Pramuka dan horror bagi kami itu berat

331 23 10
                                    

Kami warga IPS 2 dengan bangga menyatakan kalau kami tidak menyukai kegiatan pramuka, jadi maaf untuk para anggota organisasi pramuka yang membaca cerita ini, tapi kami tidak bisa menarik ucapan kami tentang kalimat tadi.

Dapat kami buktikan dengan sejak kelas 10 sampai sekarang kami kelas 12, tidak pernah ada yang berminat untuk menjadi anggota organisasi pramuka baik didalam maupun diluar sekolah.

Bagi kami, pramuka satu minggu sekali dengan waktu kira kira dua jam di hari jumat kala kelas 10 itu cukup. Kami tidak ingin meminta lebih.

Pernah ada kejadian waktu pramuka kelas 10, kebetulan kegiatan diisi materi di dalam kelas waktu itu ada kakak kelas 11 yang mengajar dikelas kami (disebut apa tuh, dka? Entahlah) sebut saja dia mbak Bebek.

Mbak bebek ini waduh.... Parah lah! Jujur cara mengajarnya gak mengayomi banget. Masa dia pamer pamer kekuasaan di depan kami mana sensi lagi.

Waktu itu ada absen dan kami diminta untuk menandatangani, namun setelah di cek ada satu kolom nama teman kami yang hari itu absen tertanda tangani.

"Ini siapa yang tanda tangan disini?" Teriaknya waktu itu, kami semua diam lah. Orang yang absen hari itu gak titip absen kepada kami mana berani kami menandatangani absennya.

Mbak Bebek ini langsung berdiri didepan kelas sambil menunjukkam absen kepada kami.

"Jangan kurang ajar ya dek! Nilai pramuka kalian tuh ditangan kita!" lanjut mbak Bebek.

Duh mbak...

Kalo pun nilai pramuka kami di tangan mbak, peduli apa gitu loh kami? Kami ini ga peduli sama sekali.

Setelah itu dihari yang sama, ponsel Wanda disita mbak Bebek.

Kalau ini pada dasarnya Wanda yang bodoh sih, dia yang main hape duluan padahal gak boleh, terus pas mbak Bebek bilang "Dek itu hapenya mau diambil?"

Eh... Wanda dengan gagah berani maju ke depan kelas memberikan ponselnya ke mbak Bebek.

Terus endingnya Wanda minta maaf ke mbak Bebek, tapi hapenya udah dikasih ke Guru Pramuka, terus Wanda nangis deh dikelas.

Hehehehe

Tolol

Lo yang goblok tau wan

Hehehehe

Terus ini nih yang bikin kami semakin gak suka sama pramuka, ada kegiatanmya kemahnya. Ya gak papa sih menurut saya kalau kemah di tempatnya asri, adem, ayem. lah ini tempatnya horror banget lah gila!

Kata guru penanggung jawab pramuka disekolah sih kalau gak ikut gapapa, tapi nilai ekstra nya gak bakal ditulis di rapor. Namanya maksa lah gila!

Akhirnya, dengan sangat sangat terpaksa kami jadi ikut kegiatan kemah itu. Eh ngomong ngomong nggak kok bukan kemah yang tidurnya di tenda, tidur kami di barak. Kegiatan kami diatur sama tentara, gak banget tau gak sih menurut kami.

Kami pagi pagi dari sekolah dibawa ke daerah Ambarawa, saya gak mau nyebut tempatnya. Ngebayangin lagi aja udah males banget! Orang kalau saya main ke ambarawa lewat tempat iru aja rasanya males juga! Pokoknya rasanya trauma.

Kami diwajibkan 3 hari 2 malam berkegiatan disana dan gak boleh membawa ponsel, beruntung tuh si Naif di malam ke dua dia pulang ke rumah sama mantan wali kelas kami yang tetangganya buat ke luar kota liburan sekampung.

Lah kami tersiksa di sini.

Baru sampai disana, kami sudah langsung diminta baris dilapangan, upacara pembukaan judulnya. Duh sumpah lapangan itu panas banget walaupun pemandangannya bagus kalau pagi sampe siang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

36 RASA 2 SEKELASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang