"Semangat felix jangan mengeluh!!" Ucap felix lantang diruangan staff setelah mengetahui jam istirahatnya telah selesai sambil mengusap peluh.
"Felix, bisa kah kau keruanganku sekarang?" Tiba tiba changbin muncul di ruang staff dan meminta felix keruangannya.
"Oh, baiklah"
.
" felix, aku ingin bertanya, apa kau benar benar adiknya chan hyung?"
Kening felix berkerut, dia terdiam, dipanggil dan tiba tiba ditanya mengenai hubungannya dengan chan membuatnya bingung.
"Maksudku adik kandung."
Felix masih terdiam.
"Aku hanya penasaran karena mendengar bahwa adik chan itu sudah meninggal."
"Sebenarnya, aku memang bukan siapa siapanya chan hyung, tapi aku pribadi sudah menganggapnya kakaku sendiri."
"Ternyata benar..."suara lirih changbin yang tetap masih terdengar oleh felix dan semakin bingung, ingin ia bertanya tapi merasa saat ini bukan saat yang tepat. Wajahnya terlihat sedang tak ingin diganggu, alangkah baiknya bertanya kepadanya nanti.
"Baiklah terima kasih felix, kau boleh kembali bekerja."
.
"Woojin hyung, untuk besok aku tidak akan datang kemari, jadi aku titip kunci dan tanggung jawab kepadamu." Changbin menghampiri sang manajer restoran
"Kau mau kemana? Pertemuan kolega ayahmu?" Woojin bertanya demikian karena melihat wajah sendu changbin.
"Bukan, hanya aku punya sedikit urusan yang perlu aku tangani."
"Hmm baiklah."
.
Hari ini felix mendapat ship pagi,jadi ia pulang di jam 5 sore, felix telah bersiap didepan pintu restoran memainkan ponselnya, menunggu seseorang datang menemuninya.
"Astaga! kau mengagetkanku." Ucap felix refleks ketika tatapnya bertemu sosok yang dinantinya.
"Maafkan aku mengejutkan mu" ucap hyunjin.
"Haha tak apa, jadi mau mulai dari mana dulu kali ini?"
"Aku ingin kau kerumahku untuk bertemu seseorang."
Felix mengusap tengkuknya"ah, apakah ibumu ada dirumah?"
"Sepertinya iya, kenapa?"
"Hanya tidak nyaman saja ketika bertemu dengannya."
"Haha...karena kejadian kemarin ya? Ya sudah kalau kamu tidak.." ucapan hyunjin terputus karena felix berlalu begitu saja sambil berkata
"Tidak tidak,ayo.."
"Mau kemana?" Hyunjin masih ditempatnya dan bertanya demikian.
"Kerumahmu kan?"
"Kau sudah tau letak rumahku?" Tanya hyujin sambil menahan tawa. Felix pun menggeleng dan mengelus tengkuknya malu. Tawa hyunjin pun pecah.
"Hyunjin cukup, kau membuat felix malu. Jadi kita harus kemana?" Ucap felix kesal
Dan akhirnya hyunjinpun berhenti tertawa dan mereka pun berjalan ke halte terdekat, naik bus untuk kerumahnya.
.
"Semuanya telah selesai dan sesuai permintaanmu. Jadi bisakah saya meminta bayarannya sekarang tuan?"
"Baiklah akan ku transfer malam ini juga, berikan aku no rekeningmu."
Pria yang lebih muda pun menuliskan deretan angka di secari kertas, dan kemudian diberikannya kepada tuan lee.
KAMU SEDANG MEMBACA
broken compass ✔
FanficKisah perjalanan seorang felix, anak yang lahir dan dianggap sebuah kesalahan menjalani hidup untuk mencari ibunya Warning!! -Judul ga sinkron sama cerita -slow update