udah kerumahnya sana.

194 62 31
                                    

(420 Words)

Setelah kejadian tadi, aku udah dapat alamat lengkap Michael dari Calum.

Dia maksa – maksa aku buat jengukin Michael.

Katanya, Michael sakit diare akut dan dia milih buat rawat jalan karena Michael gak suka rumah sakit.

Jujur, aku khawatir tapi aku juga bingung.

Kenapa coba aku bisa sekhawatir ini?

Aku sama Michael baru kenal sekitar 2 atau 3 minggu yang lalu dan entah kenapa, serasa kayak kenal udah lama gitu.

Gila aja, aku tertarik sama cowok yang baru aja aku kenal.

Gila aja, aku tertarik sama cowok yang manis dan lucu dan juga doyan minum yogurt.

Atau mungkin aja, ini cuman suka sesaat? Bisa kan kayak gitu?

Ya masa, aku udah sayang sama Michael?

“IANA SAYANG MEKEL?!?”

Teriakan melengking milik seorang cowok mirip om – om genit itu mengagetkan aku dan aku baru sadar akan 2 hal.

Pertama, aku baru sadar aku ngomong aku sayang sama Michael dan kedua,

Yang teriak tadi itu, Calum.

Yang teriak tadi itu, Calum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Astaga, Iana. AKU SHIP KALIAN SUER.” Lanjut Calum bersemangat dan percaya deh, mukaku udah kayak gini.

” Lanjut Calum bersemangat dan percaya deh, mukaku udah kayak gini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Bu-bukan gitu, maksudnya. Aduh, Calum salah paham.” Jawabku ragu – ragu.

“Gausah kayak gitu, udah keliatan kok, dan kayaknya Mike juga suka kok sama kamu.”

“Beneran?”

Calum mengangguk pasti dan aku malah menggeleng – gelengkan kepalaku, mencoba untuk menghilangkan pikiran tentang apa benar Michael suka sama aku.

“Enggak – enggak, udah ah. Lagian, ngapain kamu disini?”

“Mau beli kuota.”

“Ya ampun.” Calum hanya menyeringai, kayak om – om genit.

“Yang berapa?”

“Yang 5.” Aku hanya memutar bola mataku.

“5 apa? 5 juta?”

“5 giga, sayang. Duh, lucu deh kamu.”

“Eh, ntar dulu. Calum mau beli pulsa atau kuota?”

“Kuota, Na.”

“Aduh! Kukira kamu mau beli pulsa, hampir aku kirim 5 ribu.” Kataku sambil menepuk jidatku, Calum hanya menggeleng.

“Ck ck. Ini akibatnya mikirin Michael terus.”

Seketika,mukaku merah seperti kehilangan oksigen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seketika,mukaku merah seperti kehilangan oksigen. “Eng-enggak. Maaf, disini jualnya pulsa bukan kuota.”

“Lah, serius?”

“Iya elah.”

“Yah, gak seru banget. Um, iyadeh. Calum cabut ke konter pulsa dulu.”

Calum pun pergi ninggalin aku sambil bergumam, “Padahal mager kesana. Jauh banget. Mana bensin tinggal dikit.”

“Oh iya, Iana?” Seru Calum dan aku menyahutnya, “Iya?”

Udah, kerumahnya sana.

Dia pun langsung meninggalkanku sendirian. Sendirian bersama suara jangkrik dan nyamuk dimana – mana.

Masa sih aku harus kesana?







HEYYA FAMS

THANK U FOR THE 100 READERS YAS

kuy sider yang dimaklumi harap di vote yha

bc i wrote this in 2am karna di deket rumah w ada dangdutan gitu jadi gabisa tidur

shoutout to that dangdutan ppl karna udah bikin gua nulis part ini thank yall

*bunyi gong*

paansi

burittohoran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


burittohoran

Yogurt [mgc]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang