"Kan kubiarkan jendelaku terbuka, Karena aku terlalu lelah dengan semuanya.
Bisakah kau mengetahui ini? aku di sini berharap bahwa kau kan datang bersama kenangan hujan yang pernah kita buat.
Aku bisa saja mengungkit dan menyanyikan sebuah lagu untuk mengingatnya bersama, Tapi aku tak ingin melakukan itu dan aku ingin mencoba memahamimu"
***YoohyeonPOV:
Aku menyadarinya, Hujan kali ini turun di musim yang tak seharusnya.
Ku coba mengumpulkan memoriku kembali tentang hujan sebelumnya, dari diriku yang membenci hingga menyukainya.
Sudah berapa lama aku tidak sadarkan diri sebelumnya ?tampaknya , penyakit ini benar-benar ingin membunuh ku secara perlahan.
Jika seharusnya aku pergi selamanya di dua tahun sebelumnya sesuai vonis itu, lalu kenapa Tuhan memberiku kesempatan satu tahun lagi ? Apa Tuhan menginginkan aku mengumpulkan sebuah kenangan yang manis dan berharga sebelum aku menghilang? pertanyaan yang sempat hilang itu kembali berkecamuk dalam pikiran ku
Ku ingat kembali kenangan dibawah air hujan itu, aku tertawa hingga menangis disana. Aku ingat, Siyeon unnie benar-benar selalu berada di dekatku. Ini bodoh, kenapa aku baru mengerti semuanya disaat waktu yang hampir habis seperti ini?
Sesekali ku tatap hujan kearah luar jendela rumah sakit. Ya, sepertinya aku akan menghabiskan sisa hidupku di tempat yang berbau obat-obatan ini.
Ku tatap mereka di luar sana yang sedang sibuk dengan urusannya masing-masing dari balik jendela. Tapi, kenapa mereka terlihat murung dan hancur? ekspresi itu bahkan terlihat jelas diwajah mereka yang keluar dari sebuah ruangan. Apa itu ruangan yang menyakitkan untuk mereka? ataukah .. ruangan itu berisi seseorang yang mereka sayang yang pada akhirnya akan berpisah?
Ingin rasanya ku pergi keluar dan bertanya, namun sebaiknya ku urungkan niatku ini
Mengenai tentang ekpresi, aku rasa ada yang berbeda dengan teman-temanku sekarang ini. Mereka terlihat cemas dengan satu hal yang akan hilang
Dan ya, aku mungkin bisa mengira pikiran mereka sekarang, ini mungkin tentang keadaan ku yang sebentar lagi pudar.
**
"Siyeon unnie.."-Panggil yoohyeon ke siyeon yang sedang menyantap ramyeon instantnya
"hm? kau mau ramyeon?"-siyeon
"Aish, bagaimana mungkin aku makan ramyeon dalam keadaan seperti ini.."-yoohyeon
"Ah, aku kira kau memanggilku karena bau ramyeon ini"-siyeon
"ini enak loh yun mm.."-siyeon menyantap ramyeonnya kembali
"Ya unnie! kau membuatku lapar"-kesal yoohyeon yang kemudian di balas tawa oleh siyeon
"Kemana yang lain unn? aku hanya melihatmu dari tadi disini sendiri"-yoohyeon
"Ya! Kau bosan melihatku? kau bisa menyuruhku keluar jika kau bosan melihatku hahaha"-siyeon tertawa
"unnie aku serius -_- "-yoohyeon
"Ah... Sua unnie, Gahyeon, Dami sedang menghadiri broadcast radio sekarang ini. Jiu unnie dan Handong sedang kencan"-Siyeon
"Kencan? Ya unnie!"-yoohyeon
"hahaha.. Aku bercanda Yoohyeon-ah, Jiu unnie dan Handong sedang ada yang diurus dengan manager's unnie"- Siyeon
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN IN MEMORIES [LOST]
Fanfiction[COMPLETED STORY] "Tak usah menutupi sebuah kebenaran dengan kebahagiaan, karena itu hanya meninggalkan rasa sakit untuk orang yang akan di tinggalkan, kau akan menyukai hujan pada akhirnya . akuilah jika dirimu kalah dengan rasa bahagia yang sebena...