"Aku pergi dulu, Ibu Ittekimasu" pamit mereka berdua pada Ino
"Iterashai!"
««◎◎»»
"Dengar ya jangan katakan apapun pada teman teman mu itu kalau aku ini— Argh!" Umpat Inojin, yang sepertinya keberatan mengucapkan statusnya pada wanita disampingnya ini
"Iya iya aku tau, aku juga enggan mengakui mu!"
"Kalau bukan karena ayah dan ibu aku tidak akan pernah mau menikahimu, anak ayam!"
"Apa kau bilang?! Anak ayam? Berani sekali kau!" Kesal Hima yang merasa di rendahkan
"Kelakuan mu yang mengekori ku sepanjang hari, apa itu bukan perilaku anak ayam?"
"Setidaknya bisa kan kakak menunjukkan sopan santun kakak kepadaku sebagai perlakuan menghormati seorang wanita!!!" Kesalnya sembari berpangku tangan
Pagi pagi sudah merusak mood ku, ughh!!! Pria sialan!
"Dan kau bisa kan menunjukkan sopan santun mu kepadaku sebagai perlakuan menghormati orang yang lebih tua darimu?!!"
Himawari mengerucutkan bibirnya kesal, merasa Inojin selalu saja bisa membalas hinaan maupun ejekan yang dia lontarkan padanya dengan kata kata yang sama atau bisa lebih pedas.
"Beruntung hatiku masih ada, kalau tidak sudah kurobek mulutmu itu dengan Katana milik Sarada!" Umpatnya lagi
"Kalau kau melakukan itu, kau akan dikutuk tuhan karena sudah berdosa pada suamimu!"
Himawari menoleh cepat
dia? Mengucapkan kata itu? Hah?!!"Bi-bilang apa kakak tadi?" Ucapnya ingin benar benar memastikan kata kata Inojin yang tadi
"Lupakan yang tadi kukatakan" ucapnya membalas Hima
Mulut sialan!
"Oh ya kakak kan dulu sekolah disini juga, kakak dulu di kelas mana?" Tanyanya lagi
"Urusanmu?"
"Umm bukan sih tapi kan-"
"Diamlah" ucapnya terus fokus pada jalan raya didepannya
««◎◎»»
"Turun" perintah Inojin dengan nada memaksa
"Sabar sedikit kak" ucap Hima yang kesulitan membuka seatbelt nya
"Ck! Kau ini! Bagaimana tadi kau memasangnya bodoh!" Ucap Inojin seraya membantu Hima membuka seatbelt nya, telapak tangan Hima yang masih pada tempatnya tidak sengaja tersentuh oleh Inojin yang membantunya membuka seatbelt
Jangan gugup! Jangan gugup! Jangan gugup! Hima ayo tenang tenang
Dia gugup? Detak jantungnya keras sekali
"Terbuka, sekarang turun" ucapnya lagi
"E-eh? I-i-ya a-arigatou ne I-inojin-niichan"
"Turun!" Ucapnya lagi yang melihat Hima belum beranjak dari tempatnya, Inojin meraih gagang pintu mobil itu dan membukanya "Ayolah tuan putri gerakan kakimu itu sedikit"
"I-iya iya" ucap Hima sembari turun dan menutup kembali pintu mobil
"Tunggu, Hima!" Ucap Inojin membuat Hima kembali berbalik
"A-a-Apa lagi kak?!"
"Kau punya riwayat penyakit jantung?" Ucapnya to the point
"Ke-ke-kenapa ka-kakak ber-bertanya be-gitu? Ka-kakak me-men-menginginkan aku sa-sakit?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Can We Fall In Love? [COMPLETED]
FanficKata apa yang tepat untuk hal ini? Kutukan? Atau Anugrah? Jujur! Aku sangat bingung! Aku memang bahagia karena pada akhirnya, sosok yang aku sangat sangat kagumi dari dulu kini menjadi milikku Tapi apakah harus sekarang? Apa yang mama dan papa piki...