Author pov...
Waktu masih menunjukkan pukul 4 pagi namun gadis yang masih terlelap dalam tidurnya seketika bangun karena alarm dari jam bekernya yang diletakkan di atas nakas disamping tempat tidurnya telah berbunyi menandakan waktu shubuh dan sebentar lagi akan terdengar adzan shubuh yang merupakan perintah sholat bagi setiap umat muslim.
Gadis itu pun langsung beranjak dari tempat tidurnya dan langsung menuju ke kamar mandi untuk sekedar mengambil air wudhu. Setelah itu ia pun melaksanakan sholat shubuh di dalam kamarnya. Usai melaksanakan sholatnya ia pun berdoa dalam hati kepada Tuhan " Ya Tuhan engkaulah yang Maha Pemaaf maafkanlah kesalahan kedua orang tuaku ibuku yang telah melahirkanku semoga engkau tempatkan ibuku di tempat terindah di atas sana dan juga lindungilah ayahku yang sampai saat ini beliau tidak pernah menemuiku dan juga pertemukan ayahku denganku suatu saat nanti .. Amin ya Allah.
Itulah doa yang setiap hari dipanjatkan oleh gadis itu berharap doa tersebut segera sampai ke atas sana dan di kabulkannya permohonannya itu oleh Tuhan.
Gadis itu pun menutup doanya tatkala jam menunjukkan pukul 5 pagi dan ia pun segera pergi ke kamar mandi untuk melaksanakan rutinitas tiap harinya yaitu mandi. Setelah itu ia keluar dari kamar mandi dengan memakai seragam putih abu abu khas hari senin.
Setelah berkutat di depan cermin untuk sekedar memoles wajahnya dengan sedikit bedak bayi dan tak lupa juga ia selalu menguncir kuda rambut panjangnya dan ia pun langsung turun ke bawah untuk membantu bibinya yang tengah membuat sarapan untuk makan nanti
"Selamat pagi Kei, wah kamu sudah bangun rupanya" sapa bibinya yang bernama Karla seperti biasa
"Selamat pagi juga Bi, kan Kei biasanya emang sudah bangun Bi di jam segini" jawab gadis itu dan langsung menyiapkan minuman teh untuk keluarganya
Ya benar gadis yang disapa oleh bibinya dengan sebutan Kei itu bernama Keira. Gadis yang saat ini tengah berusia 17 tahun telah tinggal di rumah bibinya selama kurang lebih 10 tahun sejak ia dititipkan oleh ibunya kepada pamannya sebelum akhirnya ibunya meninggalkan dirinya selamanya
Setelah ia menyelesaikan semuanya ia pun lansung membawa minuman yang telah ia buat tadi dan meletakkannya ke meja makan dan diikuti oleh bibinya yang sudah selesai dengan masakannya dan meletakkannya juga di atas meja.
"Kei sayang tolong panggilkan khansa ya seperti biasa dan juga kakakmu, pasti mereka belum pada bangun kalau bukan kamu yang bangunin" perintah bibi Karla dan langsung diangguki oleh Keira
Setelah sampai di depan pintu Khansa karena pintunya tidak di kunci ia pun langsung masuk ke dalam kamar itu dan benar saja ternyata Khansa masih belum bangun dari tidurnya. Ia pun menggoyang nggoyangkan badan Khansa supaya sepupunya itu bangun dari tidurnya dan tak lama kemudian sepupunya itu pun bangun dari tidurnya
"Eh Keira jam berapa kok kamu udah siap aja sih" tanya Khansa sambil mengucek matanya khas bangun orang tidur
"Udah jam enam lebih sepuluh" jawab Keira setelah mengecek jam tangannya
"Whattt kenapa lo nggak dari tadi bangunin gue Keira" kaget Khansa dan langsung pergi melesat ke kamar mandi
"yaudah aku mau bangunin kak Kevan dulu ya Khansa" teriak Keira dan langsung pergi meninggalkan kamar Khansa menuju kamar kakaknya Kevan.
Bibi Karla dan juga paman Kenan mempunyai dua anak yaitu Kevan dan Khansa umur mereka cuma beda satu tahun. Kevan sekarang kelas dua belas sedangkan Khansa dan Keira kelas sebelas dan mereka bersekolah di sekolah yang sama.
Setelah Keira sampai di depan pintu kamarnya Kevan ia segera mengetuknya dan karena tidak ada yang sahutan dari dalam ia memutuskan untuk masuk ke dalam kamar itu. Dan ternyata sepupunya yang satunya ini juga belum bangun dari tidurnya ia pun langsung saja membangunkannya dengan cara menggoyangkan tangan kakaknya itu
"Kak nggak bangun ini udah jam enam lewat lima belas lo kak" ucap Keira yang masih setia menggoyang nggoyangkan tangan kakaknya itu berharap dia akan bangun dari tidurnya namun sebaliknya dia malah mencekal pergelangan tangan Keira dan menariknya kuat sehingga tubuh Keira menimpa ke dalam dada bidang Kevan
Posisi Kevan dan Keira sangat dekat sekali bahkan wajah Keira hampir saja menyentuh wajah Kevan. Cukup lama mereka dalam posisi itu Keira yang memandangi wajah kakaknya itu yang masih dalam kadaan mata terpejam, ia tau bahwa kakaknya ini sebenarnya sudah tidak tidur lagi sejak ia membagunkannya tadi. Tapi mengapa ia tidak bangun saja dan ini malah mencekal tangannya maksudnya apa coba?..
Kevan yang masih setia mencekal tangan Keira kemudian ia berucap kepada Keira tepat ditelingannya " lo tau kan Keira gue dari dulu suka sama lo?" ucapan Kevan barusan sukses membuat Keira buru buru ingin melepaskan cekalan tangan dari kakaknya itu tapi ia bisa apa tenaga Kevan jauh lebih kuat dibandingkan dirinya.
"Iyalah kak masa sebagai abang satu satunya Keira kakak tidak suka sama Keira kalau nggak, mungkin dari dulu kakak udah jahatin Keira, iyakan?" dan jawaban Keira tersebut malah mengeratkan cekalan Kevan dari tangan Keira
"Bukan sebagai kakak tapi,-" ucapan Kevan terputus saat sebuah pintu kamar terbuka menampilkan sepupunya Khansa yang sudah rapi dengan seragamnya berdiri di ambang pintu
Dengan terkejut buru buru Keira melepaskan cekalan tangan Kevan dari tangannya kemudian ia bangkit dan langsung menghampiri Khansa yang masih mematung di tempat
Keira yang sadar akan Khansa yang masih diam di tempat lantas menyadarkannya dengan cara menggoyangkan tangannya tepat di depan wajah Khansa dan tak lama kemudian Khansa menarik tangan Keira menuju ke ruang makan
Sampai di meja makan ternyata sudah ada
paman Kenan dan juga bibi Karla yang telah menunggu mereka untuk segera makan bersama"mana kakak kalian berdua?" tanya paman Kenan yang tengah memandangi Keira dan juga Khansa setelah itu ia kembali menyeruput secangkir teh yang sempat ia minum tadi
"Gak tau paling masih molor yah" jawab Khansa setelah duduk berhadapan dengan Keira
"Selalu deh anak itu"ucap bibi Karla jengah dengan kelakuan anak sulungnya itu
Setelah beberapa menit kemudian akhirnya Kevan keluar dari kamarnya dengan seragam putih abu abu khas hari senin dan turun menghampiri keluarganya yang telah menunggunya di meja makan
"Lama banget sih lo kak, gak tau apa hari ini kan hari Senin bisa telat kita kalau nungguin lo kelamaan" omel Khansa yang sedang mengambil nasi beserta lauk pauknya untuk diletakkan diatas piring
Tanpa peduli dengan ucapan Khansa barusan Kevan langsung duduk di sebelah Keira yang juga mulai mengambil sepiring nasi beserta lauk pauknya
Dan setelah itu acara makan pun dalam keadaan hening yang ada hanya dentingan sendok dan piring.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reborn
Teen FictionSesuatu yang sangat sulit dilupakan ketika masa lalu yang kelam terjadi lagi dimasa depan