19/07/18
.
.
Aku dan Yuta duduk di bangku taman kota setelah mengunjungi makam ayah. Di tanganku ada mangkok kecil berisi ice cream yang Yuta belikan untuk menghiburku.
"Jadi, sekarang bagaimana?"
Aku menoleh pada Yuta lalu menghela nafas. "Aku akan pulang. Aku tidak mau merepotkanmu, Yuta."
"Aku tidak keberatan, kau tahu? Lagipula, bagaimana jika ibumu berbuat yang tidak tidak?" Yuta menatapku khawatir.
"Aku akan baik baik saja.." aku bergunam.
"Terima kasih karena sudah menghiburku." Aku tersenyum.
Yuta menghela nafas. "Terserah kau saja."
Aku terkekeh.
"Yn, aku mau cerita. Boleh kan?"
Aku mengangguk. Yuta menghela nafas lagi.
"Setelah pertandingan futsal berakhir pada besok hari, aku akan kembali ke Jepang. Ibuku ngotot sekali aku harus pulang. Padahal dia yang menyuruhku kesini." Mata Yuta menyipit karena angin yang berhembus di wajahnya.
"Aku bingung harus menurutinya atau tidak. Karena aku-"
Aku sedikit mencengkram mangkok ice cream di tanganku lalu menyela. "Kenapa.."
Yuta menghentikan ucapannya dan menatapku bingung.
"Why everyone I love starting to leave me one by one.."
Aku meletakkan mangkok ice cream-ku di sebelahku, setelah itu mencengkram kepalaku sendiri. "Y-Yuta, katakan apa salahku? Uuhh.. apa salahku?"
Yuta mulai panik. Yuta menurunkan tanganku lalu menarikku ke dekapannya.
"Apa salahku?..pertama ibu, lalu ayah, Taeyong, dan sekarang kau? Ughh... jangan bilang Jeno juga?"
Aku mulai meracau seperti orang depresi. Yuta melepas pelukannya lalu menangkup wajahku dan memandangku serius.
"Aku tidak akan meninggalkanmu, yn. Please, don't be like this."
Aku menepis pelan tangan Yuta lalu menunduk.
"Taeyong salah paham pada ayahnya. Ayah Taeyong yang sudah setengah mabuk digoda oleh ibuku dan membawanya ke rumah. Setelah itu ibu menggunakan kesempatan emas yang di dapatnya." Aku tiba tiba bercerita.
"Aku mengurus ibuku sebelum mengurus ayah Taeyong. Dan ternyata ayah Taeyong sudah sadar dan minta maaf karena hampir melecehkan ibuku. Padahal yang seharusnya minta maaf itu aku, karena perbuatan ibuku dia hampir kehilangan kendali."
Aku tudak mendengar respon Yuta terhadap penjelasanku. Aku kemudian memandang ke arahnya.
"Aku tidak memintamu untuk cerita, yn." Suara Yuta tiba tiba mendingin. "Berjanjilah padaku, selama aku pergi kau tidak akan macam macam."
Moodku hancur. Aku merasa takut mendengar kata pergi dari orang orang yang aku sayangi.
Pertama, ayah. Ayah mengucapkan kata pergi, dan ternyata arti dari kata itu pergi untuk selamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] chain ; taeyong✔
FanficFrom here the chain is beginning Ff yg masih punya byk kekurangan :) Kalo mau baca silahkan ehehehe💙 #2 imagine 090119 #4 imagine 100119 #2 imagine 310119 #10 imagine 050219 xydexonn_ start 26 Mei 2018 end 27 Juli 2018