“Kakak pulang? Itu siapa?”
Guanlin menolehkan wajahnya ke perempuan di sebelahnya sebentar lalu kembali berhadapan dengan Hera.
“Oh, ini,” kata Guanlin sambil menunjuk Sena dengan jari telunjuknya.
“Nemu tadi di jalan,” jawab Guanlin asal.
Sena melotot dengan jawaban Guanlin. Dengan refleks ia memukul lengan Guanlin.
Karena pukulan kelewat keras Sena, Guanlin jadi meringis. “Kasarnya astaga.”
Tak lama, Daniel berjalan menghampiri Sena dan meraih pergelangan tangan Sena.
“Ayo pulang,” ajak Daniel.
Sena sudah membalikkan tubuhnya untuk mengikuti Daniel. Namun belum sempat melangkah, Guanlin yang berada di sisi lain sebelah Sena menahan tangan Sena dan membuat Sena mengurungkan niat untuk mengikuti Daniel.
“Jangan pulang malem sendirian lagi. Pesan penting dari penyelamat lo yang ganteng ini, jangan dilupain. Oh, dan kalau lo udah mulai bosen sama handphone lo, kasih gue aja, gue bantu tampung. Satu lagi, jangan kaget lihat galeri ya,” ucap Guanlin panjang lebar sambil berusaha menyembunyikan senyum gelinya.
Sena mengernyit, melongo, sekaligus tidak menyangka dengan rentetan kalimat yang diucapkan Guanlin.
Ini sih akibat dari nggak pernah lock hape. Mulai dari sekarang Sena janji bakal kunci hapenya.
Daniel yang mendengar itu semakin bingung. Ia mengerutkan dahinya, memberikan simbol tidak suka dengan apa yang didengarnya.
“Gue pulang dulu, Kak,” kata Daniel sambil kembali menarik Sena menjauh dari rumah Guanlin.
Sena mendengus namun tetap mengikuti langkah kaki Daniel.
“Kak Niel,” panggil Hera dan segera dibungkam oleh Guanlin.
“Kakak apaan sih!” teriak Hera kepada Guanlin.
“Orang mau pulang kok dilarang! Sini sama kakak, kayak gue bukan kakak lo aja,” kata Guanlin sambil menyeret Hera masuk ke dalam rumah sambil mengacak kasar rambut Hera.
Guanlin sendiri yakin, ada sesuatu di antara Sena dan Daniel, yang ia belum paham apa.
*****
Sena dan Daniel saling diam sejak berada di dalam mobil tadi.
Sampai sekarang mereka sudah kembali ke apartemen Danielpun, mereka masih saling bisu.
Sena ingin sekali menanyakan perihal Hera. Tapi ia bahkan terlalu malas, terlebih terlalu takut untuk mendengar jawaban Daniel.
Sedangkan Daniel, ia juga sama penasarannya dengan Sena. Ia ingin tahu apa hubungan Sena dengan Guanlin, bagaimana Sena bisa mengenal Guanlin.
Itu sungguh membuat Daniel frustasi.
Tapi di sisi lain, ia juga takut Sena akan menanyakan tentang Hera, ia bahkan belum siap menceritakannya.
Belum siap karena takut Sena akhirnya mundur, atau belum siap karena Daniel masih ragu dengan hatinya.
Tapi, Daniel penasaran! Dan rasa penasaran itu mengalahkan rasa takutnya sekarang.
Ia siap menceritakannya.
"Lo nggak ada yang mau ditanyain gitu?" tanya Daniel tiba-tiba.
Sena yang asalnya duduk di sofa hendak menyalakan televisi, seketika menghentikan aktivitasnya, terkejut.
"Ya?" tanya Sena sambil menghadapkan wajahnya ke Daniel dengan pandangan bertanya.
Daniel menggaruk belakang kepalanya. "Gue, hm. Ada yang mau gue tanyain," kata Daniel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy | Kang Daniel [COMPLETED]
Fanfiction🔞🔞🔞 Kang Daniel, senior tampan yang merupakan idola semua kaum hawa. Siapa yang tidak tahu Daniel? Tampan, putih, tinggi, gagah, berwibawa, namun sayangnya... Bad boy. Tidak pernah satu kalipun ia terlibat hubungan serius dengan seorang wanita. I...