Part 6. Dandra dan Kedatangan Para Outsiders

26 2 0
                                    


Pertarungan sengit yang menghancurkan itu pun terjadi. Oda melawan sesosok robot seukuran dirinya yang mengenakan setelan kostum seperti Grimm Reaper berwarna krem. Dengan senjata beratnya, robot tersebut melawan Oda yang berusaha untuk menghentikannya.

"Aku akan membunuhmu! Matilah kau!" teriak robot tersebut dengan suara parau sembari mengibaskan senjata berbentuk sabit Gream Reaper ke arah datangnya Oda.

"Dandra, tenanglah. Ini aku Oda. Aku tidak tahu kau sudah lupa ingatan!" Oda dengan sigap menghindar sehingga serangan robot Grimm Reaper atau Dandra mengenai beberapa batang pohon hingga hancur.

Pertarungan yang menghancurkan tersebut terus berlangsung tanpa tanda-tanda di antara keduanya akan menyerah.

"Hei, kawan. Apa kau sudah lupa denganku?" Oda berusaha membuat Dandra mengingatnya.

Namun nihil, kawan lamanya tersebut masih saja menyerangnya bertubi-tubi.

"Matilah kau, Bullmenicus!" Dandra sembari berteriak parau terus menyerang Oda hingga menghancurkan setidaknya beberapa batang pohon yang berada di sekitarnya.

"Bullmenicus? Apa itu?" Oda bergumam sembari menghindari serangan Dandra.

Dandra terus mengayunkan sabitnya hingga membuat kondisi di sekitar menjadi gelap oleh debu yang mengepul serta serpihan-serpihan tanah dan pepohonan yang terkena serangannya.

"Aku pikir dia akan ramah padamu, teman," ujar Edward yang tiba-tiba muncul dari balik pepohonan kemudian menangkap sabit Dandra dan menghempaskannya.

"Keparat kau, Gaslasan! Kau juga harus mati!" Dandra kali ini mengarahkan serangan ke arah Edward setelah berhasil menjaga keseimbangannya.

"Awas, Edward!" teriak Oda ketika melihat sabit Dandra hampir mengenai kepala Edward.

"Brengsek! Temanmu sepertinya memiliki otak yang sudah berkarat karena sudah terlalu lama berada di bumi!" Edward merunduk kemudian meninju tungkai Dandra hingga robot tersebut terjatuh.

"Oh, ya. Kerja bagus, kawan!" Oda dengan gerak cepat segera menendang sabit Dandra kemudian menghajar robot tersebut hingga terkulai.

"Oh, tidak, tidak. Kau membunuh temanmu sendiri!" Edward terkejut melihat Dandra terkulai setelah mendapatkan serangan mematikan dari Oda.

"Jangan samakan kami dengan manusia. Kau pasti faham," tukas Oda seraya mengeluarkan semacam obeng besar dari tangan kirinya.

"Kau benar. Robot tidak merasakan sakit meski dihajar berkali-kali. Meski dia terlihat seperti mati. Tampaknya dia bisa hidup lagi." Edward kemudian melengos pergi menuju di mana Mey menunggu.

Tampak Oda sibuk dengan perkakas bengkelnya. Ia melepaskan kepala Dandra kemudian memeriksa sirkuit processor robot besar tersebut. Selanjutnya ia memperbaiki beberapa komponen yang tampaknya sudah tidak berfungsi dengan baik. Ia tidak dapat menggantinya mengingat ia kini sedang berada di tempat yang tidak mungkin untuk mendapatkan komponen dan suku cadang Zardroid.

Saat Oda hampir menyelesaikan perbaikan tubuh kawannya tersebut, mendadak terdengar suara deru helikopter dalam jumlah yang cukup banyak dari atas langit hutan di mana ia dan Dandra berada.

"Oh, tidak. Para manusia ternyata sudah mengirimkan pasukannya untuk menangkapku dan juga Dandra," gumam Oda seraya mempercepat pekerjaannya.

"Oda, waktu kita tidak banyak. Kita bisa saja melawan mereka tapi konsekuensinya kita akan terus diburu dan dihancurkan. Pilihan kita hanyalah bersembunyi. Ayo, sebelum mereka mengepung tempat ini," ujar Edward yang muncul dari belakang Oda.

REINCARNATOR - HUMAN TRANSFORMERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang