bobby

283 58 2
                                    

Enam buah mangkok bakso malang sudah tersikat habis oleh keduanya, Jennie yang baru saja menaruh sendok refleks mengelap mulut dengan tangannya sehabis menyelesaikan suapan terakhir.

Mumpung lagi gratis bisa nambah sepuasnya dong, kesempatan yang gak boleh dilewatkan kan?

Tenang, Jennie gak mungkin memakan semua. Ia hanya menghabiskan 4 porsi bakso malang dan 2 porsi sisanya Bobby yang menghabiskan.

"Masih syukur hari ini gue lagi baik" ucap Bobby seraya mengocek sakunya, ia menatap Jennie datar.

"Masih syukur yang nemenin makan cewe cantik kaya gue" Jennie mengedipkan sebelah matanya kepada Bobby.

Bobby yang saat itu sedang membayar tertawa geli melihat gelagat Jennie. "Kepedean lu kutil kuda"

"Yeu apalu ingus amoeba" Jennie melemparkan tisu bekas tepat ke wajah Bobby.

"Udah Jen, gue kesini mau cerita sama lo"

"Cerita apaan? Lo mau bilang kalau lo mau pasang behel? BWAHAHAHAHA"

"Gue serius Jen astaga"

"MUKA LO TEGANG BANGET NJENG KEK MALEM PERTAMA BWAHAHAH NGAKAK GUE LIATNYA"

"Eh lo ada makan yang aneh aneh ga kemaren?"

"Hah? Kemarin sih gue makan janin lumba lumba" Jennie langsung berhenti tertawa, lalu mengerutkan keningnya heran.

"Lo keracunan kayaknya Jen"

"Iya keracunan cinta mu oh romeo"

"Serius Jen, jangan bikin gue takut"

"Serius Bob, gue cantik gini apa yang perlu di takutin?"

"Lo ga waras soalnya"

"Ngawur lo" Jennie yang saat itu kebetulan sedang memainkan sendok langsung mendaratkan sendoknya dengan keras di jidat Bobby.

Sedangkan Bobby sudah meringis kesakitan dan mengelus ngelus kepala nya yang menjadi korban.

"Lo beranak pinak di anus ya? Curiga gue"

Jennie kelihatan geram, lalu ia mendaratkan pukulannya berkali-kali di beberapa bagian tubuh Bobby.

"Mampus lo! Seenaknya aja ngatain gue!"

"Udahan nyet sakit anj-"

"ANJENG TWICE KATANYA BAKALAN KONSER DI INDONESIA!"

Jennie dan Bobby yang tadinya sedang ricuhpun langsung serempak mengalihkan atensinya pada sekumpulan ciwi ciwi sekolah yang bisa dipastikan lagi bolos dan nyabe dikantin.

"YEH GAUSAH NGEGAS BANGSAT" jawab salah satu temannya sambil menoyor kepala cewek yang tadi beteriak histeris.

Walaupun yang teriak barusan ga keliatan wujudnya sama sekali karena mereka riung-riungan gitu. Tapi dari suaranya aja Jennie bisa langsung kenal siapa pemilik suara itu, kalau gak salah namanya Joy.

Jennie geli banget sih sama satu orang itu, soalnya dia hobi banget buat cari masalah sama Jennie. Anak baru sih, tapi gara gara dia lonte lama jadi cabe-cabe sekolah langsung deketin dia.

Ya Jennie sih bodo amat, ngapain ngeladenin cabe murahan kek dia. Yang baru masuk 2 minggu aja songong nya minta ampun.

Dasar lonte.

Dan yang bikin Jennie tambah geli, Joy itu langganan sugar daddy gitu deh. Mangkanya kalau ke sekolah bajunya suka diketet ketetin gitu dan nempelnya malah sama guru-guru.

Jennie tau hal itu karena waktu Joy pertama masuk, Jennie sama Jisoo sengaja nguping ruangan bk.

Gasopan emang nih anak berdua.

Lagian Jisoo katanya buat bahan gosipan baru anak anak, Jennie mah ngikut ngikut aja karena udah males buat debat.

Akhirnya jadilah sesekolahan tau rahasia Joy karena ulah mulut Jisoo yang gatel kesana sini, dan karena hal itu juga Joy benci dan makin suka nyari masalah sama Jennie dan Jisoo.

"TWICE KONSER? OMAYGAWD"

Jennie yang tadi melamun tersadar, ia menatap heran sekaligus terkejut karena reaksi Bobby di hadapannya.

"AAA MY BABY JIHYO GUE DATENG!!"

"PENGEN HAMIL ONLINE TAPI GUE GA PUNYA JANIN"

najis-jennie

***

Sumpah. Ga nyangka. Banget.

Jennie membulatkan mulutnya seakan tak percaya apa yang ia dengar, matanya tak lepas dari mata sipit milik Bobby.

"LO JANGAN NGEBOONG!" jawabnya setelah mendengar cerita Bobby yang lumayan panjang.

Bobby mendecak kesal mendengar jawaban Jennie yang sama kesekian kalinya.

"Lo udah ngomong gitu 15 kali dari awal gue cerita"

"Joy mana mungkin lah mau sama cowo bergigi ga rata modelan lo HAHAHAHA!" Jennie menoyor kepala Bobby dengan tertawa terbahak bahak, sedangkan Bobby merutuki dirinya sendiri karena sadar ia salah mengambil tempat curhat.

Setelah mendengar runtaian penjelasan dari Bobby bahwa ia memiliki hubungan khusus di masa lalu bersama Joy, Jennie semakin bertingkah aneh.

Bobbypun khawatir sendiri, takutnya Jennie mabuk berat tadi malam. Tapi setelah Bobby pastikan, mulut Jennie tidak mengeluarkan bau alkohol.

"Ah serah lo dah" kata Bobby lalu beranjak dari duduknya.

"Lagian lo 2 minggu ini kemana baru tau si Joy pindah hah? Ngumpet di zimbabwe?"

"Gue cerita buat minta solusi bukan di maki Jen" ia mengelus dadanya menahan rasa kesal terhadap Jennie.

"Yaudah lah tinggal lo ngomong kita udahan aja ya sayang"

"Lo pkir gampang? Tampang gue mau di tarok dimana?" Bobby berdecih kesal melihat respon Jennie yang tak sesuai dugaannya.

"Joy kan gampangan" jawab Jennie enteng, "Lagian salah lo sendiri gantungin dia sampe setahun" sambung Jennie seraya ikut berdiri menghadap Bobby.

"Ngomongin gue ya?"

Mereka berdua sontak membulatkan matanya setelah mendengar suara di samping mereka yang tak asing.

"Eh" celetuk Bobby yang langsung gugup.

"Udah lah Bob gue ga kemakan janji lo kok, jadi lo ga perlu jelasin apa apa lagi ya. Gue tau ko lo sakit hati juga gara gara gue"

Joy menepuk pelan bahu Bobby seraya tersenyum, sedangkan Jennie hanya mendengus geli.

Kepedean banget lo lonte - jennie

"Dan lo," Joy nunjuk Jennie sambil natap tajam. "Gausah ikut campur urusan orang ya"

"Gue?" Jennie nunjuk dirinya sendiri.

"Yaiyalah gue ngomong sama lo"

"Permisi, emang gue kenal lo ya?" Jennie menaikan sebelah alisnya membuat Joy mengagah tak percaya. "Bob cabut aja yu ngeri gue tiba-tiba ada lonte muncul sokap banget"

Jennie langsung menarik paksa lengan Bobby untuk keluar dari taman belakang sekolah, sedangkan Joy sendiri masih terngaga dengan sikapnya Jennie yang jelas-jelas nantangin.

Stay -bp ikonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang