Sementara

13 0 0
                                    

Awalnya ku sendiri, menatap bulan dan berandai. Hingga kau datang, membawa secangkir kopi panas dengan senyum mengembang. Kunikmati hangatnya kopi yang kau beri.

Tanpa sadar aku menghabiskannya. Hingga kau berdiri didepan ku dengan senyum manis. Lalu kau gengam tanganku. Kurasakan hangatnya tanganmu, makin erat makin hangat.

Bagaimana aku bisa lupa, hangat adalah panas yang terdistorsi waktu sementara. Saat waktu itu habis, aku hanya akan terbakar melepuh hangus jadi abu. Sia-siaku bayangimu bagai setan, jika kau lebih menakutkan dari mereka.

—menebarteror

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 05, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SementaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang