Hay semuanya 😊
Gimana kabarnya? Semoga sehat selalu dan
Oiya ceritanya udah cukup sampai sini.
Kalau jelek ya maklum akunya gak bisa nulis bagus apalagi menarik 😢
Tapi aku bakal berusaha kok buat kalian😀Kalau pengen kenal ma makhluknya..
Follow. dewiwiu 😅
DM? Terus bilang bom like, bakal tak bom like 😇
Btw, aku gak sombong-sombong amat 😜😚Pagi ini matahari bersinar cerah, sinarnya terpantul di kaca jendela kamarku. Sampai kubuka mataku amat silau. Padahal jam dinding masih menunjuk pukul 06.15 WIB.
Terkadang cuaca membingungkan, seperti dipermainkan. Kadang hujan lebat banget, eh kadang panasnya terik banget.
*Tokktokkktokk*
"Hujan sudah bangun belum?" teriak mama dari balik pintu.
"Sudah ma" jawabku.
"Yaudah buruan kamu mandi dan sarapan" suruh mama.
"Ya ma, mama gak masuk ke kamar Hujan nih?" tanyaku.
"Hujan masih bau, kamarnya pasti berantakan. Jadi mama males" sindir mama.
"Yeh mama, nanti sepulang sekolah bakal Hujan beresin" janjiku.
"Jangan ditunda-tunda, mama gak suka!" protes mama dengan penuh penekanan.
"Yadeh ma, habis mandi" janjiku lagi.
"Hm"
Suara mama tak terdengar lagi, aku pun bangkit dari tempat tidur. Mendorong pintu kamar mandi disebelah pojok dekat almari baju.
Untung saja didalam kamar sudah disediakan kamar mandi. Mungkin hal ini, biar gue rajin mandi kalik ah.Hanya butuh 20 menit saja untuk persiapan.
Setelah semuanya siap, aku turun dan melesat ke ruangan seperti biasa,tepatnya meja makan. Yang ternyata sudah disambut mama, papa, dan Reza."Kok belum pada makan?" tanyaku kebingungan karena nasi dan lauk yang berada di piring masih utuh.
"Kamu kelamaan dek, sekolah pa mau piknik. Kok persiapannya lama banget" omel Reza.
"Reza gak boleh ngomong gitu, uangmu nanti papa kurangin gimana?" tuding papa.
"Ah papa, gak kok pa. Cuma bercanda, Reza kan sayang sama Hujan" kata Reza dengan senyum terpaksa.
"Sayang? Kok lebih pilih pacarnya?" sindirku lagi.
"Sudah-sudah jangan pada ngobrol, papa buruan makan. Bentar lagi kan ke Kantor. Reza buruan makan , katanya ada jam awal, Hujan kok masih berdiri?" tutur mama secara bergantian.
"Hujan mau makan di Kantin ma, soalnya ini dikejar waktu" tolakku secara halus.
"Tapi Hujan? Mama udah capek-capek hlo buatin?masa gak dicicipin dulu?" ucap mama yang terdengar merinding dikulitku.
"Hm, mama jangan gitu. Yaudah mama bungkusin aja, buat bekal. Ntar Hujan makan di sekolah" tawarku meredakan kekecewaan mama.
"Nah gitu sayang" semangat mama.
"Oiya Hujan, SPP sama uang bulanan sekolahmu sudah papa lunasin sampai kelas 12" pemberitahuan papa.
"Ah bener pa?" tanyaku penuh kegirangan.
"Iya, sekalian aja. Biar gak dikejar-kejar petugas keuangan sekolahmu" kata papa.
"Thanks ya pa, Hujan sayang deh sama papa" balasku penuh penekanan panjang.
Papa tersenyum simpul kepadaku, sampai tak sadar sebuah kotak makan telah terbungkus plastik transparan itu berada di hadapanku.
"Eh mama, thanks ya mah" ucapku sembari mencium punggung tangan mama.
Dan setelah itu mencium punggung tangan papa.
"Abang gak disalamin nih?" tanya abang Reza.
"Hm, ya deh abang"
Saat bersalaman, Reza tak mau melepaskan.
"Nih orang emang ngajakin ribut deh ah" gumamku dalam batin."Reza, adek mu nanti telat" tegas papa dengan bermain kode mata ke arah Reza yang seketika Reza luluh.
"Dasar anak papa, yang ditakutin cuma papa" batinku.
Next 😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan Januari (COMPLETED)
Teen Fiction"Didunia ini ada suatu hal yang tak bisa ditebak. Apa itu? Sebuah Takdir"_HujanNandira Ini bukan kisah seorang bad girl bertemu dengan bad boy. Tapi nih cerita gue kemas secara singkat mengenai cerita seorang gadis sederhana dibulan Januari. Langsu...