001

3.7K 476 6
                                    

̶  Jeno.

Halo, gue Jeno. Ketua penegak disiplin sekolah, atau yang biasanya disingkat menjadi PDS. Kata orang orang, gue baik. Tapi gue bisa saja galak di saat masanya. Hari ini, sebelum jam pelajaran masuk. Rutinitas gue setiap pagi itu mengecek tugas tugas anggota PDS. 

"Jeno, tolong kamu cek lagi gerbang sekolah. Pastikan gerbang nya sudah di kunci dengan rapat oleh satpam."

"Siap pak"

"Ah satu lagi, tolong cek juga belakang sekolah. Disitu pakar anak anak yang suka telat, biasanya nekat lompat dinding"

"Oke siap pak"

Gue bergegas ke gerbang sekolah. Memastikan,apakah sudah di kunci dengan benar oleh satpam. Ah, jangan lupa. Satpam disini termasuk orang yang 'tak tegaan' dia akan merasa kasihan dengan anak anak yang datang terlambat. Dasar satpam baperan.

Seharusnya kepala sekolah tidak memperkerjakan satpam modelan begitu.

Gerbang sekolah benar benar sudah di kunci, kini saatnya gue pergi ke halaman belakang sekolah. 

"woi gila, ini kaki gue lecet banget parah" ketus seorang wanita yang meringis kesakitan seraya memegang lutut kaki kanan nya.

Gue mendapati seorang wanita tengah duduk menyandarkan diri nya ke dinding. Perkiraan gue, wanita itu nekat melompati dinding beberapa menit yang lalu. Beda sama wanita lain, mungkin jika wanita lain akan menangis ketika diri nya terlambat sekolah, kenapa gue bisa tau? setiap gue ngecek gerbang sekolah. Ada suara tangisan dari luar gerbang, gue yakini pasti mereka menyesal gak bangun pagi. Tapi setelah gue lihat, kayaknya emang beda sama wanita yang satu ini.

"Kamu ngapain disitu?" Gue sudah memperhatikan wanita itu sejak dia datang.

"Abis loncat dari situ" kata wanita itu sambil menunjuk dinding yang ia lompati.

Dengan santai nya dia berkata seperti itu pada gue. Gue yakini sekali lagi , wanita itu tidak polos sama sekali. Dia berkata jujur dan blak blakan menurut gue. Dia tau, dirinya memang nakal. Mau seberapa dia bohong, hukuman pasti akan tetap berlaku. Gue suka sama gaya nya.

"Nama kamu siapa?" kini gue sudah mendekat ke arah sang wanita tadi.

"Aza Lee" wanita itu menjawab tanpa melihat ke arah gue.

Aza Lee? gue ingat nama itu. Nama yang setiap kali gue memasuki ruang guru, pasti selalu saja nama itu yang diperbincangkan. Gue sampe gumoh denger nama itu. Dan kali ini, gue bisa melihat langsung bagaimana karakter dari seorang Aza lee.

Gue terus memperhatikan raut wajah nya dari sisi samping kiri. Jika dilihat , wanita ini cantik sekali. Ah bodoh, seharusnya gue tidak berpikir seperti itu disaat seperti ini.

"Hukuman nya apa nih?" wanita itu bertanya, dia tidak mau ambil pusing sih kayaknya.

Gue sendiri yang tengah sibuk memerhatikan wanita itu, langsung tersentak terkejut karena ucapan dia. "Ah apa?" kata gue dengan wajah cengo.

Wanita itu memutar kedua bola matanya dengan malas, lalu menatap gue ."Gue kan abis loncat dinding nih, pasti ada hukuman nya kan? Nah yaudah buruan, hukuman nya apaan?"

Nekat banget wanita ini, batin gue tak percaya. "Nanti jam istirahat, saya panggil kamu. Kamu kelas berapa?" 

"Bahasa 11.2" 

"Yasudah, kamu boleh ke kelas"

Tak perlu basa basi. Wanita itu langsung pergi meninggalkan gue yang masih bertanya tanya.

"Menarik" ucap gue, lalu tertawa kecil.







̶  Brandalan with Jeno Lee    ̶

©csephtza.

vote & komen yaaa.

[✔] Brandalan ; Jeno Lee.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang