Masa SMA Fey pun dimulai. 4 hari LOS sudah dilewatinya. " Bahagia banget gue ga ketemu sama ketos alay itu lagi " gumamnya setelah sarapan. Fey sangat senang sudah mendapat kelas. Ia merasa menjadi anak SMA seutuhnya. Walau hari ini hari Minggu, semangat sekolahnya tak luntur.
Fey tak berharap mendapat pacar. Fey saja tak pernah pacaran. Banyak sih yang naksir, sampe nembak. Tapi ditolak semua. Alasannya simpel, " Gamau pacaran dulu, masih kecil. " katanya.
Ia hanya berharap bahwa masa SMA nya tak kelam seperti SD dan SMP-nya. Walau Fey punya beberapa teman, tapi banyak yang membullynya. Saat SD, ada cowok yang selalu membully dia. Entah menyiramnya dengan air, menonjoknya, ataupun mengejek. Tapi cowok itu selalu berkata, " Bercanda doang. " dari situ, Fey memulai prinsipnya untuk menjaga perempuan, tak menyakitinya.
Sedangkan saat SMP, ia merasa lebih baik. Tapi tetap saja, beberapa temannya datang saat Fey bahagia. Ketika Fey menderita, 1 teman saja sangat susah dicari.
Fey harap saat ia SMA, semua kejadian itu tak terulang padanya, maupun pada orang lain. Ia tak akan rela orang yang ia kenal disakiti. Jujur saja, Fey tak sedingin itu.
Walau ia berharap kejadian saat SD dan SMP nya tak terulang. Ia ingat dengan kata-kata Dena, anak kelas 11 yang melabraknya kemarin saat pulang sekolah. " Alay banget jadi cewek, siapa juga yang suka sama ketos. Gak. " katanya dengan nada merendahkan.
Fey pun menikmati hari liburnya dengan bermain game, streaming sepak bola, dan menyemil makanan. Notif dihpnya dimatikan agar tak mengganggu.
Line hp Rey
Reynald :: Fey. Dimana?
Reynald :: heii
Reynald :: gue mau ajak jalan nanti sore
Reynald :: bisa ga? Jawab ish
Reynald :: ehhh jawab. Udah jam 11 nih, kalo kelamaan gajadi.Rey melengos kesal, padahal ia sudah mengumpulkan keberanian untuk mengirim pesannya. 2-3 kali ia mengetik dan menghapus, sampai akhirnya ia berani memberi pesan seperti itu. " Dasar cewek, kalo ga lagi tidur. Pasti ngegame. " gumam Rey kesal.
Tiba-tiba, notif Line Rey berbunyi. Dengan cepat Rey melihat hpnya dan membuka pesan tersebut.
Line hp Rey
Fefey :: bri6. Gue streaming bola.
Reynald :: heh, gue udah ngajakin lo dari setengah jam lalu ya! Respon lo gitu doang?
Fefey :: ya, terus?
Reynald :: GUE NGAJAK LO JALAN ANJIR, MAU GAK?
Fefey :: gak.
Reynald :: kenapa? Ish ngeseli banget.
Fefey :: mager.
Reynald :: ih yaudah.
Read by Fey.Fey pun melanjutkan streamingnya. " GUE SUKA SAMA LO FEY!!! Gapeka banget sih anj " kata Rey memandang chat Fey sambil marah-marah. Rey pun mematikan notifikasi hpnya, mematikan layar hpnya dan berbaring dikamar.
Mama Rey yang sedang menonton sinetron pun naik keatas menuju kamar Rey. " Kenapa sih? Kok mama denger kamu marah-marah dikamar? " kata mamanya yang sudah didepan pintu kamar Rey. " Gajadi ma, si doi gak mau. " kata Rey tanpa menoleh pada mamanya. " Doi? Doi apaan? " kata mama Rey bingung. " Engga, itu cara manggil temen-temen Rey. Kayak "dia," jadi doi. " kata Rey sekenanya.
Mamanya hanya mengangguk dan meninggalkan Rey, melanjutkan sinetronnya. Rey menarik nafas berat, menutup matanya dan tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Live, Food, and Football. Lil Bit Love.
Teen FictionFeliyah Mei. Biasa dipanggil Fey agar terlihat "keren" Cewek tomboy yang menjadikan Real Madrid sebagai prioritasnya. Cewek ga peka, dingin, dan cuek, tapi ia sangat menghargai perempuan, entah kalau laki-laki. Menemui seorang Ketos ter-pede semasa...