4

1.1K 139 60
                                    

Aku Park Jiyeon. Gadis bergelar sarjana ekonomi yg kini menjadi seorang pengasuh. Kurasa tak ada yg salah dengan pekerjaan ini, yg salah hanyalah siapa orang yg aku asuh saat ini. Orang orang biasa mengasuh balita, anak TK atau mungkin juga orang tua yg sudah jompo. Namun aku, mengasuh seorang pria dewasa yg juga adalah seorang CEO muda perusahaan yg terkenal. What the hell?
Apa ini adalah sebuah kebetulan yg beruntung atau malah kesialanku? Aku tak menyukai pria itu sejak awal kita bertemu, dan sekarang aku justru harus merawatnya dengan sepenuh hati. Aku sungguh tak tahu bagaimana takdir Tuhan. Aku hanya merasa sangat dipermainkan oleh pria yg hampir sekarat itu. Tepatnya aku harus menggunakan kedok sebagai 'tukang kebun' dalam tugasku. Aneh bukan?
Aku sungguh ingin menolak tawaran gila ini, namun karna kontrak kerja yg sudah terlanjur aku tanda tangani, aku terpaksa harus mengikuti alur sandiwara ini. Ku rasa aku sudah terjebak dalam permainan kotor ini. Aku tak ingin menyebut bahwa ini murni atas kelalaianku, aku lebih suka menyebutnya takdir. Takdir yg mempertemukan aku dengannya. CEO muda, tampan nan kaya (namun penyakitan) bernama Kim Myungsoo.

Hari ini hari pertama ku bekerja secara resmi menjadi pengasuhnya, namun aku masih berkutat pada kebun kecil milik Myungsoo. Membersihkan dedaunan yg gugur dan menyirami tanaman. Kemarin aku mendapat sebuah catatan dari Dr. Sunggyu, jadwal Myungsoo minum obat dan terapi. Aku tak mengerti ilmu kedokteran, jadi dokter muda itu memberiku sebuah buku panduan bagaimana cara melakukan pertolongan pertama apabila Myungsoo tiba tiba kesakitan.

"Fiuhhhh..."
Lenguhku panjang, seseorang tiba tiba melemparkan sebuah kerikil kecil hingga mengenai kepala ku.

"AISHHH!!!"
Geramku, sedangkan si tersangka hanya tertawa kecil seolah mengejekku. Siapa lagi kalau bukan Kim Myungsoo.

"Kau rajin sekali.."
Ucapnya. Namun aku tak sudi menjawab. Aku lebih memilih untuk melanjutkan pekerjaanku, menyirami kebun.

"Sepertinya kau bekerja dengan penuh keterpaksaan"
Ucap pria itu lagi, terus terang aku mulai geram hingga melemparkan alat penyiram tanaman yg aku bawa hingga airnya tumpah semua.

"Yaa.. Kau tidak boleh membanting itu"
Protes Myungsoo.

Aku segera berbalik dan tersenyum kesal ke arahnya.

"Tak bisakah kau tidak menggangguku yg sedang sibuk bekerja ini tuan Kim Myungsoo.."
Ucapku ramah. Pria itu melengos saja, tak sedikit pun memandang ke arahku.

Aku segera meraih alat penyiram tanaman untuk mengisinya dengan air lagi.

"Tunggu!"
Tahannya, aku menghentikan langkah kaki ku.

"Cepat ke kamarku.. Ada yg ingin aku bicarakan.."

"Tapi-"

"Ini rahasia.. Jadi jangan bilang bahwa aku bisa membicarakannya disini.."
Potongnya sambil berlalu begitu saja dari hadapanku. Astaga, ulah apa lagi yg akan dibuat pria menyebalkan itu.

Aku mengembalikan peralatan kebun ke gudang, lalu menuju kamar Myungsoo. Aku tak ingin para pelayan curiga dengan tugas rahasiaku sebagai perawatnya. Bagaimana pun juga, ia memintaku untuk merahasiakannya. Aku mengetuk pintu kamar itu pelan, hingga seseorang mulai memekikkan suaranya dari dalam dan menyuruhku masuk dengan paksa.

"MASUK CEPAT!!"

Aku meneguk salivaku, pria itu tak sepantasnya berteriak seperti itu pada perawat pribadinya. Aku menggeleng gelengkan kepala ku, keheranan dengan tingkah lakunya. Sesaat setelah aku menginjakkan kakiku di dalam kamarnya, pintu yg tadinya terbuka itu lalu ditutup dengan kerasnya. Pria itu ternyata berdiri di dekat pintu.

"Ada perlu apa memanggilku?"
Tanya ku. Pria di depanku mendengus kesal.

"Ini sudah waktunya aku minum obat.."
Ucapnya.

[NOT] YOUR GAME || myungyeon✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang