Preparation.
Your time is up aunty Hermione
-Scorpius Hyperion MalfoyWajah itu terlihat kaku dengan atensi kelabu gelap menyorot tajam. Bibirnya membentuk senyum sinis dan kulit pucatnya semakin terlihat seputih kertas, kontras dengan warna mata dan rambut pirang gelapnya. Perlahan, tangan pucat itu meraba saku dalam jas yang telah dipakainya rapi. Ramuan itu telah tersimpan dengan apik.
Sempurna, it will be the perfect revenge.
Scorpius Hyperion Malfoy sekali lagi memastikan penampilannya pada cermin besar di kamarnya. Setelah yakin tak ada yang terlewatkan pada penampilannya, ia segera keluar kamar dan dengan berat hati bersiap datang pada pemberkatan pernikahan ayahnya. Ia tak bisa menahan senyum licik. Rencana yang telah lama ia susun pada akhirnya akan menemukan waktu tepat untuk melaksanakannya,
pesan terakhir mendiang ibunya.*
“Apa kau gugup Mione?” Ginny meletakkan pelan tiara sederhana keatas kepala Hermione yang tak bisa berhenti tersenyum.
Hari ini adalah hari pemberkatan pernikahannya. Hermione memakai gaun pengantin berwarna putih gading yang sederhana dengan rambut yang disanggul seadanya, menyisakan anak rambut yang sesekali bertiup ketika ia bergerak.
Ginny Potter ikut berbahagia melihat sahabatnya kini telah menemukan cintanya. Kesederhanaan pernikahan yang benar-benar tidak sesuai dengan nama Malfoy yang sebentar lagi ia sandang. Namun kesederhanaan itu tak akan pernah disinggung jika melihat bagaimana aura seorang Hermione Granger menguar, ia begitu cantik, cerdas dan percaya diri, dan begitu bahagia. Betapa Draco Malfoy dapat memberikan pengaruh sebegitu kuatnya.
“Aku begitu gugup Gin, apakah memang begini rasanya?”
Tertawa renyah, Ginny membetulkan sedikit lengan Hermione yang miring.
“Ya, aku dulu bahkan tak bisa berhenti berkeringat Mione!”Hermione merasa malu pada semua orang. Memang ini adalah pernikahan pertamanya, but for God sake, ia bukan perawan lagi. Ia telah memiliki dua putra paling indah. Tidak seharusnya ia merasa gugup berlebihan dan tak bisa berhenti tersenyum seperti ini. Ia berusaha menarik napas dan membuangnya perlahan, berusaha untuk tidak terlalu berlebihan.
Ketukan pelan di pintu yang langsung dibuka oleh Ginny membuat Hermione menoleh.
“Oh Harry! Apakah aku terlihat good?” Hermione merasa seperti anak kecil bertanya seperti itu, namun pendapat sahabatnya itu begitu berarti untuknya.
Harry mengangguk antusias diikuti senyum lebar dari Ginny, “Kau begitu cantik Hermione.” Dengan itu, Hermione tak bisa menyembunyikan lagi senyum sumringah bahagianya.
Harry Potter telah siap dengan setelan jas yang terlihat rapi, Ia telah dipilih Hermione untuk mengantarkannya ke Altar. Harry ikut berbahagia melihat sahabatnya bahagia. Permohonan Harry selama Hermione hilang telah terwujud, ia ingin melihat Hermione bahagia. ini adalah hari terindah dan Harry berharap kebahagiaan itu berlangsung sepanjang hidupnya.
*
Gereja diujung jalan rumah lama Hermione terlihat sederhana dan rindang, upacara pemberkatan yang sebentar lagi digelar tak semeriah yang seharusnya dilakukan keluarga Malfoy. Namun, dengan sihir gereja itu kini terlihat menarik, dandelion dalam bola bola bening mengapung diudara. Bunga mawar putih mendominasi altar dan kursi kursi yang berjejer rapi.
Scorpius Eltanin Malfoy tak pernah sebahagia ini dalam hidupnya. Memakai jas berwarna putih gading yang sama dengan jas yang dipakai Draco—yang sebentar lagi akan resmi menjadi ayahnya—tak pernah bosan ia begitu bangga bahwa ia benar-benar seperti cerminan dari Draco muda. Ia tak sabar melihat Mum masuk kedalam gereja.
Hanya saja, ia sedikit sedih melihat diseberang kursinya. Scorpius dan Nana terlihat kaku dengan pakaian berwarna hitam mereka—khas bangsawan—namun seperti akan menghadiri pemakaman. Eltan sempat meminta Scorpius untuk memakai jas yang sama yang telah dipesan Draco, namun ia berkeras menolak dan Eltan menyadari tak akan pernah sanggup merubah pendirian saudaranya itu. Ia hanya menghela napas, semoga saja Scorpius perlahan sikapnya dapat mulai mencair dan dapat menerimanya dan Mum Hermione.
Draco telah siap didepan altar dengan gagahnya. Ia menguarkan aura bahagia yang begitu kentara, seperti Hermione, ia tak bisa berhenti tersenyum. Tamu pernikahan telah lengkap dan duduk dengan manis di kursi yang telah disediakan. Pernikahan mereka memang tak banyak mengundang banyak orang, hanya sahabat sahabat terdekat Hermione dan Draco.
Sudah setengah jam, ini terlalu lama. Terlihat Draco mulai cemas dan para tamu berbisik penasaran. Dari tempat duduk terdepan, Eltan juga terlihat gugup. Mengapa terlalu lama. Hanya Narcissa dan Scorpius yang tak bergeming dan mempertahankan raut kaku andalannya.
Draco mencoba tersenyum pada para tamu, sebentar lagi, sebentar lagi mungkin Hermione akan datang. Tanpa Draco sadari, di sisi lain Gereja tempat pengantin wanita bersiap, kemeja Harry Potter telah berlumuran darah seseorang.
To be continue
Hallo maaf banget late update. Terimakasih sekali lagi untuk yang vote, comment dan menyemangatikuuuu. Kritik dan saran sangat ditunggu juga yaa 😘Selalu kutunggu vomment kaliaan hehew
Loveyouuu guys ❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST [DRAMIONE FANFICTION]
Fanfiction[Draco Malfoy X Hermione Granger] Rumor yang menyebutkan Hermione Granger sebagai orang ketiga dari hubungan pewaris tunggal klan Malfoy, Draco Malfoy dan seorang wanita pureblood, Astoria Greengrass merebak luas. Kepergiannya yang tiba-tiba juga me...