HB;;8

33 4 4
                                    

Amika mengedarkan pandangannya saat berada dikantin,mencari seseorang yang sedang menunggunya disana.

"Ah.. itu dia"gumam amika sembari melangkahkan kaki jenjangnya kesalah satu meja di kantin

Dina dan renny mendengus,tak berniat mengikuti sahabatnya itu. Lagipula mereka hanya akan menjadi nyamuk disana.

"Udah nunggu lama?"tanya clara setelah duduk didepan andro

Andro menggeleng kemudian tersenyum

"Mmm..Sebentar lagi ujian naik kelas nih"ucap andro pelan

Amika menatap andro bingung. Ternyata badboy didepannya ini masih ingat tentang ujian

"Terus?"tanya amika sembari menuangkan air dicangkirnya

"Belajar bareng yuk"

amika langsung menutup mulutnya yang hampir saja menyemburkan air yang sedang ia minum

"Apa?"tanya amika kaget setelah menelan air yang hampir keluar dari mulutnya

Andro mendengus
"Lo kan pinter,ajarin gue."

Amika menatap cowok didepannya tak percaya

"Lo serius mau belajar?" amika menyipitkan matanya pada andro

Andro mengangguk ragu
"Kapan lo bisa?"

"Pulang sekolah nanti?"

Andro tersenyum kemudian mengangguk antusias.
"Oke. Gue tunggu lo di parkiran sekolah nanti"jelas andro sembari berdiri berniat untuk memesan makanan untuk mereka berdua

♡♡♡

Amika melangkah dengan terburu buru.ia lupa memberitahu andro jika hari ini jadwal ia piket kelas,akibatnya ia terpaksa keluar kelas lebih lama dari biasanya.

Amika menghembuskan nafasnya lega saat berbelok dan melihat andro yang masih berada diparkiran

Amika berjalan mendekati andro yang sedang bertengger diatas motornya dengan tangan yang sibuk mengotak atik sebuah rubik

Andro terlihat sangat berkonsentrasi hingga tak menyadari jika amika sudah berada disampingnya.

Amika terus memperhatikan jari jari andro yang cekatan memutar mutar ruang rubik agar warna warnanya tersususun kembali. Amika mengangkat kepalanya menoleh pada andro,dahi andro kini mengeryit,sepertinya ia sangat ambisius untuk memecahkan rubik tersebut hingga keringat mengalir keluar dari dahinya.

Amika yang gemas langsung merebut rubik tersebut dari tangan andro

Andro menoleh dan terkejut saat amika tiba tiba merampas dan memainkan rubiknya. Amika terlihat santai saat memutar mutar ruang rubik tersebut.

"Nih"amika menyodorkan rubik tersebut pada andro. Andro kaget sekaligus malu karna kini warna warna rubik tersebut sudah tersusun kembali dalam waktu kurang dari 6 menit. Padahal andro sudah berusaha sejak 3 jam yang lalu saat putra menantangnya memecahkan rubik tersebut.

"Ini mah gampang"ucap amika songong ketika andro mengambil rubik tersebut dari tangannya

Andro menatap amika sinis
"Lama banget lo"ucap andro mengalihkan topik pembicaraan mereka

Amika nyengir kuda
"Sorry,Gue piket"

Andro hanya mendengus kemudian turun dari motornya dan mulai mengeluarkannya dari parkiran

Heart BeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang