7. Tawa yang Indah

28 1 0
                                    

***

HEYAHHH....

Udah bisa update lagi nich, kangen banget akutuhhh wkwkw

Mulai sekarang "The Story Of 2 Twins" akan terus menemani kamu setiap hari senin, cocok nih untuk mengawali minggu kalian, so stay tuned yaa!!

Semoga feelnya tetep dapet dan kalian bisa enjoy bacanya >_<

Kalau ada kesalahan-kesalahan mohon dimaafkan kawand, karena author ini juga manusya (hOHohO)

Jangan lupa vote sama commentnya,

Lope You Tomathh All

***

"Rayn...." Pekik Sheren seakan ia meminta pertolongan, ia tahu bahwa dalam keadaan yang seperti ini ia tak bisa berbuat apa apa. Ia hanya mengharapkan Rayn.

Buagh..

Tiba-tiba salah satu dari kelima laki laki itu terkapar, samar samar Sheren melihat Rayn -meski tak begitu jelas. "Berani beraninya kalian!" Itu teriakan marah Rayn, Sheren kini tak takut lagi. Rayn datang menyelamatkannya, dan ia bisa bernafas lega.

Buagh...

Suara itu terdengar, sekali lagi Rayn memukul, berkuranglah jumlah mereka menjadi 3 orang. Rayn terus berkelahi, melawan dan menyerang, hingga ia kelelahan.
Satu pukulan mengenai perut Rayn,
Kedua kalinya di wajahnya,
Ketiga di kakinya, begitu bertubi-tubi.
Rayn kewalahan hingga terkapar.
"RAYNNN!!!!" Sheren berteriak kencang, sekencang-kencangnya, teriakan itu memancing perhatian, Rayn menatap gadis itu lalu nyengir menahan sakit di perutnya.
"Beraninya main kroyokan!" Sheren melemparkan tas sekolahnya ke sembarang arah, lalu gadis itu menendang wajah salah satu pria jahat itu hingga terkapar, tak lupa ia juga melayangkan serangan kepada dua orang lainnya.
Dengan gerakan taekwondonya ia memukul mantap sang penjahat, tanpa ampun.

Buagh!

Pukulan mengenai Sheren, gadis itu mengaduh pelan, lalu dengan lunglai kembali menyerang mereka. "AKKKHH! Cowok brengsek, berani ya mukul cewek!" Pekik Sheren yang mulai brutal menyerang, satu tendangan, pukulan, tamparan ia layangkan hingga kedua pria jahat itu tak sadarkan diri.
"Sheren!" Pekik Rayn yang membuat Sheren membelalakkan matanya,

Bugh...

Preman itu rupanya ingin memukul Sheren dengan balok kayu, tapi ada Rayn yang menghalangi. Kini Rayn tersungkur lemah. Darah mengucur deras di wajah Ryan yang babak belur, mata Sheren melotot, ia marah. "KAMU-BENAR BENAR HARUS DIBERI PELAJARAN!" Sheren menghindari setiap pukulan dari lawannya itu dengan lincah, dan disaat yang tepat ia merebut balok kayu yang dibawa preman itu.

Buagh!

Pukulan keras nan telak mengenai preman itu, laki laki jahat itu terbatuk, Sheren terus melayangkan serangannya. Hingga lelaki itu berdarah-darah dan tak bisa bergerak.
"Makanya, jangan ngeremehin gue yang pernah sabuk hitam!"
Sheren langsung buru buru menghampiri Rayn, ia berlari dengan terpincang-pincang, "Rayn, kamu gapapa?" Tanya Sheren sambil menyandarkan Rayn di sebuah dinding, pria itu tersenyum lalu memegang pelan darah kering di bibir Sheren, "Aw, ah iya... Luka ya?" Sheren terkekeh tak sadar dengan lukanya, Rayn menanggapinya dengan senyuman karena melihat kepolosan Sheren.

Gadis itu lalu meraih tas sekolahnya yang ia lempar tadi, dan tangannya langsung sibuk meraba-raba isi tasnya. Ia mengeluarkan kotak P3K yang selalu ia bawa di ranselnya, kala-kala ada kejadian yang tidak mengenakkan seperti saat ini, kotak itu akan sangat berguna. Sheren mengambil alkohol lalu mulai membersihkan luka-luka Rayn, "Pelan-pelan bisa ga sih?" protes Rayn kepada Sheren karena merasakan perih, "Kurang pelan apalagi sih, alay banget, sabar dikit!" Sheren mendekatkan mukanya ke arah Rayn, membuat pria itu jadi salting.

The Story Of 2 TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang