2

7.2K 617 15
                                    

Dahyun diajak masuk ke ruangan mempelai wanita, namun bukannya mempelai wanita yang ia temui yang ada hanya seorang pria dan wanita paruh baya.

"permisi, aku mau mengantar pesanan buket bunga" ucap Dahyun memecahkan suasana hening ruangan tersebut.

Kedua pasangan paruh baya tersebut mengangguk mengizinkan Dahyun untuk masuk.

"aaa, ini buket bunganya nyonya. Silakan tanda tangan disini" ucap Dahyun menyodorkan kertas tanda terima.

Selagi perempuan paruh baya menandatangani kertas tanda terima tersebut Dahyun tiba-tiba nyeletuk.

"mohon maaf nyonya tapi dimana mempelai wanitanya? Aku ingin meminta maaf pengiriman bunganya sedikit terlambat" ujar Dahyun.

Namun pasangan paruh baya tersebut  hanya terdiam lalu menatap satu sama lain.

"aaa, maafkan aku jika aku lancang. Kalau begitu aku pergi dulu. Terima kasih" ucap Dahyun sembari membungkukan badan.

Tiba-tiba seorang laki-laki mengenakan jas masuk ke ruangan tersebut.

"sepertinya dia mempelai prianya"-batin Dahyun. 

"Eomma.. Dimana Jennie?" tanya laki-laki muda yang bernama Taehyung.

"kabur, dia kabur. Hah aku tidak percaya ini akan terjadi padaku. Benar-benar memalukan" jawab ibu Taehyung.

"kasian sekali mempelai wanitanya kabur begitu saja"-batin Dahyun lalu pergi meninggalkan ruangan tersebut.

Tinggal selangkah lagi Dahyun keluar dari ruangan tersebut. Tiba-tiba seorang laki-laki paruh baya memanggilnya.

"nona, apa kau bisa menolongku?" Dahyunpun membalikan badannya dan melihat ke arah sumber suara itu di keluarkan.

"de?? A..pa yang bisa ku bantu tuan?" tanya balik Dahyun.

Kini baik Taehyung maupun ibunya tengah memandang ke arah Dahyun.

"menikahlah dengan puteraku" Jawab  laki-laki itu.

"de?" ucap Dahyun kaget.

Perkataan laki-laki paruh baya itu sontak membuat Taehyung dan ibunya terkejut.

"appa! Apa maksudmu? Aku tidak mengenalnya bagaimana mungkin aku menikahinya" ujar Taehyung.

"yeoboo, apa yang di katakan Taehyung benar. Bagaimana mungkin kita menikahkan Taehyung dengan orang asing" timpal Ibu Taehyung.

"kau tidak mengerti reputasiku. Kalau  sampai pernikahan ini gagal keluarga kita akan menanggung malu, juga Taehyung tidak akan mendapatkan warisannya jika ia tidak segera menikah.Kau tahu sendiri bagaimana wanita tua itu bersikap" jelas Tuan Kim.

"aku tetap tidak ingin menikah dengannya. Ayah tidak usah khawatir, aku akan bicara dengan nenek" pungkas Taehyung.

"tidak, apapun yang terjadi kau harus menikah hari ini" timpal ayah Taehyun.

"ehemm, permisi tuan dan nyonya tapi aku tidak mau melakukannya. Mohon maaf aku tidak bisa membantumu" ucap Dahyun sembari membungkukan badan lalu beranjak pergi.

"tunggu nona" ucap laki-laki paruh baya yang menghentikan langkah Dahyun.

"kumohon bantulah kami, kami akan membayarmu jika perlu. Ah tidak kami akan memberi uang sesuai dengan yang anda inginkan" pungkas Ayah Taehyung.

"appa!!" ucap Taehyung marah.

"itu bukan masalah uang tuan, tapi aku belum siap untuk menikah dan aku tidak mungkin menikah begitu saja. Bagaimana tanggapan orang tuaku jika mereka mengetahui aku menikah hari ini dengan orang yang tidak aku kenal sama sekali" jelas Dahyun.

"soal orang tuamu, biar kami yang urus" jawab Tuan Kim.

"aaa, bukan begitu. Tapi aku belum siap untuk menikah dan aku tidak ingin menikah tanpa ada orang tuaku disampingku. Mohon maaf tuan! Aku tidak bisa melakukannya." Ucap Dahyun lalu pergi meninggalkan ruangan tersebut.

Belum selangkah Dahyun melangkah, Tuan Kim kembali memanggilnya.

"berikan alamatmu, biar pegawaiku yang membawa mereka kesini" ucap Tuan Kim.

"tolong jangan paksa aku tuan, aku benar-benar belum siap menikah" jawab Dahyun.

"aku mohon bantulah kami nona, aku tahu ini pasti mengejutkanmu, tapi aku mohon menikahlah dengan putera kami. Aku mohon nona bantuanmu nona" pinta Ibu Taehyung yang kini mulai setuju dengan ide suaminya.

"mohon maaf Nyonya. Aku tidak bisa melakukannya"  jawab Dahyun.

Orang tua Taehyung terus membujuk Dahyun untuk menikah dengannya. Taehyung yang mendengarnya hanya bisa pasrah menerima.

Tak lama kemudian orang tua Dahyun datang.

"eomma!! Appa! Bagaimana kalian ada disini?" tanya Dahyun ke orang tua Dahyun.

"Dahyun-ah orang-orang itu memberitahukanku bahwa kau akan menikah hari ini. Kenapa kau tak memberitahukanku? Aku mengerti keadaanmu tapi setidaknya beritahu aku terlebih dahulu" ucap Ibu Dahyun.

"eomma, apa maksudmu? Aku tidak paham" ucap Dahyun kebingungan dengan ucapan Ibunya sendiri.

"Aku tahu, aku mengerti perasaanmu. Menikahlah dengannya aku tidak ingin bayimu lahir tanpa seorang ayah" ucap nyonya Lee, ibunya Dahyun.

"de??????" ucap Dahyun kaget.

"aku tahu, kau tidak usah malu padaku"jawab Nyonya lee.

"eomma, itu tidak benar. Aku tidak mau menikah. Aku----" ucapan Dahyun tertahan.

"permisi tuan, biar kami mengobrol empat mata dengan Dahyun" ucap ayah Dahyun.

Tuan dan Nyonya Kim mengangguk, pertanda menyetujuinya.

Nyonya dan Tuan Lee menarik Dahyun keluar ruangan tersebut.

"Dahyun-ah kali ini dengarkan ayahmu ini. Menikahlah dengannya, apa kau tega melihat anakmu tumbuh tanpa ayah" ujar Tuan Lee.

"appa, tapi aku tidak hamil sama sekali dan aku tidak mau menikah dengannya"timpal Dahyun.

"kau tidak usah malu padaku Dahyun-ah,aku ini ayah kandungmu. Aku tahu kau tak ingin menikahinya tapi pikirkanlah masa depan anakmu" ucap Ayah Dahyun.

"benar kata ayahmu Dahyun-ah, pikirkanlah masa depan anakmu" tambah Ibu Dahyun.

"aku bilang aku tidak hamil sama sekali, kenapa kalian tidak percaya padaku?" ucap Dahyun dengan nada tinggi.

"apa kau serius?" Tanya nyonya Lee, ibunya Dahyun.

"aku serius, aku tidak hamil sama sekali. Jadi berhentilah memintaku menikahinya" ucap Dahyun.

"aku tidak peduli menikahlah dengannya" ucap Ayah Dahyun.

"appa!!"

"Dia keluarga terpandang Dahyun-ah. Bantulah menaikan derajat keluargamu, dengan kau menikah dengannya itu sama saja menolong keluargamu" pungkas ayah Dahyun lalu pergi menghampiri keluarga Kim.

Dahyun hanya bisa pasrah menerimanya karena sekali ayahnya berbicara tak ada yang bisa menghentikannya.

"Tuan Kim, Dahyun bersedia menikah dengan putera anda" ujar ayah Dahyun.

"maafkan ayah Dahyun-ah. Aku melakukan ini demi masa depanmu. Kau tidak usah menderita lagi berkerja sana-sini demi aku, ibumu dan adikmu.Kuharap kau hidup bahagia" -batin Tuan Lee, ayah Dahyun.

"kenapa hari ini aku begitu sial"-Batin Dahyun.

TBC

Hope you like it!!

Thanks for reading my story😊

Married by Accident  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang