"Furihata...-kun."
"Ha'i?"Pemuda bersurai coklat itu menatap sosok yang memanggilnya. Menatap mata biru Kuroko dengan pertanyaan.
"Ada apa?"
"Boleh aku... pinjam... pundakmu?"Tatapan Kuroko sayu. Belum sempat Furihata menjawab, tubuh lemah itu terjatuh. Beruntung, Furihata memiliki refleks yang cepat dan dengan sigap menangkap tubuh Kuroko.
"K-Kuroko? K-kau sakit?"
Kuroko hanya mengangguk pelan. Di ruang olahraga ini hanya ada mereka berdua. Yang lain? Sudah pulang tadi, meninggalkan Kuroko dan Furihata berdua untuk membersihkan lapangan.
"A-ahh... T-tunggu sebentar, akan ku ambilkan obat--"
"Iie... Disini saja..."Furihata kebingungan. Menurutnya dia harus mengambilkan obat dan membawa Kuroko ke ruang UKS.
Tapi melihat kondisi Kuroko yang sangat lemah, Furihata akhirnya mengangguk dan mengurungkan niatnya.
"Kenapa kau tak bilang dari tadi? Kan kamu bisa absen dari latihan hari ini."
"Sebentar lagi... ada pertandingan, bukan? Tak mungkin aku bisa absen... Kita harus... lebih banyak... Latihan..."Furihata menidurkan Kuroko. Menaruh kepala bersurai biru langit itu di pangkuannya.
"Kalau begitu, tidurlah dipangkuanku. Sampai kau merasa lebih kuat." Ucap Furihata sambil tersenyum.
"Arigatou, Furihata-kun"
Kuroko memejamkan matanya.1 detik.
2 detik.
5 detik."Ehm... Kuroko. Kau masih bangun?"
Kuroko mengangguk pelan, lemah. Hampir saja ia memasuki dunia mimpi, kalau Furihata tidak memanggil namanya.
Chu
"Etto... I-ini agar kau m-merasa lebih baik." Ujar Furihata malu-malu.
Saat itu juga, Kuroko merasa demamnya semakin tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SentimentaL - Kurobas Drabbles
FanfictionIni bukan kisah sesungguhnya. Hanyalah sebuah kisah dan alur yang berbeda. -Cerita ini bisa berakhir bahagia, atau menyedihkan- Kuroko no Basuke The Basketball Which Kuroko Plays ©Fujimaki Tadatoshi All i do was creating the new plot, all characters...