Malam berganti pagi, Aku dengan tubuh lusuh ku bangun dari tempat yang mempunyai daya magnet terbesar yang pernah ada karena berisiknya notifikasi yang entah dari siapa. Aku dengan mata yang enggan rasanya terbangun ini mencari dimana sumber kehidupanku itu, lalu setelah ditemukan, dengan rasa kesal karena notifikasi yang membuat tuan putri bangun dari tidurnya aku membuka handphone ku dan ku lihat ada beberapa notifikasi chat dari teman ku shinta. sontak saja aku kaget karena begitu aku mengetahui ada janji dengannya yang membuat energi ku mendadak seperti mau meledak dengan sigap reflek bagai superhero aku lompat dari tempat tidurku langsung menuju kamar mandi untuk bersiap-siap berdandan ala model agar terlihat sejajar dengan penampilannya yang selalu terlihat perfect. Setelah melewati beberapa abad akhirnya aku selesai merapihkan diri dengan dandanan ala model dan berikutnya saat nya bertemu dengan si tuan putri sesungguhnya ...
Singkat cerita, aku janjian dengan shinta di cafe moonbukcs sekitaran jakarta utara untuk temu kangen karena kami sudah lumayan lama tak bertemu. Setelah menunggu beberapa menit shinta pun datang dan aku terkejut kemana sosok tuan putri yang selama ini ku kenal?, segelintir pertanyaan sedang mendobrak isi kepalaku karena kaget dan heran.
Kenapa seseorang yang selalu terlihat perfect bagai model ini terlihat begitu murung! apa yang terjadi padanya?! pertanyaan itu membuat ku kebingungan seperti orang yang sedang melalukan perjalanan dimensi ruang dan waktu.
kuhampiri dia dan ku ajak dia duduk, " ini aneh, aneh sangat aneh ada apa ini?!!" gumamku dalam hati, Pertemuan ini sangat garing sampai-sampai aku gregetan padanya. Ku hancur kan lah dinding kegaringan ini dengan menanyakan kabarnya, " oi tuan putri, apa kabar lo?" ucapku, "yah seperti ini adanya" jawabnya, "duh jawaban apa lagi ini yang membuatku semakin penasaran!!" gumamku dalam hati, "lo kenapa si?! aneh tau gk biasanya lo begini" cetusku, "begini gimana vik? gue ngerasa baik-baik aja kok" jawabnya dengan nada datar, "lo yakin baik-baik aja? klo ada masalah lebih baik cerita siapa tau gue bisa bantu" ujarku, "serius lo mau denger cerita gue? ini agak aneh mungkin lo gk akan paham" jawabnya, "ahh lo udah kaya sama siapa aja kita temenan udah hampir 8 tahun dan setiap lo cerita dari dulu juga gue dengerin kok dan kalo bisa bantu juga gue selalu bantu yakan" jelasku padanya, "yaudah kalo gitu, jadi gini vik lo ingat kan waktu sehabis liburan keluarga ke rumah nenek gue di daerah Surabaya?" ujarnya, " iya gue inget kok, tapi apa nyambungnya sama keadaan lo sekarang?" tanyaku, " ya ada lah mangkanya dengerin dulu, jadi begini waktu gue habis liburan dari Surabaya gue ngerasa ada yang aneh sama gue vik.
Ada hal-hal aneh yang sering terjadi semenjak kepulangan gue dari surabaya" jelasnya, "hal-hal aneh? Maksudnya? Sumpah gue gagal paham banget!" Tanya ku penasaran, " nah kan, gue juga gk paham sama sekali vik sumpah" jelasnya lagi, "terus udah begini lo gk cerita ke ortu lo gitu?" Tanyaku, "udah vik dan lo tau sendiri kan gimana sifat ortu gue" jelasnya sedih, "ya juga sih ya, mana mungkin ortu lo yang super sibuk itu mau ngurusin hal ngawur macem ini" cetusku dengan nada agak kesal, " lo temen gue kan vik? Mau dong bantuin sahabat lo ini?" Pintanya dengan nada merengek, "gk usah lo pinta gue pasti bantu sahabat gue kok" jawabku, "thankss banget vik lo emang bathebest friend ever deh", "ah lo mah muji klo ada maunya doangan" celetukku, "yaudah iya deh vika yang cantik, yang baik, yang segala-galanya deh, jadi kita mulai dari mana dulu nih?", "Oke, kita mulai dari awal lo berangkat ke surabaya, sekarang ceritain liburan lo secara lengkap tanpa ada yang ketinggalan, bisa?" Ujarku, "oke gue mulai ceritanya"...