first

223 30 1
                                    

"Park sooyoung bangunlaaaaaaaah kau sudah hampir terlambat untuk ke sekolah" seorang berteriak sambil mengetuk-ngetuk pintu yang mungkin jika dilakukan sekali lagi pintu itu akan segera rusak parah.

"weo..... ?" perempuan berbalut seragam sekolah berwarna kuning lengkap dengan tas dipunggungnya membuka pintu kayu. Wajahnya datar lebih tepatnya sangat kesal. . . . . . . mungkin.

"Ups..... aku kira kamu belum bangun"

"Sejak kapan aku bangun siang ?, minggir.....!! Aku mau sarapan"

 Sooyoung membalikkan badannya menatap malas pada yerin yang masih berbalut piyama didepan kamarnya.  

"Kalau tak segera pakai seragam akan ku tinggal"

Huft...... seharusnya kan yerin memikirkan dirinya sendiri. Penyebab mereka selalu telat sekolahkan dia, kenapa malah sibuk membangunkan sooyoung yang sudah pasti bangun pagi.
.
.
.
"Ayolah yerin kau lambat sekali, ini sudah hampir terlambat" sooyoung memandang yerin yang masih sibuk dengan sepatunya.

"Sebentar" yerin masih membenarkan sepatunya "Kajja"

Yerin segera meraih lengan seseorang yang sedari tadi mengerutkan dahi karna kesal padanya.
.
.
.
"Kenapa kelas sangat sibuk hari ini ?" Gumam yerin setelah memasuki kelasnya yang bising.

Joy memang seorang yang cuek bebek tak memperdulikan apa yang terjadi didalam kelasnya bahkan jika kelasnya itu kebakaran. Wanita berambut hitam pekat itu segera menempatkan diri ke bangku kesayangannya.

"Hei ada apa sih ?" Yerin mendekatkan diri pada salah satu group yang sedang asyik menggosip

"Ah, aku dengar tadi akan ada anak baru dikelas ini" seorang dari mereka menjawab

"Ganteng kah ?" Yerin semakin serius, tapi sayangnya semua menggeleng sambil menaikan bahu-bahunya sebagai jawaban yeri.

Yerin mendekati mejanya yang berada di depan meja sooyoung, wanita itu berniat membagi informasi yang ia dapat tadi. Tapi sooyoung pasti tidak peduli dengan itu, lihatlah sekarang dia sudah menutup rapat kedua telinganya dengan earphone berwarna putih. Entah apa yang setiap hari ia dengarkan.
.
.
.
Bel berbunyi diiringi dengan masuknya sepatu tuan kim, guru fisika hari ini. Tapi dia tidak sendiri kali ini, seorang bertubuh tinggi berjalan dibelakangnya membuat seluruh kelas menatap kagum padanya. Kecuali sooyoung tentunya, wanita itu tengah asyik dengan pulpen dan buku diatas mejanya.

"Silahkan perkenalkan diri anda" begitulah kata tuan kim setelah berbasa basi tadi

"Perkenalkan Nama saya Park Chanyeol.....

Setelah selesai dengan sederet data diri yang diperkenalkan chanyeol segera mendekat menuju meja sooyoung yang kebetulan sedang kosong saat itu.

Bruk.......

Tas berwarna coklat terang terlempar tepat dikursi kosong sebelah sooyoung.

"Ups.... teman bangku sooyoung hari ini tidak masuk, jadi duduklah denganku aku tidak memiliki  teman bangku"

Seorang berambut merah panjang memberi penawaran pada Chanyeol yang hendak duduk di tempat yang tadi dia lemparkan tas.

"Hei wendy biarlah Chanyeol duduk di tempat seulgi"

Salah satu dari siswi membuka suaranya, mengatakan ketidak setujuannya dengan perintah wendy agar Chanyeol duduk di samping bangkunya. Secara playgirl adalah stempel yang diberikan teman sekelasnya untuk wendy.

Ketika kelas mulai berprokontra, wendy masih kekeh dengan tawarannya, Chanyeol yang sedikit bingung dan sooyoung yang masih tak peduli dengan apa yang terjadi.

Who Are U?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang