≠44

6.1K 222 0
                                    

3 month later ..

Ketukan dari luar , memberhentikan seketika aku dari terus meneliti fail - fail pesakit . Pelipis diurut - urut . Pening dari pagi tadi , tak hilang - hilang .

"Ya ? ," soalku apabila PA memasuki ke ruangan kerja .

"Ada orang nak jumpa ," tersengih - sengih sahaja Farhana . Macam ada something .

"Dia ada buat temu janji ke ? ," kalau boleh tak nak diganggu sesiapa.  Tak ada mood.

"Dia cakap , tak perlu semua tu sebab ––– ,"

"Your husband here ," potong Asyraf laju . Farhana semakin lebar menyengih .

"You may go now ," usulku . Farhana mengangguk sebelum beredar keluar . Aku tersenyum manis memandang Asyraf . Haih, buat terkejut je tengok dia dekat sini tiba - tiba .

"Hai , sayang " ujarnya , bunga yang dibawa diletakkan diatas meja sebelum menolaknya ke depan .

"Hai ," bunga yang ditolak , diambil . Hmm , wangi. Such a sweet husband !

"Busy ? ," soalnya . Fail - fail yang telah disemak dibelek - beleknya .

"Buat pening je tengok ," rungutnya . Fail tadi ditutup kasar . Aku tergelak kecil.

"Tak busy sangat , why ? ," jawabku lembut . Matanya merenungku , bibir tak lepas senyum . Haih , awat manis sangat ni abang ?

"Jom ," ajaknya . Matanya bersinar - sinar , macam ada benda tersirat je .

"Pergi mana ? Kerja saya tak siap lagi ," sengaja memberi alasan . Sebenarnya dia tak larat nak keluar . Kepala ni pening je dari tadi .

"Sayang okey ke ? ,"

"Okey ,"

"Your face looks pale ," kerusinya dirapati denganku . Belakang tangan dilekapkan ke dahiku .

"Okey . Just pening sikit , tadi mual - mual . That all . Nothing serius sayang ," kepala dilentokkan dibahunya . Lengannya dipeluk erat.  Hilang kejap rasa pening .

"Sure ni ? ,"

"Ya , stay like this please . I need you ," rengekku . Tika ini dia hanya mahu Asyraf bersamanya .

"Dah makan ubat ke sayang ? ," kepalaku diusapnya lembut. Dahiku dikucupnya berulang kali.

"Hm," mata ditutup seketika . Kepala rasa ringan kejap . Tekak kurang sikit rasa mual.

Jari jemarinya menyulam erat jari jemariku .

"Sejak–––– ,"

Kata - katanya terhenti pabila Safiya berlari menuju ke sinki . Laju Asyraf merapati isterinya yang sedang muntah . Belakang badan isterinya digosok - gosok lembut .

"Feel better ? ,"

Safiya mengangguk . Kesiannya isteri abang .

"Come , sit here . " Safiya menurut . Air mineral dihulur kepada Safiya . Safiya meneguk perlahan air . Perit sangat tekaknya .

"Jom pergi jumpa doktor . Sayang nampak lemah and very not okey ," usul Asyraf . Safiya dipeluknya erat .

"Its okey. Tidur kejap , okey la ni ," jawab lemah .

Asyraf menurut . Safiya doktor . Mungkin betul apa yang Safiya katakan . Sejak kebelakangan ini , Safiya kurang tidur kerana sibuk uruskan kewangan hospital .

"Jom balik , "

"Tak larat nak jalan . Tidur dekat dalam jelah ," ujar Safiya . Office Safiya memang menyediakan satu bilik khas buat dirinya .

"Okey , come . Abang teman sayang tidur ya ," Safiya dicempung masuk ke dalam bilik yang berada di dalam office tersebut .

"Get well soon sayang . Abang tak kuat tengok sayang lemah macam ni ," bisiknya rapat ditelinga Safiya.

Cinta Lelaki Bongkak !Where stories live. Discover now