007.

1.8K 316 0
                                    

  ̶  Aza. 

Definisi sakit tapi tidak berdarah.

Enggak, gue bahkan tidak pernah merasakan hal itu. Perasaan gue sama Jeno tuh tetap sama. Gue yang memang terlihat emosi ketika ia datang ke kehidupan gue. Bahkan sampai saat ini.

Sedikit munafik. Gue bahkan hampir oleng, ketika Jeno kembali menghampiri gue. Dia tepat menjadi sorotan mata gue, dia tersenyum membuat gue runtuh.

Oh god, tolong musnahin dia. Sekarang, secepatnya.

"Pulang sama gue, ya?" pinta Jeno,

Gue masih bengong. Kali ini gue mau memuji ciptaan tuhan yang satu ini, astaga ciptaan tuhan kok indah banget.

"Gak usah, gue gak nafsu sama cowok playboy kayak lo"

Ketika gue hendak melangkah kan kaki, Jeno secepat mungkin mengangkat gue ke arah parkiran. Dan membawa nya masuk ke dalam mobil.

"JENO LEE!"

"Kayak nya lo hapal banget nama gue hahaha"

"Bangsat, turunin!"

"Ayo ngomong kasar lagi, nanti aku cium yang banyak"

"Brengsek!"

"2 poin tuh, terus aja"













Asli. Muka gue masih ketekuk karena ulah nya Jeno. Itu hal konyol sekaligus memalukan dalam seumur hidup gue. Seorang Aza Lee, bahkan tidak pernah begini kepada seorang pria. Enggak, dia gak lesbian. Cuma muak sama tingkah laku pria jaman sekarang.

"Maaf dong"

Kata itu yang Jeno ucapkan selama 5 menit. Sedangkan gue sendiri tidak membuka mulut untuk berbicara atau bahkan memaafkan Jeno.

"Lo boleh marah sama gue, tapi itu makanan nya dihabisin dulu. Kan sayang banget gue beli nya kalau lo gak mau makan"

"Oh, lo gak ikhlas?"

Senyum Jeno merekah, pria itu senang mendengar gue mulai membuka mulutnya. Oh astaga, emang nya gue limbad?

"Ikhlas banget kok"

Gue tidak ingin berlarut dalam ucapan Jeno. Soalnya gak baik buat kesehatan jantung. Gue lebih memilih makan, ketimbang ngerespon ucapan Jeno. Yang ada makin gak kelar kelar.

"Maafin soal tadi pagi"

Kali ini Jeno benar benar serius dalam ucapan nya. Gue yang tersadar dengan perubahan Jeno yang tiba tiba, menjadi terhenti makan nya.

"Maaf buat apa?" kata gue dengan posisi tangan yang memegang makanan.

"Gak ngantin bareng lo"

1

2



3

"HAHAHAHAHAHA GILA"

Gue tertawa keras banget. Membuat Jeno terkejut setengah mampus. Dan bisa gue lihat, semua pengunjung yang datang, mulai memerhatikan gue yang sedang tertawa.

"Kok ketawa?"

"Ya emang wajib banget gitu, ngantin bareng lo?"

"Wajib banget dan harus pokoknya!"

"Halah ogah gue mah"



Jeno tetap bakalan menjadi seorang Jeno yang menggoda wanita. Dasar genit.







̶ Brandalan with Jeno Lee ̶

©csephtza.

[✔] Brandalan ; Jeno Lee.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang