shaka - 14

1.8K 125 12
                                    

"Happy reading"

"Filmnya serem banget njir. Ngga bisa tidur nih gue ntar malam."

Azka mendengus mendengarnya. Syila kembali bergidik ngeri membayangkan film horor yang baru saja ia tonton tadi. Mereka berdua berjalan menuju stand yang menjual minuman, dengan syila yang mengamit lengan azka, seperti sepasang kekasih. Sementara azka hanya diam saja. Toh, syila juga sahabatnya. Mereka sudah dekat sedari SMP. Jadi, azka rasa ini tidak menjadi masalah. Walaupun sebentar lagi sahabatnya yang satu ini akan menikah juga dengan sahabatnya.

"Tungguin sini. Gue aja yang kesana."suruh rika menunjuk bangku yang tak jauh dari tempatnya berdiri. Azka mengangguk, lalu berjalan menuju bangku itu.

Sembari menunggu syila, cowok itu memainkan ponselnya. Hingga tak lama suara orang yang meneriakkan namanya membuat ia menoleh mencari asal suara.

"Azka, ngapain disini?"tanya cewek itu ketika tiba dihadapan azka. Cewek itu mengisyaratkan agar azka bergeser sedikit.

Azka yang mengerti, langsung menggeser duduknya, memberikan tempat untuk cewek itu duduk.

"Abis nonton tadi."jawab azka setelah cewek itu duduk disampingnya.

"Ihh.. Ciee, nonton sendirian."ledek cewek itu yang tak lain adalah tasya. Azka tidak menghiraukan ledekannya.

"Lo sendiri, ngapain kesini?"

"Abis nonton juga tadi. Tapi gue sama temen dong, jomblonya ngga kelihatan, kan?"

Azka menautkan sebelah alisnya. "Ya kalau udah jomblo, ya jomblo aja. Ngga usah pake ngelak."nyinyir azka. Bukannya tersinggung, tasya malah terbahak mendengarnya.

Azka yang melihat itu ikut tertawa pelan. Manik matanya kini menatap tasya yang sedang tertawa. Perasaan itu muncul lagi.

"Nyinyirannya orang jomblo sadis banget ya. Ngeri euy."tasya cekikkan. Sementara azka hanya mengulas senyum tipis.

"Azka,"

Sontak keduanya menoleh saat mendengar nama azka disebut. Syila berdiri dihadapan azka dan tasya, dengan kedua tangan memegang minuman. Syila menatap mereka berdua bergantian.

Melihat itu, azka dengan cepat berdiri mengambil salah satu minuman ditangan syila. "Yang ini punya gue, kan?"tanya azka, yang dibalas syila anggukan kepala.

Sedangkan tasya hanya menatap keduanya tanpa berbicara.

"Ohiya, syil. Kenalin, ini tasya."azka memperkenalkan tasya membuat cewek itu mau tak mau berdiri sambil tersenyum ramah kearah syila.

Syila mengulurkan tangannya yang disambut baik oleh tasya. "Syila."ucapnya ikut memperkenalkan diri. Keduanya terlihat saling melempar senyum.

Azka yang berada tepat disamping tasya menyenggol bahu cewek itu pelan, membuat sang empunya menoleh dengan tatapan bertanya.
"Itu sahabat gue."

Entah apa maksud azka mengatakan itu padanya. Tasya hanya ber oh ria, membuat azka mengulas senyum tipis.

Azka sendiri tidak tahu ada apa dengan dirinya. Kata kata itu seperti mendesak ingin keluar dari mulutnya. Niat awal, azka tidak ingin mengatakannya. Namun, dorongan dalam dirinya lebih kuat.

"Kalo gitu, gue duluan ya, ka. Ditungguin temen nih."pamit tasya lalu melirik kearah syila seraya tersenyum.

Syila juga ikut tersenyum menatapnya.

"Cepet banget sya. Baru juga kita kenalan. Belum ngobrol."

Tasya yang mendengar itu cengegesan. "Takut dicariin temen kak."

SHAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang