pagi hari

87 9 2
                                    

Seperti hari hari sebelumnya,setiap pagi keluarga kecil itu akan terasa ramai,
Tapi hari ini terlihat lebih ramai lagi dari biasanya,

Gadis dengan rambut yang masih berantakan itu menggerutu karna bangun kesiangan,padahal hari ini adalah hari pertama ia sekolah,lebih tepatnya ia pindah sekolah.

Sedangkan di pintu kamarnya berdiri seorang remaja yang kini tengah berkacak pinggang karna kesal.

Melihat gadis yang kini sedang mulai menyisir rambutnya dengan gerutuan tak jelasnya.

"Ck,makanya kalo tidur jangan kayak kebo,gue udah bangunin Lo dari tadi pagi setelah subuh nggak bangun bangun"ucap cowok itu dengan kesal,
Lantaran sang gadis yang kini tengah menyisir rambutnya sangat susah dibangunkan.

"Udah dibilang berapa kali jangan dikunci pintunya,tapi ngeyelnya minta ampun,mana digedor pintunya juga nggax bangun bangun,disumpal apa sih itu telinga nggax denger orang dobrak pintu keras gitu"omelanya bahkan masih belum berhenti meski entah sudah berapa menit lamanya ia berdiri disana bicara panjang lebar menasehati plus mengomeli.

"Ialah ia sorry lagian Lo ngomel Mulu dari tadi Gak takut berbusa tuh mulut bukanya bantu kek apakek ngomel aja kayak emak emak mau belanja gak punya uang,emak gua aja gak kayak Lo,ah sebel deh jadinya"

Plak

Dan sisir yang tadi digunakan untuk menyisir rambutnya melayang membentur tembok dan jatuh dilantai,

Dengan nafas tak beraturan karna kesal sang gadis malah terlihat akan menangis dengan jelas mimik mukanya seperti gadis kecil yang permennya diambil orang.

Remaja yang tadi berdiri dengan berkacak pinggang di pintu terkesiap sejenak dengan tingkah sang gadis lalu sekejap kemudian,setelah menghembuskan nafas pelan ia berjalan masuk dan mengambil sisir yang tadi dibuang oleh sang gadis lalu ia berjalan mendekati gadis itu perlahan iamenarik dan mendudukkan gadis itu di kursi meja belajar dan menarik lembut rambut gadis yang masih diam dengan penuh kekesalan itu.lalu laki laki remaja itu menyisirnya perlahan.

"Kenapa harus marah,kan semalam kakak udah bilang pasang alarm biar bisa bangun lebih pagi,atau jangan kunci pintu kan kakak bisa bangunin tanpa harus gedor pintu itupun nggak bisa bikin kamu bangun juga percuma.hari ini kan hari pertamaku masuk sekolah baru,"masih dengan menyisir lembut rambut gadis itu sang laki2 masih melanjutkan ucapannya namun dengan berbeda intonasi,

"Gak pasang alarm okelah yaudah kakak gedor pintu juga gak bangun yaudah,tapi mandi pun kamu kenapa harus lama banget sih.belum lagi kita sarapan.belum lagi kita harus naik angkot,sekolah kita nggak Deket loh,kakak pun juga harus terlambat kalo kayak gini.jadi lain kali..."

"Iya iya tau tau gua yang salah,semua gua yang salah sampai harus terlambat.lagian ngunci pintu itu udah kebiasaan chloe,kakak sendiri yang gak mau tidur sama Chloe lagi,lagian bangun kesiangan juga udah terlanjur bangun kesiangan mau gimana lagi,mandi juga masa mau kayak bebek asal basah sih,daripada ngomel Mulu dari tadi kan bantuin Chloe kek kan Chloenya jadi sebel diomelin Mulu gak dibantu"omel sang gadis yang bernama Chloe,membuat sang remaja laki laki yang adalah kakak kembarnya menghela nafas pelan.

"Ya udahlah,,kakak kan cuma menasehati lain kali lebih rajin lagi,,kalo nunggu kamu selalu  bangun siang gini kan kakak bisa sering terlambat "ucapnya dengan lembut

"Kenapa sering sih jadinya ini juga kan baru pertama kali,lagian hari ini juga bukan cuma kakak yang terlambat aku juga"sang kakak hanya bisa menghela nafas tiap kali sang adik mengomel dan membalas setiap ucapanya meski sudah tau ia yang salah.

"Iya kita terlambat sama sama,yaudah ini semua udah bereskan kita turun terus sarapan meski cuma sedikit lagian berangkat sekarang ataupun nanti juga bakal terlambat"ucapnya sambil melihat jam tangan yang melingkar ditangannya pukul 06:50
Sementara jam 07:00 bel masuk sekolah sudah berbunyi.

"Terus gimana nanti kalau Sampek dihukum gara gara terlambat ini hari pertama aku sekolah di tempat Baru lagi"rengek sang gadis

Sang kakak yang bernama chleo hanya bisa menghela nafas menghadapi sifat sang adik.

"Nanti kakak pikir caranya,yang penting sekarang kita sarapan dulu,"ucapnya dengan lembut.

Mengambil tas sang adik yang ada di atas meja lalu memasangkannya di punggung chloe,lalu chleo menarik tangan sang adik dengan lembut menuju keluar kamar lalu menutupnya dari luar.

Mereka berdua berjalan kearah dapur sederhana dengan meja bundar kecil yang terdapat nasi goreng diatasnya,
Kedua remaja itu duduk ditempat masing masing lalu meraih piring yang sudah tersiapkan lalu memakan isinya dengan lahap.

Tanpa memperdulikan waktu yang memang sudah terlambat untuk mereka.dengan waktu yang seperti itu chleo berpikir lebih baik mereka sarapan dirumah dan berangkat terlambat dengan perut yang sudah terisi dari pada berangkat sekarang tapi juga terlambat namun dengan perut kosong.

..
Setiap hari mereka hanya berdua,yah hanya berdua.

Dalam rumah itu awalnya ada lima orang.satu orang nenek yang sudah lama meninggal dua mereka dan satu ibu mereka yang setiap hari,setiap kali mereka keluar kamar untuk sarapan kecuali hari saptu Minggu selalu sudah tidak ada dirumah,

Ibu mereka yang banting tulang bekerja untuk kehidupan mereka,bukan orang kaya namun juga bukan orang miskin itulah kehidupan mereka bertiga kala ini.

Sang ibu memiliki kafe kecil yang lumayan dapat menghidupi kebutuhan mereka itulah yang mereka tau,sebagai seorang anak mereka hanya mengikuti apa yang ibunya perintahkan.

Karna mereka tau ibu mereka adalah wanita kuat apalagi selama delapan tahun terakhir mereka ditinggal pergi sang ayah tanpa ada kabar lagi.meski bersyukur karna ada kafe yang ditinggalkan untuk kehidupan mereka bertiga.tapi alangkah indahnya dan bahagianya  jika mereka masih berkumpul bersama,seperti dulu.dan karna itu mereka selalu menganggap ibu mereka adalah wanita yang kuat,menghidupi mereka meski tanpa pendamping.

Chleo sendiri ia sangat menyayangi adik dan ibunya,sikap adiknya sang sesungguhnya memang begini dan ia memakluminya karna ia sendiri yang membuat sifat adiknya seperti ini ia yang selalu memanjakanya begitupun dengan ibunya tapi,Chloe juga punya batasannya.dia bukan gadis yang benar benar manja karna ia hanya akan seperti ini jika benar benar kesal,dan kejadian pagi tadi dimana  chleo yang yang mengomeli gadis itu pasti sudah membuatnya benar benar kesal.

##

Kedua remaja itu kini tengah berjalan menyusuri koridor sekolah yang sangat sepi.maklum saja saat ini semua murid sudah masuk sekolah.

Chleo mengantarkan Chloe keruang guru sebentar setelah itu ia berpamitan pada Chloe untuk pergi ke kelasnya sendiri.

"Gua masuk kelas dulu dan Lo ikut guru yang bakal nganterin kelas baru ok"ucap chleo pada Chloe yang kini tengah memicingkan matanya pada chleo sang kakak dengan senyum miringnya,

Tentu saja karna selain saat chleo mengomelinya seperti tadi pagi saat diluar pun mereka akan menggunakan kata panggilan seperti barusan Lo-gua.kecuali saat seperti tadi pagi juga perubahan panggilan chleo pada chloe saat ia tengah merayu sang adik yang terlanjur kesal maka ia harus menggunakan kata kata lembut agar sang adik mengerti dan bisa cepat merasa tenang.

Chloe mengangguk  tanpa mengucap kata kata apapun sedang chleo Mengacak lembut rambut sang adik yang langsung ditepis namun ia hanya tersenyum kecil lalu melenggang pergi.menuju kelasnya.

"CHLOE CRISTIAN itu namamu bukan?"tanya seorang guru yang baru saja keluar dari ruang kantor

Chloe tersenyum lalu mengangguk mengiyakan
"Baiklah ,ikut saya kelas barumu"ucapnya dan langsung berjalan diikuti Chloe dari belakang.

TBC...

Cerita kedua dan insyaallah akan bisa tamat.sebel soalnya tiap bikin cerita selalu jadi unpublis karna ide mentok.

Covernya para idol dan Anggep aja itu nama didalam ada mereka para pemerannya,tapi kalo para reader mau bayangin tokoh lain juga no problem.biar feel-nya dapet.

See u next part.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 12, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FAMILY AND LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang