Empat Belas~

22 2 0
                                    

Fey yang ngedumel dalam hati. " Gabisa mikir apa gimana sih! Deket-deketin kayak gapunya dosa. Dipikir dia siapa. Ck " sambil sedikit mendengus. Ia tak suka diperlakukan seperti itu. Sangat tak enak dilihat orang lain.

Menurut Fey, perlakuan romantis lelaki pada perempuan sangat tak ia sukai. Boleh saja kalau sudah menikah. Lah ini? Masih bau kencur, udah berani pacaran, sok-sok mesra depan umum lagi. Sungguh memuakkan. Hal seperti itu tidak penting. Yang terpenting, suatu hubungan yang berjalan baik.

Jam istirahat pun tiba. Fey yang lupa dengan kalimat Rey tadi pun langsung pergi menuju kantin. " Duh laper banget. Abis makan streaming aja kali ya, mayan mumpung istirahat. " katanya sambil berjalan menuju kantin.

Saat tiba dikantin, Fey memilih duduk di pojokan karna tak ingin streamingnya terganggu dengan suara-suara yang ramai. Ia pun menikmati makanannya sambil berstreaming ria.

Sudah 3 kali Rey menuju kelas Fey. Bolak balik menuju kantin dan 10 IPA 1 tapi tetap tak menemuka Fey. " Susah banget dibilangin, cuma disuruh nunggu bentar aja gamau. Ish. " gumam Rey kesal. Ia pun menyerah, melanjutkan perjalanan ke kantin. Berharap bisa bertemu Fey disana. Walaupun daritadi dicari tak ketemu-ketemu.

" Giring terus bolanyaa, jangan kasih kendor! " kata Fey sedikit berteriak, heboh menonton streaming Real Madridnya. " Heh! " seseorang datang memukul meja Fey. Membuat hp Fey tertutup dan layarnya mati. Seorang lelaki, berdiri tegak dengan wajah sedikit kesal. Menatap tajam Fey yang terkaget, menunduk kebawah.

" Gue kan udah bilang, tunggu bentar dikelas. Kok ngantin duluan sih! " katanya mengomel. Seperti biasa Rey tidak bisa bicara baik-baik pada Fey.

Live, Food, and Football. Lil Bit Love.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang