10. Pelukan untuk Hara

4.4K 292 83
                                    

“Datang dan menangislah padaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Datang dan menangislah padaku. Karena aku siap menjadi sandaranmu, kemudian memelukmu.”

🍂🍂🍂

Play Mulmed

Malam ini, adalah malam kebahagiaan bagi keluarga Glesson karena Cindy yang notabenenya adalah adik Dilon sudah diperbolehkan untuk pulang meski masih harus mengenakan kursi roda.

Sepertinya Dilon akan lebih ketat lagi menjaga Cindy karena adiknya itu benar-benar lincah. Dance di sembarang tempat dan sering membuat Dilon malu kala gadis kecil itu sedang jalan-jalan di mall, mendengar lagu k-pop apapun itu dan dia tahu gerakannya, maka dia akan dance lalu menjadi pusat perhatian. Bukan cuma Cindy saja yang membuat orang salah fokus, ketampanan seorang anak band seperti Dilon juga membuat fansnya jadi memotretnya sana-sini.

"Enak gak, makanannya ?" tanya Dokter Bob pada kedua sahabat Dilon. Siapa lagi kalau bukan Rava dan Gio ? Tamu yang selalu datang tanpa diundang.

"Enak banget, tante!" seru Rava dan Gio serempak.

"Iyalah, gratis!" Dilon mendengus.

"Cindy seneng deh, bisa ngumpul lagi," ujar Cindy sambil memamerkan gigi kecilnya yang terselip nasi.

"Makanya, jangan sakit terus. Kakak yang susah."

"Iya maaf ... Oppa! Saranghaeyo, gom—" Cindy jadi gagal bernyanyi karena Dilon membekap mulut mungilnya itu.

"Kamu lebih baik gak usah nyanyi," ucap Dilon sambil lanjut makan, tak peduli dengan wajah Cindy yang cemberut.

"Mamah juga seneng, kita bisa kumpul. Makasih ya Rava, Gio. Udah mau jadi sahabatnya Dilon. Oh ya, kenapa Dilon gak ajak Hara ke sini ?"

Uhuk!

Dilon tersedak air minumnya hingga masuk ke dalam hidung. "Mah, apaan sih!"

"Hara siapanya lo ? Keluarga ?" tanya Rava.

"Iya Rav! Buyutnya Dilon!" tukas Gio seraya mendengus kesal.

"Udah ... Makan lagi, yuk," ucap Dokter Bob sambil terkekeh geli.

"Masih kurang lengkap." Seisi ruang makan terdiam ketika sang nenek bersuara.

"Papa kamu ke mana ?" tanya nenek pada Dilon.

Dilon kini kenatap makanannya dengan hambar. Kenapa Beliau selalu mempertanyakan hal ini bahkan di saat yang tidak tepat ?

"Ma, kita jangan bahas itu dulu, ya." Dokter Bob memberikan isyarat karena ada Cindy.

"Oh iya! Papah memangnya ke mana ? Kata Mamah bakal ikut makan bersama."

Kening Dilon mengerut bingung, dia menatap sang mama dengan tatapan meminta penjelasan.

HARADILON  [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang