Dia Karina Anindya Munaf dan Tariannya

12 3 6
                                    

Seorang balerina terlihat tengah menari dengan lincah diiringi tepuk tangan yang meriah di antara tepuk tangan dan juga pantulan laiting cahaya yang sama indah nya ia meliuk meliuk di iringi jinjitan ujung kaki yang menopang hampir semua berat badan nya gerak tari nya yang luwes juga pesona dan pembawaan cerita begitu jelas terlihat hingga mudah di tangkap para penonton meski ini sebuah tari namun tari yang memiliki cerita dan alur hingga sang penari  itu harus bisa menghidupkan cerita dan juga tarinya dengan usaha keras agar penonton bisa merasakan dan juga mengerti dengan cerita yang di bawakan sang balerina.

Pertunjukan di sebuah gedung teater ismail marjuki sangat ramai di hadiri pengunjung karena daya tarik dari seorang balerina yang kini menggubrak panggung pentas seni jakarta yang ternyata ia adalah seorang wanita yang baru saja memenangkan turnamen balet internasional di jepang dan merupakan perwakilan dari indonesia, sehingga tak heran bahwa banyak sekali orang dan media masa baik itu televisi koran dan majalah yang mengambil sebagian cuplikan cuplikan tarinya dan tak ketinggalan pesona nya.

pertunjukan akhirnya selesai tanpa ada aba aba dan perintah sorak gemuru tepuk tangan juga teriakan membanjiri seisi gedung perunjukan hingga meski pertunjukan telah usai masih dapat di rasakan eporia dari para pengunjug dan akhirnya puluhan buket bunga, tumpukan kado dan kartu ucapan kini menghiasi sebuah ruangan


mentari pagi mulai merambatkan sinyal nya menyelusup pada bidikan celah celah jendela  hingga memantulkan cahaya nya menebus mata yang tengah terlelap diantara selimut dering bunyi alarm hingga akhirnya sepasang mata indah itu terbuka perlahan lahan mengamati dinding dan beralih menuju jendela ia menatap angkasa raya di luar yang kini memperlihatkan luas nya langit dan padat nya aktifitas yang tersaji membawanya menatap masa lalu nya masa dimana ia berjuang dengan apa yang ia mau dengan apa yang menjadi hobby nya dan dengan apa yang menjadi passion nya, dan ini lah aku


"Rin,,,pagi ini ada pemotretan dengan tabloid ya ada beberapa tema yang akan di shoot,,jam 12 nya ada talk show di tv itu off air ko sampe jam 2 siang nanti jam 4 kita lanjut ke studio untuk rekaman mungkin sampe jam 9 malem an nah jam 10 ada undangan makan malam bersama para tim turnamen kemaren sekalian bahas meet and greet untuk film terbaru"

Suara itu adalah suara dari manager ku namanya tyo sudah tak aneh bagiku bila pagi hari telinga ku di suguhi dengan gemuru suara nya mengingkatkan jadwal kerjaku yang slalu padat hingga kadang aku tak memiliki waktu untuk diriku sendiri namun ini adalah konsekuensi terhadap apa yang aku mau. Lelah memang harus melakukan semua hal dalam satu hari namun aku tak bisa menolak nya yang hanya akan membawa ku pada masalah


"Rin.... are you oke"

"yes i am oke"

"syukurlah,,,,oke udah cukup bengong di depan jendela bagai nenek tua yang belum nikah dan niat bunuh dirinya,,,cusss sekarang mandi bentar lagi merry bakalan kesini dan bakalan kebakaran jenggot kalo liat model nya masih acak acakan"

"Tyo....tolong kosongin dongg 1 hari aja,,gue mau ketemu Dion semenjak turnamen gue belum ketemu dia lagi"

"padet sih rin kerjaan nya tar deh gue coba cari waktu yang tenggang tapi gue gak janji full day yah"

"oke"

Dion dia adalah salah satu orang yang special dan juga mendukung kalirku selama ini dia adalah semangat dan motivasi bagiku untuk bisa sampai saat ini, masih ku ingat walau pertemuan kami dulu yah petemuan itu terjadi 8 tahun lalu saat aku masih di bangku kelas 1 SMU pertemuan yang memalukan dan setiap aku ingat akan hal itu rasanya wajahku berubah menjadi udang bagaimana tidak saat itu aku dan clarisa tengah berada di perpustakan sekolah dan tengah sibuk mencari buku hingga dion datang dan mengamatiku beberapa saat aku biarkan dia memperhatikan ku secara diam diam namun semakin ku biarkan ternyata mata jelalatan dion mulai tak berhenti mengamatiku hingga akhirnya aku pun mendatangi nya dan menamparnya cukup keras.

Bukan tanpa alasan aku menamparnya namun ulah dion lah yang membuat aku harus melakukan tindakan itu, aku sangat kesal padanya dan juga mata jelalatan nya yang terus menatap buah dadaku dan membuatku risih juga jelas itu adalah tindakan pelecehan kembali ke cerita setelah aku tampar dion dan membuat banyak mata terbelalak menantap ku hening yang ku rasa namun amara berkecamuk dalam dada ingin rasanya aku menyeretnya ke tengah lapangan dan menjambak rambut nya hingga sebuah suara yang keliatan nya menahan marah mulai ku dengar

"kamu salah faham,,,gue bukan bermaksud mau gak sopan sama kamu,,cuman gue mau mastiin kamu itu karina si balerina,,gue juga sebenernya di suruh pak kepsek buat ngajak kamu bikin satu kegiatan buat siswa Cuma gue takut salah orang kenalin gue Dion Ketua Osis baru dari kelas 2 Ipa 1"

Dan seketika wajah pun berubah jadi kaya kepiting rebus malu rasanya menatap dia dan juga orang orang yang ada di perpustakan hingga akhirnya yang aku putusin adalah pergi tanpa kata meninggalkan dion yang berdiri mematung dengan memegangi pipi nya yang ku tahu itu pasti perih dan sakit

Setelah kejadian itu aku baru berani untuk menemui nya dan meminta maaf setelah 4 hari berlalu, bayangin aja selama 4 hari itu yang aku rasain pastinya cenat cenut gak karuan giman engga dia dion seorang ketua osis dan kakak kelas yang jujur sih aku sendiri sebenernya gak mengenal nya karena masa SMA aku gak terlalu mengenal kaka kelas ini karena jadwal les piano, les balet juga kegiatan di luar sekolah

Dion tenyata cowo yang baik setelah aku mengenalnya dan banyak berbicara dengan nya dan maksud nya kemarin di perpustakaan itu adalah ia ingin mengajak ku untuk merintis sebuah extrakulikuler baru yakni seni tari dimana dion tahu aku atas usulan dari pak kepala sekolah yang sudah lama mengetahui bahwa aku tahu mengenai seni tari dan beberapa guru tari.

Setelah mengenal nya aku mulai suka dengan dia dion dia adalah seorang laki laki yang biasa di andalkan dalam memimpin anggotanya dia juga sangat sabar dan pintar banyak perlombaan sains yang telah ia menangkan sosok nya yang ramah dan care pada teman teman juga adik kelas nya membawa nya menjadi ketia osis yang sangat di hormati dan di pavoritkan banyak siswa.

Kedekatanku bersama dion ternyata berlanjut dalam sebuah hubungan hingga saat ini 8 tahun telah kami lalui banyak hal yang sudah terlemat dari mulai hubungan jarak jauh saat itu memaksa ku untuk meninggalkan nya karena aku harus kuliah di australia selama 4 tahun namun tak oernah sekalipun dion membuatku khawatir akan ada seseorang lain yang mengganti kan aku di hati nya, dion selalu betkata bahwa hanya aku yang bisa membuat nya mampu menunggu dan tak akan ada yang bisa menggantikan tempatku siapapun orangnya, kesabaran dion bukan hanya saat kami harus LDR namun juga saat aku harus mengikuti turnamen balet yang menuntutku harus tinggal di jepang untuk 6 bulan lamanya, meski aku dan dion bersama dalam satu kota yang sama nyatanya kesibukan ku pun membawaku untuk tidak bisa slalu bersama dengannya banyak pekerjaan yang membuat aku sendirisusah untuk menemui nya untungnya dion tak pernah marah dan malah slalu mensukung ku banyak hal yang ia katakan saat aku lelah dan hanya bisa menelpon nya dia yang lebih membuat ku kuat dan dia yang memperkokoh harapan ku untuk aku wujudkan

Hingga saat aku ingin melanjutka S2 dion lah yang sangat bersemangat memompa motivasiku dion yang dengan relanya mengantarku dan mengurus berbagai surat perijinan untuk tinggal dan mencari universitas yang terbaik bagiku, dion yang memilihkan aparteman untuk aku tinggali dan dion pula yang sering menjadi lawan debat aku untuk menyelesaikan skripsi S2 ku.

Dion sendiri kini ia sukses menjadi seorang dokter spesalis syaraf dan otak bahkan 1 tahun lalu ia mendapat riwerd sebagai dokter terbaik dan membawanya menjadi seorang pembicara untuk berbagai seminar kesehatan aku bersyukur memiliki nya dan aku lebih lebih bersyukur tuhan memberikan aku di


Aku mencintai nya laksana awan luas yang setia menanti bulan datang

Mengganti hari dan menutup sore dengan malam heningnya

Menadahkan lelah dan menutup mata

Namun hanya mata yang menutup masih ia hidupkan hati untuk

Merasakan detak itu dan tak akan Kubiarkan detak itu mati tanpa ada akhir

Karena ku tahu aku dan kamu tak akan berakhir begitu saja






karina,,,masih ada cahaya untuk esokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang