Selama tiga tahun terakhir, toko bunga ini ceria. Tapi tak seceria dulu ketika ada kak Tohar membantu paman mengurus toko bunga. Kak Tohar adalah anak paman, dia rama, lucu orangnya. Dulu hamper setiap hari dia membuat aku, kak Sani dan kak Tiara tertawa.
Padahal dia hanya membahas hal sepele. Contohnya membahas tentang kecoa. Katanya kecoa itu adalah raja yang ditakuti oleh kaum perempuan. Alasannya karena kecoa bisa membuat perempuan lari ketakutan karena melihatnya. Hahaha dasar kak Tohar, perempuan takut sebab merelka geli atau jijik melihat kecoa. Itu contoh gurauan kecil kak Tohar.
Mungkin kesenangan, keceriaan, bahkan kepuasan hati, terkadang datang dengan hal-hal kecil seprti itu.“Paman, kenapa paman dan kak Faisal sepertinya sangat dekat?” Tanyaku tiba-tiba kepada paman yang sedang merangkai bunga.
“Faisal??” paman sedikit bingung, mungkin dia tak menduga aku akan bertanya hal ini.
“Kenapa tanya-tanya? Naksir kamu?” sambung paman.
“Ah paman ini, aku hanya ingin tahu saja, sepertinya paman dan dia cukup dekat.” Jawabku degan agak malu. Paman ternyata bisa menebak pikiranku.
“Dia anak yang baik.” Kata pamanku dengan nada semangatnya.
“Ohhh.... begitu.” Jawabku santai. Baik? Masak dia baik.
“Dia tadi ngin bekerja disini.” Kata pamanku tiba-tiba.
“Haa!!! Apa!.” Aku sangat kaget.
“Iya.... bekerja disini dia.” Kata paman.
“Diterima paman?” tanyaku kepada paman, jadi kemarin dia mengobrol dengan paman ternyata ingin bekerja disini.
“Iya paman terima. Dia cukup baik untuk menjaga toko ini. Tampan pula.”
Apa yang barusan aku dengar ini. Kak Faisal bekerja di toko paman, di toko paman!.
Keajaiban apa yang terjadi hari ini. Sungguh! Benarkah dia akan menjaga toko yang juga aku jaga ini. Aku semangat sekali waktu itu. Sungguh senang. Bayangkan saja, perempuan mana yang tidak baper ketika lelaki se-tampan dan jago olahraga akan menemaninya di sebuah toko bunga. Hal yang romantis bukan. Inilah awal dimana aku dan Faisal Nugroho sering bertemu, tapi awalnya dia tidak pernah mau mengobrol denganku. Mungkin aku sedikit kaku.Aku berfikir, apakah kak Faisal akan menjadi seperti kak Tohar, yang selalu membuat keceriaan, akankah kak Faisal bisa membuat sedikit lelucon yang akan membangun suasana baru di toko bunga kecil ini.
Tentang lamaran kerja kak Faisal tadi, ahh.... kenapa paman menerimanya, membuat aku gugup saja. Kata paman dia baik, mungkinkah dia akan sebaik kak Tohar. Aku disini tidak punya rasa apa-apa kepada kak Tohar. Pasti kamu berfikir aku mencintai kak Tohar kan, karena aku membanggakannya.
Aku bangga kepadanya karena dia adalah saudara yang sangat baik, dan dia juga adalah seseorang yang mengajari ku cara tentang berkebun. Dia juga telah membuatku menentukan dan memantapkan untuk memilih berkebun sebagai hobiku.Aku candu kepada alam.Aku ketergantungan kepada bunga.Dia yang membuatku seperti sekarang ini.Itu alasanku selalu bangga pada dirinya.