Chapter 4

1.4K 56 5
                                    

Halo semua nya. Selamat membaca wahai Ziveners😊❤

▶️▶️▶️

Sella masuk kembali ke kelasnya dengan perasaan senang, senang ia bisa membuat Aldi mematuhi perintahnya untuk beberapa waktu.

Jam pelajaran pun sudah berakhir, Sella merapihkan meja nya lalu mengambil ancang-ancang untuk berlari melewati sang ketua kelas yang berdiri didepan pintu kelas.

"duh ngapain si Rezi pake berdiri disitu, ganggu rencana gue tau ga?! Nanti kalo Aldi udah pulang duluan gimana?" batin Sella.

Hari ini jadwal dia untuk piket kelas, ia ingin tidak piket dulu kali ini karena takut kalau Aldi sudah pulang duluan untuk menghindari nya.

Baru saja Sella ingin berlari, Rezi sang ketua yang memperhatikan teman nya itu ingin cabut dari piketnya segera menjegat nya didepan pintu.

"eitss... mau kemana lo? piket dulu atau mau gue aduin ke bu Sinta?!" tegas Rezi kepada Sella yang ketahuan.

Sella tersenyum lalu mulai merayu Rezi "Rez, lo kan ganteng nih, baik juga sama gue, masa lo ga ngelepasin gue hari ini aja sih? gue ada urusan yang lebih penting nih, plisss ya bolehin gue pliss sekali aja" muka nya ia melaskan agar Rezi membolehkan nya. "atau gini deh, lo kan besok tuh piketnya tukeran aja sama gue, lo piket sekarang gantiin gue, biar besok gue yang piket" saran Sella yang berusaha membuat Rezi mengerti.

"hmm.. yaudah sana tapi besok beneran piket ya?"

"iya siap!!"

▶️▶️▶️

Aldi kembali mengikuti pelajaran bu Vema dengan santainya. Sesekali ia memperhatikan gurunya yang sedang menjelaskan didepan. Ia juga memperhatikan seisi kelas yang sepertinya sangat tidak mengharapkan kedatangan bu Vema lebih awal.

Ia jadi teringat tentang janji nya dengan Sella tadi. Mau tidak mau Aldi harus mau diperbudak dengan Sella. Kalau ia mengingkari janji nya, bisa-bisa ia dibogem dengan Sella.

"bodoh juga gue ya" ucapnya tanpa disadari dan terdengar juga oleh Azam.

"lah bocah sehat? ngomong sama siapa lo?" ucap Azam yang kebingungan karena teman nya ini tiba-tiba berbicara sendiri.

"ama doi" jawab Aldi asal yang tidak ditanggapi lagi oleh Azam.

Waktu sekolah sudah berakhir. Saat nya dimana semua murid SMA Nusa Bangsa bergegas pulang kerumah nya masing-masing. Ada yang benar-benar pulang, ada yang nongkrong dulu dikantin ataupun masih berkutat didalam kelas, ada juga yang tidak pulang karena kegiatan ekstrakulikuler disekolahnya.

Sebenarnya Aldi ingin menghampiri Sella ke kelasnya tapi niat itu ia urungkan saat melihat Aris berjalan kearah kelas Sella.

Aldi yang hari ini futsal membuatnya tidak bisa langsung balik kerumah. Ia keluar kelas lalu menuju lapangan, menghampiri rekan futsalnya yang sudah berkumpul.

"Al, bentar lagi team kita bakalan tanding sama team dari SMA Bina Bangsa" ucap Vino yang memberitahu Aldi saat ia baru datang.

"ohh" jawab Aldi singkat. Mendengar ucapan Vino seperti hal yang sepele. Padahal ini tournament yang membawa nama sekolah.

"ohh?? itu doang jawaban lo?" tanya Vino heran, tidak biasanya Aldi seperti ini.

"ya iya gue paham, yaudah gue ganti baju dulu bentar" ucap Aldi mengambil baju futsalnya didalam tas lalu berjalan menuju toilet siswa.

Vino dan lain nya merasa ada yang berbeda dari Aldi saat ini, biasanya saat diberitahukan ada tournament dengan sekolah lain, Aldi segera menyuruh team nya untuk semangat dan rajin latihan lalu ia juga mengatur strategi untuk itu. Tapi kali ini ia malah menyepelekan hal itu.

"Aldi ngapa si? ga biasanya kaya gitu" tanya Vino kepada teman-teman nya.

"lah au, mungkin lagi patah hati kali" ucap Farid yang membuat mereka tertawa.

"bisa aja lo"

Aldi memasuki toilet dan mulai mengganti pakaian nya. Setelah selesai ia tidak langsung ke lapangan, karena haus jadinya ia mencari minuman dulu di kantin.

Kantin di SMA Nusa bangsa masih tetap buka sampai kegiatan eskul selesai, tetapi ada beberapa yang sudah tutup.

Aldi melangkahkan kaki nya santai ke arah kantin, saat ia sudah berada di pintu kantin, ia terkejut melihat beberapa orang berkumpul dikantin. Yang membuatnya terkejut bukan karena ada sekelompok orang, tetapi keterkejutan nya itu karena melihat Aris yang sedang berlutut pada Sella sambil memegang sebuah bucket bunga.

Semua mata menatap kearah Aldi termasuk Sella dan Aris. Sella sedikit kaget dengan kedatangan Aldi, tapi ia tetap tenang meskipun hatinya sedang deg-deg an karena ditembak oleh Aris.

Aris melihat Aldi sekilas kemudian kembali fokus ke arah Sella. Tangan kiri nya meraih tangan Sella yang membuat Sella kembali fokus ke arah Aris.

"Sel, gue tau mungkin ini cara yang ga banget menurut lo dan gue terlalu cepat menyatakan ini, tapi lo harus tau kalo gue itu sayang sama lo, jadi.. lo mau kan jadi cewe gue?" ucap Aris lantang didepan Sella dan teman nya. Sengaja suaranya ia keraskan agar Aldi tahu kalau ternyata Aris tidak main-main dengan Sella.

"hmm.. gimana ya, gue ga nyangka kalo lo mau nembak gue hari ini, g-gue juga sayang sama lo Ris" jawab Sella dengan nada gugupnya dan ragu. Malu juga karena disaksikan oleh Aldi.

"jadi gimana? lo mau kan jadi cewe gue?" ucap Aris memastikan.

"i-iya gue mau" jawab Sella dengan malu nya. Meskipun bukan pertama kalinya ditembak didepan umum, tapi tetap saja ia gugup untuk menjawabnya.

Aldi yang melihat itu tersenyum simpul, miris. Aris ternyata terlalu agresif dengan persaingan nya ini.

"gue ikutin aturan maen lo, bre" ucap Aldi pelan. Kemudian ia meninggalkan pasangan baru yang hubungan nya telah di sah kan beberapa menit lalu.

▶️▶️▶️

.
.
.

JANGAN LUPA BACA KARYA AUTHOR YANG KEDUA YA JUDULNYA DIA AKSA!

See u next part ziveners!❤

The Most Wanted SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang