🎀 - Three

309 51 4
                                    

Hari ini gue nguras tenaga banget. Besok itu gue tampil di acara classmeet, dan sekarang full-day latihan. Woojin aja gue suruh pulang tadi. Kalau gue balik, baru nyuruh dia jemput.

Jam 9 malem, gue nunggu di depan gerbang sekolah sendirian. Ga ada siapapun selain gue, semuanya udah balik. Termasuk security.

Kok Woojin lama banget sih? Udah setengah jam gue nunggu nih.

Dicegat bowo kali ya? (*゚ロ゚)

ga.

"Jiyeon!" Gue nengok ke kiri.

Lah? Kok Woojin jalan sih?

"Kok kamu jalan?"

"Motor aku tadi mati tiba-tiba di tengah jalan. Untungnya ada bengkel disitu. Jadi aku jalan aja kesini, takut kamu nungguin--"

"Terus kita balik gimana?! Ojek sama angkot ga ada yang lewat!"

Woojin langsung jongkok di depan gue. "Sini, aku gendong. Pasti kamu capek 'kan latihan terus?"

"Tapi--"

"Luka aku udah baikan kok. Nih, liat nih." Woojin nepuk nepuk lukanya pake tangan. Nandain kalau dia beneran udah sembuh.

"Jalan aja deh, Jin..."

"Capek tau, ay..."

Emang sih badan gue kaya yang mau remuk karena latihan terus, tapi ga tega anjir. Kalau gue berat banget gimana? Kalau punggung Woojin sakit gimana?

Kasian. Dia baru sembuh.

"Jalan aja. Aku ngga apa-apa. Beneran deh."

Woojin akhirnya setuju sama omongan gue. Kita jalan di trotoar yang pencahayaannya remang-remang. Pemerintah pelit banget si, geng? Kasih lampu yang terangan dikit napa?

"Jin..." Tangan kanan gue pegang tangan kiri Woojin.

"Kenapa? Laper?"

"Ngga..."

"Terus?"

"Kok kamu bisa ya sayang sama aku?"

"Bisalah."

"Sejak kapan?"

"Cie, kepo, cieee..."

(Cie_kepo_cie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Cie_kepo_cie.gif)

"Serius, Woojin!"

"Sejak kapan, ya? Lupa..."

"Ck."

"Ih, jangan ngambek... Nanti cantik."

Okepiks. Gue ga baper.

Tapi boong.

"Ngga ngambek."

"Pokoknya aku sayang sama kamu. Masa harus cium dulu, baru percaya?"

[II] Ay ·Park Woojin·Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang