.
.
.
.
Zona nyaman - Fourtwnty'Nyaman bukan karena aman. Tapi, karena senang berada dekatnya'-ndh
***
"Jadi? Kerjainnya kapan? "Tanya Fariz .
"Gimana besok sabtu aja? "Ucap Darel.
"Tapi jangan pagi, gua latihan" Sambar Nanda.
"Jam 12 siang aja kumpul dulu gitu dimana? " Ucap Ghani .
"Aku sih Yes! " ucap Alma.
"Yang lain? Oke? " Tanya Fariz.
"Bisa" ucap yang lainnya.
"Oke, nanti gua buat grup aja dulu di line. Baru nanti gua kasih tau tempat ketemuannya" Ucap Fariz dan dia beranjak dari duduknya. "Oke kalian boleh pulang".
"Eh Riz, Ine linenya baru. Nanti ine kasi tau Nanda aja ya" Ucap Nadine dengan tersenyum.
"Oke ne, nanti gua kasih tau Fariz " ucap Nanda dan dia langsung berjalan ke arah gerbang.
"Nanda!! Nan!! " teriak Fariz dengan berlari mengejar Nanda.
Nanda berhenti dan menengok kebelakang ke arah suara orang yang memanggilnya tadi. Namun, bukannya melihat orang yang memanggilnya tadi, ia malah bertubrukan dengan dada seseorang dan mereka berjatuh bersamaan dengan posisi Fariz yang berada di bawah yang ditindih dengan Nanda.
"Aw...!! " jerit Nanda lalu segera bangkit namun ia malah terpeleset dengan genangan air yang ada di lapangan basket ini.
Dengan sigap Fariz segera bangkit lalu menangkap badan Nanda. Mereka bertatap mata selama 5 detik.
"Aduh..aw!!" Nanda langsung duduk di tengah lapangan itu karena kakinya yang sakit.
"Kaki lo sakit? "Tanya Fariz.
"Eng-enggak kok cuman linu dikit" jawab Nanda.
"Maaf, ya gara gara gua manggil lo tadi jadi jatuh dua kali kan lo, maaf ya.. "Ucap Fariz dengan lembut serta duduk dihadapan Nanda di tengah lapangan itu.
"Enggak papa kok, maaf juga ya tadi lo udah gua tindihin. Gua tau kok gua berat pasti badan lo pegel- pegel kan?? " Gubrah Nanda pada Fariz.
"Halah lebay, gua kan cowok masa iya letoy! "Ucap Fariz dengan cepat.
"Sok lo kampret!! " Bantah Nanda sambil meninju bahu kanan Fariz.
"Duh sakit bego! " Ketus Fariz dengan menatap Nanda.
"Lah, mana yang katanya 'gua kan cowok masa letoy' hahahaha??? " sindir Nanda.
"Ya lu tenaga kuli geh! " balas Fariz.
"Heleh, udah lah gua mau pulang! ".
"Eh tunggu asal pulang aja! Sini sama gua pulang! " Fariz langsung menggendong Nanda.
"Eh kampret ni anak! "
KAMU SEDANG MEMBACA
Schmerz
Teen FictionIni hanya cerita Cinta sederhana. Tentang Cinta segitiga, dan rumitnya percintaan, walau tujuannya sama; bahagia. Nanda Alqueena. -saya Cinta, tapi bila Tuhan lebih mencintaimu, Saya rela.