Iqbaal langsung pulang setelah dari rumah Shasa.
Setelah memarkir mobil di garasinya, Iqbaal langsung masuk ke dalam rumahnya, dan lagi lagi Kaela ada disana mengantarkan makanan yang sengaja di bungkusnya."Iqbaal, kamu dari mana aja sih?." Tanya Kaela.
"Kaela udah nungguin kamu dari tadi loh." Bundanya baru datang dari dalam.
"Tadi masih nganterin Shasa pulang bun." Jawab Iqbaal.
"Shasa?." Tanya Kaela.
"Iya Shasa."
"Shasa siapa?." Tanya bundanya.
"Jadi kamu sama Shasa, dan ninggalin aku sendirian di restoran?." Belum sempat Iqbaal menjawab pertanyaan bundanya. Kaela sudah mengajukan pertanyaan lagi padanya.
"Sorry Kael, Shasa jatuh."
"Itu pasti akal-akalannya Baal".
"Kael please..."
"Ehem" bundanya berdeham begitu beliau mencium aroma keributan antara Iqbaal dan Kaela.
Iqbaal menghela nafas, kemudian menghampiri bundanya dan mencium tangannya.
"Maaf bun pulang telat, tapi Shasa pacar Iqbaal lagi sakit." Ucapnya, kemudian menoleh ke arah Kaela sekilas. Lalu langsung berjalan menuju kamarnya.
Sementara Kaela masih tidak percaya dengan apa yang baru saja dikatakan Iqbaal. Pacar? bukannya sudah putus.
😑😑😑
Pulang dari rumah Iqbaal, Kaela meluncurkan mobilnya menuju rumah Tirta.
"Elo bilang Shasa lagi sama elo, terus kenapa Iqbaal bisa sama Shasa." Ucap Kaela dengan nada tinggi begitu sudah berada dirumah Tirta. dan menghampiri Tirta yang baru saja meletakkan motornya.
"Bisa diem gak sih lo?." Bentak Tirta. dia masih emosi, masih tidak bisa melupakan apa yang baru saja dia lihat.
"Gue udah ngajak Iqbaal jalan, tapi pulangnya dia malah sama Shasa." Keluh Kaela. Kali ini dengan suara pelan dan terdengar nelangsa.
"Iqbaalnya aja yang kurang ajar."
"Shasa juga gatel."
"DIEM LO"
"Tapi emang iya. Iqbaal tetep bakalan sama gue kalo dia nggak ketemu Iqbaal, dan Shasa gak sok kesleo."
"LO BISA DIEM GAK SIH"
"Mending lo balik aja ke luar negeri kalo emang gak bisa jauhin Shasa dari Iqbaal."
"Alangkah baiknya kalo elo sekarang pergi dari rumah gue." Ucap Tirta tajam menatap Kaela.
Mendapat tatapan itu, Kaela menghentakkan kakinya kesal. kemudian langsung berlalu pergi dari rumah Tirta, sementara Tirta makin kesal pada sosok Iqbaal.
***
Keesokan harinya.
Shasa berangkat sekolah pagi-pagi sekali mendahului jemputan dari Iqbaal ataupun Tirta dengan menggunakan mobil pribadinya. Sejak keributan kemarin membuat Shasa memutuskan untuk tidak lagi menerima jemputan dari siapapun, dia lebih memilih berangkat sendiri. Kakinya masih sedikit bengkak, tapi dia sudah bisa jalan meskipun sedikit pincang.Sesampainya di SMA Nusa Bangsa Shasa turun dari mobilnya dan berjalan pelan menuju kelasnya. Sekolah benar-benar masih sepi, tidak ada satupun yang datang kecuali satpam dan beberapa tukang kebun di sekolahnya.
Jalannya masih sedikit pincang, tapi tidak separah kemarin. Sesampainya di kelas dia langsung menuju bangkunya, tidur telentang di atas kursi yang sudah dia satukan menjadi kursi panjang. Wajahnya dia tutupi bukunya sendiri. Dipejamkannya mata membayangkan peristiwa kemarin. Shasa menggigit bibir bawahnya sendiri membayangkan ciuman mesra yang dia lakukan kemarin, ciuman yang sudah membuat Tirta dan Iqbaal saling pukul.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gold Digger Fall In Love
Roman pour AdolescentsTentang seorang gadis SMA yang mempunyai sifat matrek dan berubah sejak pacaran dengan anak baru di sekolahnya. Tentang rasa sakitnya mendapatkan cinta tidak tulus. Ikuti ceritanya gaes...!!!