(17) SEPATU RODA DAN KAKAK BARU

41 11 3
                                    

Selamat membaca!

"Akh!" Dion meringis dan langsung memegangi kepalanya saat sudah sadar

"Yah..Lo beruntung ya!" Kalau menyeringai

"Beruntung apanya? Gue..tadi pingsan ya?" Tanya Dion sedikit bingung

"Eh Dion! Lain kali pingsannya jangan sampe meluk meluk segala kali!" Gerutu Laily

"Emangnya gue meluk siapa?" Tanya Dion sembari bangkit dari ranjang ruang UKS

"Ya Aerlyn lah! Siapa lagi coba?" Jawab Laily langsung

"Eh iya? Pantesan nyaman banget! Gak sia-sia gue pingsan! Tapi Aerlyn sekarang dimana?" Sahut Dion

"Dia lagi cari minum! Gue disini suruh jaga! Yaelah Lo, Aerlyn jadi cemas banget tau gak!" Kata Laily

"Yaudah! Jangan sewot!" Cetus Dion

Aerlyn datang 15 menit kemudian dengan dua buah air mineral yang terpangku ditangan. Ia menyodorkan air itu kepada Laily dan langsung menghampiri Dion karena ia sudah siuman.

"Lo udah mendingan?" Tanyanya

"Ya..begitulah!" Jawab Dion

"Lo kenapa sampe pingsan gini sih? Kecapekan banget ya?" Sahut Aerlyn

"Mungkin iya! Gue banyak makan obat!" Katanya tidak sengaja

"Obat? Lo minum apa?" Tanya Aerlyn langsung

"Ups..gue keceplosan! Hm..gue bilangin aja sekarang ya, tiap menjelang sekolah musti minum obat anti kantuk! Mungkin gara-gara ini gue jadi agak keliengan." Jawab Dion sedikit canggung

"Udah gue duga! Lo nekat ya, minum kek gituan gara-gara Lo harus jaga malam!" Cetus Laily

"Haha..warisan orang tua kali Laily! Gue musti jaga! Walaupun gue ngorbanin waktu gue tidur!" Celoteh Dion

"Warisan...warisan, otak Lo kurang kali ya! Gue mah ogah jaga-jaga gituan! Aerlyn marahin noh si brengs*k ini!" Cetus Laily

"Bener kata Laily, Dion! Lo gak perlu lakuin ini sampe Lo jadi kelelahan! Masalh bar, Lo minta urusin aja sama yang lain! Gue gak mau Lo kenapa napa!" Aerlyn tanpa berpikir berkata seperti itu

"Gue, udah bisa ngerasain semuanya Aerlyn! Gue berhasil mancing Lo untuk ngatain semua tentang kegiatan malam yang kita lakukan!"

Dion merasa sedikit optimis menganggap Aerlyn inilah yang merupakan replika dari Alexa. Mulai dari percakapannya yang merujuk kepada bar, padahal dari awal tidak ada siapapun yang membahas masalah ini. Dion bahkan semakin kuat keyakinannya tentang ini. Dalam benaknya ia berpikir untuk bisa ungkapkan ini semua suatu hari nanti.

"Eh! Lo kok bengong?" Kejut Aerlyn

Dion melihat ke Laily. Sedikit mengangguk tanda mengode. Apa yang dikatakan oleh Dion dan Laily disini adalah rencana kecil untuk bisa membuat Aerlyn mengatakan sesuatu tentang bar. Padahal dari awal Dion bertemu dengan Aerlyn, ia tidak pernah cerita soal apapun mengenai aktivitas malamnya.

"Hmm..Lyn! Lo bisa minta balsem gak sama penjaga UKS sini! Pala gue Masi sakit nih!" Dion pura-pura memegangi kepalanya

"Oke! Gue bakal ambilin! Lo tunggu aja sini dulu!" Balas Aerlyn

Dion memperhatikan Aerlyn keluar dari ruang UKS, ketika keberadaan Aerlyn tak terlihat lagi, Dion langsung mengatakan realita sebenarnya.

"Lo denger kan Ly? Gue jadi yakin banget sama firasat gue!" Sahut Dion

"Lo bener Dion! Kita harus bisa siasatin ini bagaimanapun juga! Karena Aerlyn sahabat kita!" Kata Laily

"Gue setuju!" Dion mengangguk setuju

Hold Me [End]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang