Bagian Empat Belas🍭

249 30 4
                                    

Cuma ngingetin jangan lupa votement ya sayanggg

Ciee ada yang ingetin wokowoko😂

🐼🐼🐼

Sudah dua hari sejak mimpi itu, Rani sudah menceritakan mimpinya pada Mas Dirga nya itu, Dirga hanya menanggapi bahwa itu hanya bunga tidur semata, dan tidak usah menghawatirkan apa-apa.

Rani berjinjit memakaikan dasi berwarna abu-abu sesuai dengan kemeja yang Dirga kenakan, Dirga tak henti-henti nya tersenyum menatap Rani yang fokus pada objek nya.

"Cantik banget sih istrinya Mas Dirga." Dirga tertawa kecil sambil tangan nya mengelus pipi Rani.

"Mas, ih," Rani mendongak setelah selesai memakaikan dasi pada Dirga.

"Mas sarapan dirumah kan?" tanya nya memastikan.

Ah iya, satu lagi yang membuat Dirga bahagia bukan main. Istri cantik nya ini sudah pasif memanggil nya Mas.

Dirga memegang kedua telinga Rani, menangkup nya kemudian menatap mata Rani lekat-lekat, semakin dekat dan dekat hingga Rani memejamkan mata nya karna terbawa suasana.

Dirga terkekeh meniup-niup kedua mata Rani yang tertutup. Rani yang tersadar langsung membuka matanya dan menunduk malu.

"Aku kira kamu mau ngapain." Rani mengalihkan pandangannya. Dirga tertawa menarik dagu Rani dan mencium bibir nya lama.

"ich liebe dich" Bisik Dirga melepaskan daratan bibir nya.

Rani menatap nya datar membuat Dirga heran, "bosen Mas denger nya."

"Ka.. Mu.." kata Dirga tak percaya sambil membulatkan kedua matanya.

"sekali-sekali bahasa nya yang lain Mas"

"Maksud nya?"

Rani berjinjit, membisikkan sesuatu yang membuat Dirga tak bisa menahan senyum nya.

"Sharanghae, Mas."

🐼🐼🐼

"Mas, nggak sarapan dulu?" Rani berjalan keluar rumah membawa tas kerja Dirga dan menggandeng lengan Dirga yang sedang menggendong El.

Akhir-akhir ini mereka selalu kompak untuk mengurus anak-anak nya, apa lagi El, Rani tau kakak sepupu Dirga itu tidak pernah menyukai anak nya yang satu itu jadi Rani sebisa nya untuk selalu bersama El, apalagi ketika mengingat mimpi yang sangat menakutkan itu.

"Ayahhh."

Sontak Dirga dan Rani menoleh ke arah sumber bunyi, astaga kedua bocah itu sudah duduk manis di kursi penumpang mobil Dirga.

Rani hanya tertawa, "aku anterin ke bawah, Mas."

Dirga mengangguk dan berjalan menuruni sekitar lima anak tangga untuk ke bawah.

"Sasa sama Wawa udah pamitan sama Nenek dan Umi? Sama tante Bila?"

"Udah Ndaa."

Rani mendekatkan dirinya pada jendela kaca mobil yang terbuka, "cium dulu dong Bunda nya."

Rani menyembulkan wajah nya, sontak saja kedua bocah itu membanjiri pipi Rani dengan kecupan secara gantian.

"Belajar yang rajin ya anak Bunda sayang, jangan nakal di sekolah dengerin apa kata Ibu Guru ya, sayang." pesan Rani lembut menatap kedua bocah nya secara gantian.

Kedua bocah itu mengangguk cepat, "May i kissing you one more again?" pinta Salwa berbinar.

"i will." pinta Salma mencium bibir Bunda nya setelah Salwa.

Story Of My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang