Sowon pulang ke rumah jam empat sore, dia udah izin ke luhan kalo suaminya sakit jadi minta pulang lebih awal. Dan untungnya luhan ngizinin, sowon langsung jalan ke arah kamarnya.
Di sana chanyeol lagi tidur, masih pake kemeja kantornya. Kayanya dia langsung tidur begitu pulang ke rumah.
Sowon duduk dipinggiran ranjang, ngelepas sepatu yang masih di pake suaminya. Ngebenerin posisi tidur chanyeol, nyelimutin tubuh chanyeol. Dia juga ngecek suhu tubuh chanyeol, agak panas si. sowon natap suaminya sendu, baru pertama kali lho dia liat suaminya sakit.
"Cepet sembuh ya kak, jangan sakit-sakit kaya gini. Aku khawatir" bisik sowon lirih.
sowon mengecup kening chanyeol, beranjak dan berjalan keluar dari kamar mereka. Niatnya sowon mau bikin bubur buat chanyeol, supaya nanti abis bangun tidur chanyeol bisa minum obat.
**
Kepala chanyeol bedenyut, pria itu terbangun dari tidurnya. Melirik jam di nakasnya menunjukan jam 06:45. Chanyeol mau beranjak jadi tempat tidur sebelum pintu kamar terbuka dan menampilkan wajah cantik istrinya yang membawa nampan berisi bubur dan obat untuk chanyeol.
"Udah bangun?" Tanya sowon.
"Kamu udah pulang? Dari kapan? Ko ga bangunin aku" balas chanyeol yang ga menjawab sama sekali pertanyaan sowon.
Sowon mendengus dan duduk di hadapan suaminya, tangannya memangku mangkuk isi bubur buatannya.
"Dari jam empat, wendy nelpon aku katanya kamu sakit. Jadi aku pulang cepet, sekarang buka mulut kamu aku suapin bubur" balas sowon.
Chanyeol menatap istrinya dan bubur buatan sowon bergantian, tiba-tiba chanyeol menggelengkan kepalannya dan menutup mulutnya dengan tangan.
"Aku ga mau, aku ga mau makan bubur ayam. Aku maunya bubur menado" tolak chanyeol.
Sowon mengerutkan dahinya bingung, dia baru tau kalo suaminya saat sakit akan jauh lebih manja dan kekanankan.
"Ga ada yeol, udah si makan yang ada aja!" Balas sowon.
"Tapi aku ga mau yangg, aku maunya bubur menado, titik!" Kekeh chanyeol.
Sowon menghela nafas melihat chanyeol yang sedang mencebikan bibirnya serta tangan yang terlipat di dada. Terlihat seperti anak kecil, pikir sowon.
"Ya udah aku bikinin, tapi kamu harus abisin!"
"Makasih sayanggg!"
**
Paginya, sowon kembali di buat pusing dengan ke adaan chanyeol. Soalnya subuh-subuh chanyeol udah bangun dan langsung nongkrong di wastafle, pria itu kembali muntah-muntah. Sowon jadi ngerasa kasian, dia takut kalo suaminya punya penyakit parah.
"Kakk, kita ke dokter aja ya? Ini udah parah lho kak" bujuk sowon.
Tapi chanyeol tetep nolak, pria itu takut sama jarum suntik. Makanya ga mau yang namanya periksa ke rumah sakit.
"Ga mau yangg, aku cuma-- Hooooeeeeeekkk!"
"Gpp apanya! Udah jelas kamu muntah-muntah gitu." Kesel sowon
Chanyeol menyeka bibirnya, menatap cermin yang bikin tatapan antara sowon dan chanyeol bertemu.
"Aku gpp, aku cuma butuh istirahat ko" balas chanyeol.
Lagi-lagi sowon cuma menghela nafas pasrah, ternya suaminya juga punya sisi keras kepala yang lebih nyebelin dari dia.
"Tapi kalo nanti kamu masih kaya gini, mau ga mau kamu harus ke dokter!" Ujar sowon.
Chanyeol mengangguk, berbalik dan memeluk tubuh istrinya.
"Iya, orang obat yang paling ampuh itu ada di pelukan kamu yangg"
Sowon terkekeh pelan dan membalas pelukan suaminya. Keduanya sama-sama terjebak dalam hangatnya dekapan satu sama lain.
"Kamu gendutan ya yangg?" Tanya chanyeol tiba-tiba.
Sowon merengut "Engga ko, pipi aku emang agak chubby karna akhir-akhir ini aku jadi gampang laper, kenapa? Kamu ga suka aku gendut!"
Pelukan mereka terlepas, sowon memberikan tatapan paling tajam ke suaminya.
"Engga ko yangg, mau kamu gendur atau pun kurus aku ga masalah. Asalkan kamu sama aku terus" saut chanyeol.
"Alahh gombal!" Ketus sowon.
Berjalan pergi meninggalkan suaminya. Tapi emang berat badan sowon naik si beberapa kilo, padahak sowon itu termasuk yang susah naikin timbangan.
Sowon berjalan ke arah cermin, untuk memperhatikan tubuhnya.
"Emang gue gemukan ya?" Gumam sowon kecil banget.
Kalo di perhatiin iya si, ada bagian tubuh sowon yang agak besar. Kaya bagian pinggul sama bokongnya.
'Perasaan dulu bokong gue tepos njirr, sekarang berisi' batin sowon.
Sowon terus bercermin sampe dia ga sadar kalo dari tadi chanyeol merhatiin dia. Pria itu jalan nyamperin istinya, terus di peluk deh dari belakang.
"Kamu lagi liatin apa si? Sampe aku aja kamu ga sadar" ujar chanyeol.
"Bokong aku ihh, sekarang agak gede masa?" Balas sowon.
Chanyeol tersenyum "Ga papa lagi, kan seksi"
"ckk! Seksi apaan" ketus sowon.
"Tapi menurut aku bukan cuma bokong si yangg, itu kamu juga" lanjut chanyeol rada ambigu.
"Itu? Itu apaan si?" Tanya sowon bingung.
Chanyeol kembali tersenyum "itu, Tampat nenen aku"
Plakk
"Otak kamu kak!! Astaga bener-bener kudu di ruqiah!" Ketus sowon.
Chanyeol mengelus dahinya yang kena pukul sowon.
"Sakitt ihh yangg" rengek chanyeol.
Sowon melepas pelukan suaminya dan duduk di atas ranjang sambil main ponsel.
Chanyeol ngikutin istrinya, duduk di depan sowon dan kemudian tidur di atas pangkuan sowon.
"Jangan main ponsel dongg, aku kan lagi sakit. Aku mau di perhatiin sama kamu" manja chanyeol.
Sowon meletakan kembali ponselnya, mengelus rambut chanyeol sayang.
"Ya udah kamu istirahat makanya, biar cepet sembuh" kata sowon.
"Nyanyiin coba, aku mau tidur sambil kamu nyanyiin" pinta chanyeol. Sowon cuma bisa pasrah dan nurutin kemauan chanyeol.
Mungkin hanya Tuhan
Yang tahu segalanya
Apa yang ku inginkan
Di saat-saat ini...
Oh...Sowon mulai bernyanyi, chanyeol membenamkan wajahnya di perut istrinya. Entah kenapan dia merasa nyaman di samping perut sowon.
Kau takkan percaya
Kau selalu di hati
Haruskah ku menangis
Untuk mengatakan yang sesungguhnya...Chanyeol tersenyum mendengar nyanyian sowon, lagu itu adalah lagu lama. Tapi terdengar manis di telinganya.
Kaulah segalanya untukku
Kaulah curahan hati ini
Tak mungkinku melupakan mu
Tiada lagi yang ku harap
Hanya kau seorangchanyeol tertidur saat lagu yang sowon nyanyikan memasuki reff, sowon tersenyum mengetahui suaminya telah terlelap. Di elus lembut kepala suaminya, di kecup keningnya singkat.
Lagu tadi adalah isi hati sowon, kini hanya pria yang sedang terlelap dalam pangkuannya lah yang selalu ada doa dan harapannya. Hanya dia yang menjadi sumber kekuatan sowon, sumber kebahagiaan dan sumber kehidupan sowon.
Chanyeol, adalah segalanya bagi sowon.
Hanya itu ..
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possesive Husband - [My Series2]✔
Fiksi PenggemarNikah Di usia muda, kata orang itu paling sulit. Belum lagi kalo suami lo Over protektif, setiap detik semua jadwal lo harus di pantau sama dia. Squel My Boyfriend My Enemy #328 in fanfiction (09-05-18) #4 in Sowon #17 in Chanyeol