"Oke, sudah rapi."
Minhyun menaikkan tudung jubah penyihirnya dan mengantongi tongkatnya. Malam ini, ia akan pergi ke Hutan Terlarang, sesuai dengan arahan Elena.
Minhyun berjingkat menuju pintu kamarnya dan memutar kenop pintu dengan sangat pelan.
"Al, kau mau kemana?"
Ternyata, pergerakannya bisa dirasakan oleh Jeffrey -yang mendadak bangun dari tidur-, Tidak salah Jeffrey ditunjuk menjadi ketua asrama, sensitivitasnya kuat.
"A-ah, aku... ingin ke Hospital Wings sebentar. Aku ingin meminta obat." Minhyun mendadak kaku.
"Oh.. hati-hati. Cepat kembali atau kau kukenai pengurangan poin." Jeffrey mengatur posisi tidurnya dan kembali masuk ke alam mimpi.
Minhyun bernapas lega. Ia segera keluar dari kamarnya dan pergi menuju Hutan Terlarang.
---
Udara malam yang dingin menusuk tulang, tak menyurutkan Minhyun untuk melangkahkan kakinya kedalam Hutan Terlarang.
"Lumos." Cahaya putih berpendar dari ujung tongkat Minhyun. Ia sudah sampai di tengah hutan terlarang dan ia hanya ditemani remang cahaya bulan.
Kalau saja bukan karena tawaran si Haynsworth, aku tak mau melakukan ini. Di sini sunyi dan aku merasa bodoh ada di sini.
"Tidakkah duel di dalam hutan akan menganggu makhluk sihir lain?" Gumam Minhyun setelah ia ingat kalau ada beberapa makhluk sihir tinggal di dalam hutan.
"Tentu tidak, Hwang. Mereka ada di daerah yang lebih dalam. Dasar bodoh." Suara Elena mengalihkan atensi Minhyun. Ia melempar satu mantra, tapi Minhyun dengan cepat bergerak menghindar.
"Haynsworth. Bukankah kalau ingin berduel, kita harus hormat pada lawan dahulu?" Minhyun menarik tongkatnya dari dalam jubahnya.
"Cih." Elena meludah. "Jangan harap aku sudi hormat denganmu, darah lumpur. Diminuendo!" Minhyun lagi-lagi menghindar dan mantra Elena mengenai salah satu kayu besar.
"Apa kau hanya bisa menghindar?! Sudah kuduga, kau pegecut! Slytherin tidak pantas menjadi asramamu!" Teriak Elena. "Reducto!"
"Protego!" Minhyun akhirnya merapal mantra -walaupun masih mantra pelindung-. Elena menyeringai jahat setelah berhasil menghindari mantra yang mental.
"Ah!"
Mantra itu mengenai pohon dan membuat pohon itu terpecah belah, dan membuat pipi Minhyun sedikit lecet akibat terkena serpihan kayu.
"Hanya itu yang kau bisa?! Fiendfyre!" Api besar tercipta dari ujung tongkat Elena dan api itu segera merambat dan menyebabkan kebakaran besar. Minhyun panik, sangat. Ia segera merapal mantra.
KAMU SEDANG MEMBACA
─; Flower-ian [MinhyunBin] [✔️]
FanficIni tentang Allen Hwang dan Patrick Kwon Si Manis dari Slytherin, dan Si Urakan dari Gryffindor. Dengan Hogwarts dan Bunga, yang menjadi saksi bisu kisah mereka. Start : 19-06-18 Finish : 26-08-18 [260818] #8 in Nuest [191018] #13 in JBJ [241218] #...