DUAPULUH DELAPAN

3.6K 154 2
                                    

Jam istirahat kali ini Arafah terlihat berada di kantin dengan semangkuk bakso dihadapannya.Sesekali gadis itu terlihat mengedarkan pandangannya ke penjuru kantin lalu menghembuskan nafasnya pelan.

Setelah kejadian beberapa waktu lalu,ternyata Dino benar-benar berhenti mengikuti Arafah.Bahkan laki-laki itu juga jarang terlihat,Arafah hanya bertemu dengan Dino jika berada didalam kelas saja.Didalam kelaspun Dino sangat irit bicara dengan Arafah.Apa sekarang Dino benar-benar membencinya?aah entahlah Arafah tidak mau memfikirkannya.Dengan seperti ini,paling tidak Dino tidak akan terseret dalam masalahnya dengan Alana.

“Hallo Arafah”sapa Alana membuyarkan lamunan Arafah “Ternyata loe disini,nih gue bawain minum,baik kan gue”ucapnya sambil menyodorkan segelas teh dingin kearah Arafah.

“Makasih tapi aku udah punya minum sendiri”balas Arafah malas sambil menyuapkan bakso ke mulutnya.

“Eh loe jangan nggak sopan kaya gitu ya.Alana tu udah berbaik hati mau beliin loe minum”bentak Fara tapi Arafah tidak memperdulikannya.

“Ni anak nggak tau diri ban...”

“Udahlah girls”cegah Alana saat Vita hendak mendorong tubuh Arafah.Merasa ada yang seru,semua murid Bina Nusa yang sedang berada di kantin pun sontak melihat kearah gerombolan Alana yang sedang membully Arafah.

“Jadi loe nggak mau minum teh ini?”tanya Alana yang hanya dibalas lirikan malas Arafah “Ooohhh jadi loe lebih milih gue ngomong hal yang nggak bakalan loe mau denger???”

Lagi dan lagi,Alana menggunakan trik itu untuk menggertak Arafah.

“Yaudah mana minumannya”ucap Arafah akhirnya yang membuat Alana tersenyum puas.

“Eits tunggu dulu”kata Alana sambil menarik kembali minuman yang disodorkannya pada Arafah.

“Vit tolong ambilin kecap itu dong”perintah Alana pada Vita.Setelah Alana mendapat  kecap yang dimaksud,diluar dugaan ternyata Alana mencampurkan kecap itu kedalam teh yang dibawanya.Semua siswa yang berada dikantin membelalakkan matanya begitu pula Arafah.

Tak puas hanya dengan mencampurkan kecap,Alana menambahkan saos dan sambal ke dalam teh tersebut.Setelah puas,Alana mengaduk teh yang tidak jelas rasanya itu lalu disodorkan pada Arafah.

“Minum”ucap Alana singkat.

Arafah meneguk ludahnya “Ini bukan minuman,tapi ini racun”bantah Arafah yang dibalas senyuman miring oleh Alana.

“Kalo Alana suruh minum ya minum”bentak Vita “Minum minum minum..”kata Vita yang ditirukan oleh semua siswa yang berada dikantin.Suasana kantin pun berubah menjadi ramai dan riuh dalam sekejap.

Arafah meneguk ludahnya sekali lagi,ia tidak bisa membayangkan kalau minuman itu sampai masuk ke perutnya.Sudah bisa dipastikan kalau perutnya pasti akan sakit berhari-hari.Tapi Arafah tidak punya pilihan lain,dengan ragu-ragu akhirnya Arafah memutuskan untuk mengambil minuman itu.

Arafah memperhatikan minuman ditangannya,warna teh yang semula coklat berubah menjadi hitam kemerahan.Saat Arafah menggerakkan minuman itu terlihat bulir-bulir cabai berenang kesana kemari.Bahkan saat Arafah mencium baunya perut gadis itu tiba-tiba langsung terasa mual.Arafah bergidik ngeri,apa benar ia harus meminum racun itu?

Arafah melirik kearah Alana yang sedang menyeringai puas.Rasanya gadis itu benar-benar bahagia melihat Arafah yang terpojokkan seperi ini.Berlahan Arafah menempelkan sedotan minuman itu kebibirnya.Arafah memejamkan matanya,minuman itu mulai naik hampir sampai keujung bibirnya.

Suasana menjadi semakin ramai sampai tiba-tiba ada seseorang yang menyerobot minuman itu dan langsung meminumnya. Kantin yang riuh ramai seketika senyap,semuanya melongo tak percaya.Arafah benar-benar kaget dengan apa yang dilakukan laki-laki dihadapannya begitupula dengan Alana,Vita,dan Fara.

Glek..glek..glek...

Laki-laki itu meminum minuman aneh itu seperti meminum jus jeruk disiang hari,terasa begitu nikmat dan menyegarkan padahal sebenarnya rasanya.....ahh tidak bisa dibayangkan.

Minuman itu langsung tandas dalam waktu sesaat.Laki-laki itu meringis lalu meletakkan gelasnya dan langsung berlari memecah kerumunan siswa siswi yang masih terpaku tak percaya.

“Dino tunggu”teriak Arafah sambil berlari mengejar Dino,meninggalkan Alana yang wajahnya terlihat marah padam karena rencananya mengerjai Arafah ternyata gagal total.

***

Arafah kembali melirik jam tangan yang terpasang dilengan kirinya.Sudah setengah jam lebih Arafah menunggu Dino tapi laki-laki itu belum keluar juga dari toilet.

Arafah menyandarkan kepalanya ke tembok,ia benar-benar khawatir.Arafah tidak bisa membayangkan bagaimana kondisi perut Dino setelah meminum teh aneh itu.Ini benar-benar diluar dugaan Arafah,ia tak menyangka kalau Dino masih mau melakukan hal itu setelah apa yang dilakukan Arafah kemarin.Beberapa kali terlihat Arafah memukul keningnya pelan,ia benar-benar merasa bersalah menyianyiakan laki-laki sebaik Dino.

‘Apa jangan-jangan Dino keracunan ya’ pikir Arafah tidak karuan.

Tapi kekhawatiran Arafah berakhir setelah melihat Dino keluar dari toilet sambil meringis memegangi perutnya.Tak seperti biasanya saat melihat Arafah Dino langsung berjalan tanpa menghiraukan keberadaan gadis itu.

“Dino tunggu”cegah Arafah mencoba menahan Dino.Dino pun berhenti tapi seperti biasa laki-laki itu tak pernah berani menatap mata Arafah.

“Kamu marah sama aku?”tanya Arafah yang tak ditanggapi oleh Dino.

“Aku tau aku salah Din,aku minta maaf masalah yang kemarin”pinta Arafah tulus pada Dino.

“Nggak perlu minta maaf Ra,kamu nggak salah kok”ucap Dino akhirnya “Wajar aja kalau kamu marah.Maaf ya kemarin udah bikin kamu risih”

Setelah mengucapkan itu Dino berniat pergi namun Arafah kembali menghadangnya.

“Oke,kita anggap aja masalah kemarin udah clear dan sekarang aku mau bilang terimakasih sama kamu”

“Untuk?”

“Karena tadi kamu udah nolongin aku dan maaf juga karena udah bikin kamu sakit perut kaya gini”ujar Arafah sambil melihat Dino yang masih meringis-meringis kesakitan.

“Yang bikin aku sakit perut bukan kamu Ra tapi akunya aja yang sok-sokan minum teh nggak karuan itu”ucap Dino sambil tersenyum sekilas,hal itu pun membuat Arafah ikut tersenyum.

“Terus ternyata rasanya gimana?”goda Arafah pada Dino.

“Aneh”kata Dino singkat dengan raut muka yang sama anehnya sehingga membuat Arafah tertawa.Diam-diam Dino tersenyum saat melihat Arafah tertawa,baru kali ini Dino melihat Arafah tertawa dengan lepas.

“Eh maaf ya Din aku jadi ngetawain kamu,abisnya kamu lucu sih”Dino yang mendengar kata-kata Arafah itu hanya bisa tersenyum sambil kembali menundukkan kepalanya.

“Dino?”

“Hhmm?”

“Mau jadi temanku?”tanya Arafah sambil mengacungkan jari kelingkinya.Dino mendongakkan kepalanya memandang Arafah.

“Teman?”ulang Dino memastikan.Arafah pun tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.Walaupun masih tak percaya tapi akhirnya Dino pun membalas jari kelingking Arafah yang menandakan bahwa mulai hari ini mereka resmi berteman.Hingga tiba-tiba terdengar suara aneh dari perut Dino,laki-laki itu pun langsung memegangi perutnya yang kembali kambuh.

“Bentar ya Ra,aku balik ke toilet dulu”

“Eh kenapa Din?Dino....”panggilan Arafah sama sekali tidak digubris oleh Dino karena laki-laki itu langsung berlari dan menghilang ke dalam toilet.

TBC

Alhamdulillah bisa update lagi😊😊😊.Jangan lupa vote&komen ya guys

01-07-2018
Mei Anggun D

Jodoh Pandangan Pertama (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang