Aura sedang tersenyum. Ia bahagia mendengar bahwa Farrel pun kangen juga pada dirinya. Ditambah ia menggunakan namanya untuk bicara pada Aura, bukan 'gua' tapi 'Farrel'
Farrel kaku. Tidak tau harus bicara apalagi. Suasana hening didalam pikirannya. Ia sedang berusaha memikirkan suatu hal agar suasananya kembali seperti semula.
Farrel memikirkan untuk mengajar Aura bermain tembak-tembakan, pikirnya karena Aura pasti akan melupakan hal yang tadi sudah mereka berdua bicarakan.
"ra, main tembak-tembakan. yuk?" tanya Farrel ragu
"hah? tumben banget" jawabnya
"bingung mau ngapain" ucap Farrel cuek
"okiii dokii!!" jawabnya
———
Sevio menemukan Aura. Ia sedang bermain tembak-tembakan bersama Farrel. Farrel menggunakan wortel sedangkan Aura menggunakan terong.
Sevio yakin, yakin kalau Farrel hanya mengikuti kemauan Aura untuk bermain seperti itu.
Mana mungkin Farrel yang dingin punya inisiatif untuk mengajak Aura bermain seperti itu? Pasti ide Aura, pikirnya
Namun dugaannya salah, Farrel lah yang mengajaknya
———
"tembak-tembak!!" suara Aura
"iye bawel" jawab Farrel malas
"masa dari tadi gua mulu yang nembak! gua kapan ditembaknya? cepet dong" pinta Aura
Farrel terdiam. Mengamati ucapan Aura yang barusan. Spontan, namun didalam pikiran Farrel berbeda.
"Farrel!" seru Aura
Aura mengarahkan terongnya menuju perut Farrel. Membuat Farrel terkejut.
"apasi" ucap Farrel jutek
"lagian tadi siapa yang ajak main tembak-tembakan? tapi daritadi gua mulu yang semangat" tanya nya
"iya nih. tembak." seru Farrel lemas dan terpaksa
Aura terjatuh. Ia jatuh kelantai. Tergeletak sambil memegang dadanya. Ia terlalu dramatis. Padahal ini hanya permainan. Entah, pikiran Aura dimana.
"ra, ngapain si" tanya Farrel heran
"ra kita diliatin" tanyanya
"ra, gua tinggal ya. gua mau cari bunda" ucap Farrel sekali lagi
Aura yang sedang menutup mata dan pingsan pura-pura segera bangkit.
"yayaya jangan jangan" pinta Aura
Farrel ingin tertawa sebenarnya. Namun jika ia tertawa, takut dikira pelaku atas tindakan tidak menyenangkan.
———
"ra. lu gapapa?" tanya Sevio yang tiba-tiba datang. Ia tau bahwa ini hanya mainan, namun ia tetap menanyakan. Memastikan adik tersayangnya tidak kenapa-kenapa
"its okay. cuma luka ringan kok. gada apa-apa. nanti tinggal minta obatnya ke dokter" jawab Aura lalu meninggalkan Sevio dan Farrel sambil membawa keranjang mainannya itu
Sevio dan Farrel hanya saling menatap. Ia tidak tau bahwa Aura bisa segila ini. Seperti anak-anak beneran.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE CUTE GIRL
Teen Fiction"lucu." ucap Farrel -- "stress" ucapnya lagi -- Itulah pandangan dan ucapan dari lelaki bernama Kelvinio Rakha Farrel. Ia mengatakan ucapan itu kepada gadis kecil yang ceroboh dan selalu bertingkah kekanak-kanakan. Gadis itu bernama Aura Scienta Wi...