Dua puluh delapan

313 24 5
                                    

Warning: part ini pendek. Puter mulmed ya.

***


Alana pindah ke Amrik hari ini.

Arnes menatap pesan masuk dari Airin dengan gamang. Dibacanya kalimat itu berulang kali, memastikan bahwa ia tidak salah baca. Tidak, ini tidak mungkin, Arnes menggeleng tidak percaya. Ia kira Alana hanya pindah sekolah, yang mana masih memungkinkan ada pertemuan untuk mereka. Tapi ini... Amerika?

Arnes menatap jam dinding di kamarnya, pukul 10.18 pagi. Arnes tidak tahu pasti kapan Alana berangkat, tapi ia harus bergegas. Bergegas mendatangi rumah Alana. Mengambil jaket dan kunci motornya, Arnes berlari menuruni tangga.

"Arnes, kamu mau kemana?" tanya Winna yang sedang membuat kue bersama Agnes di dapur.

"Ada urusan, Ma. Arnes pergi sebentar," Arnes menghampiri Winna, mengecup pipi kanan ibunya, lalu melangkah lagi.

"Urusan apa, Nes?" tanya Winna setengah berteriak karena langkah Arnes menjaih. Namun Arnes tidak menghiraukan, ia mempercepat langkahnya ke garasi.

Arnes mengeluarkan motor berwarna merah dari garasinya. Memacu si Merah membelah jalanan kota yang ramai, dengan kecepatan hampir di atas rata-rata. Pikirannya kalut membayangkan kemungkinan terburuk; tidak bertemu Alana-nya lagi.

Arnes memasuki komplek perumahan Alana dengan si Merah. Mata Arnes membulat ketika melihat beberapa meter di depan sana, mobil Alana sudah di luar pagar. Dilihatnya, Alex memasukan sebuah koper ke bagasi yang sudah hampir penuh. Arnes mempercepat laju si Merah. Motor Arnes berhenti di belakang mobil Alana tepat ketika Alex sudah masuk ke kursi pengemudi.

Alana menoleh saat mendengar deru motor di belakang mobilnya. Matanya membulat, tidak mengira bahwa Arnes akan datang. Tidak seharusnya Arnes tahu tentang kepindahannya yang tiba-tiba ini.

Arnes melangkah ke arah kursi penumpang, mengetuk-ngetuk kacanya, membuat Alana menahan nafasnya. "Alana, aku mau ngomong sama kamu, Al."

Alex yang hendak melajukan mobil, dicegah oleh Allysa. Seolah Allysa ingin tahu apa yang ingin Arnes katakan, walau sebentar.

"Al, tolong keluar. Sebentar aja," pinta Arnes, menatap ke kaca mobil yang gelap. Ia yakin Alana melihatnya dari dalam.

Alana menatap Arnes dengan mata berkaca-kaca. Melihat Arnes ada di hadapannya saat ini, membuat semua menjadi lebih berat untuk Alana. Tentu, Alana tidak seratus persen sanggup meninggalkan Arnes.

"Al, aku tau kamu denger. Sebentar aja...." suara Arnes melemah, begitu juga pertahanan Alana. Air mata Alana tidak bisa tertahan lagi.

"Please, Al... please."

Alana membekap mulut, menahan isakannya. "Pi," panggilnya pada Alex, "jalan."

"Kamu yakin?" tanya Winna memastikan. "Kamu boleh turun dulu, temuin Arnes."

Alana menggeleng. Menemui Arnes di luar sana akan membatalkan kepindahannya. Alana tahu, berhadapan dengan Arnes saat ini akan menumbangkan pertahannnya.

"Pi... jalan," pinta Alana dengan suara paraunya. Di luar sana, Arnes masih belum berhenti meminta agar Alana keluar. "Pi, please, cepet jalan."

Alex mengangguk pelan, mengiyakan permintaan putrinya. Meski jauh di lubuk hatinya, Alex menginginkan Alana menemui Arnes sebentar. Semarah apapun dirinya terhadap Arnes tempo waktu, Alex tahu, Alana menyayangi laki-laki yang ada di luar mobilnya itu.

Tangis Alana semakin menjadi seiring dengan mobilnya yang melaju. Arnes mempercepat langkah, mengetuk-ngetuk kaca mobil Alana. Alana memalingkan pandangan ke arah kanan, tidak sanggup melihat Arnes lagi.

"Pi, speed up, please."

Alex mendesah, "As you wish, Al."

Saat sudah Arnes tertinggal di belakang, Alana mendengar cowok itu meneriakkan namanya dengan kencang. Membuat hatinya semakin sakit. Goodbye, Arnes, ucapnya dalam hati.

Arnes memandang Civic abu-abu itu menjauh dengan sesak menghujam dadanya. Terlambat. Arnes meninju dinding yang berada tak jauh darinya. Ia hancur.

***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 05, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Heart Like YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang