6. Bab 1 : 3. Cinta pertama

248 24 1
                                    

"hahh...." Aku menghelakan nafas panjang dan merentangkan tanganku. Hari ini benar-benar hari yang melelahkan.

Setelah kerja paruh waktu di cafe aku latihan. Namun latihanku tidak membuahkan hasil yang tidak cukup memuaskan. Ya.. suaraku tidak sumbang maupun jelek. Namun Range vocalku menjadi sangat sangat buruk. Di saat seperti ini aku tidak bisa menjadi soprano dalam opera maupun paduan suara.

"Nan mang haess-eo.." ucapku frutasi. Aku mengacak-acak rambutku lalu menghentakkan kakiku. Seluruh orang disekitarku melihat kearahku namun aku sudah tidak peduli. Aku terus berjalan dan duduk di salah satu kursi.

Di tengah kejengkelanku, tiba-tiba ada suara 2 laki-laki yang tidak jauh dariku. Aku baru sadar ternyata mereka tepat disebelahku. Kami hanya terhalang 1 pohon besar.

Salah satu dari mereka menggerutu kesal. Dari yang aku dengar sepertinya ia tidak suka dengan grup yang telah CEO tentukan. Aku tadinya ingin menghiraukannya namun tersadar kalau mereka berdua ini adalah salah satu Trainee yang akan debut.

Aku menggeserkan tubuhku mendekati pohon. Suara mereka menjadi terdengar lebih jelas. Yang satu terus menggerutu dan merengek sedangkan satunya lagi menenangkannya.

"Aish jinjja.. sudah enak tinggal debut aku yang selalu di tolak ini saja tidak menggerutu seperti kau" ucapku pelan. Aku kesal mendengar ocehannya. Menurutku ia tidak professional dan belum cocok untuk menjadi seorang idol.

Namun saat aku ingin beranjak suara dari surga muncul. Pria yang selalu menenangkan temannya yang mengoceh itu mulai bernyanyi. Entah mengapa alasannya. Namun suaranya itu sangat indah dan merdu. Aku langsung jatuh cinta saat pertama kali mendengarnya.

Aku mengintip di balik pohon dan melihat ia sedang bernyanyi. Hatiku berdebar sangat kencang dan terpesona saat melihatnya. Wajahku berubah merah padam dan kupingku berubah menjadi merah. Aku benar benar menjadi kepiting rebus.

Suaranya sangat menenangkan, namun memgapa hatiku tidak bisa tenang? Perasaan ini sangat asing bagiku.

Karena tidak dapat menahannya lagi aku langsung berlari menjauh dari mereka. Aku masuk kerumah lalu masuk ke kamar. Aku membuka buku pelajaran untuk menenangkan pikiranku. Namun ingatan tadi masih begitu jelas. Aku tidak bisa berhenti memikirkannya. Aku langsung menutup bukuku lalu coba untuk tidur. Aku menepuk tepuk dadaku agar menjadi tenang. Lalu dengan upaya keras akhirnya aku pun tertidur juga.

Autor

Keesokan harinya Jieun bangun sedikit lebih siang dari biasanya. Itu dikarenakan ia tidur terlalu malam. Alhasil....

"Argh jenjang, jenjang (sial, sial) aku terlambat" gerutu Jieun. Namun saat ia berlari keluar rumah ia sadar kalau hari ini ialah hari minggu.

"Aish.. sial. Ada apa denganku hari ini?" Ucap Jieun kesal sambil menepuk kepalanya. Ia mengutuk dirinya sendiri karena ceroboh. Ini pertama kalinya Jieun membuat kesalahan soal waktu.

"Ah iya! Hari ini aku ada janji sama Hyunsuk samchon." Ingatku. Dengan cepat Jieun pergi ke rumah Rieun untuk meminjam baju.

Ia diejek abis-abisan oleh Rieun karena berangkat ke sekolah pada hari minggu.

"Ya! Neo jinjja.. bagaimana bisa kau berpikir untuk pergi ke sekolah hari ini?" Ucap Rieun sambil menahan tawanya. Karena tidak dapat menahannya lagi Rieun pun tertawa terpingkal pingkal dan mengatakan Jieun cocok untuk jadi pelawak.

"Ya! Apa kau sedang jatuh cinta? Bagaimana seorang Jieun membuat kesalahan?" Ucapnya setengah bercanda.

Jleb.

Harga diri dan hatinya terasa di tusuk. Ia tidak tahu bagaimana saudara kembarnya bisa tau hal itu. Tanpa disadari wajah Jieun menjadi merah padam. Rieun pun menyadarinya lalu bertanya. Dengan kesal Jieun menendang kaki Rieun lalu pergi ke tempat samchonnya.

>>Skip<<

Jieun menatapi foto-foto idol-idol yang telah debut. Ia memandanginya satu persatu sambil berharap menjadi salah satunya.

"Ya Jiyong-a tunggu dulu. Dengarkan dulu penjelasanku!" Teriak Hyunsuk.

Jieun langsung menoleh ke arah suara. Ia melihat Hyunsuk berteriak memanggilkan nama Jiyong. Namun Jieun terkejut saat melihat orang yang disebut Jiyong itu.

"Itu orang kemarin!" Jerit Jieun. Ia langsung memalingkan wajahnya. Jiyong terlihat mengerutu sambil berjalan menjauhi Hyunsuk.

Setelah melihat Jiyong menjauh, Jieun pun menghampiri Hyunsuk.

"Samchon. Dugun-e?" Tanyanya penasaran. Hyunsuk pun menyuruhnya masuk.

Hyunsuk menjelaskan siapa dia dari awal hingga selesai karena Jieun terlihat sangat ingin tahu.

Singkat cerita Jiyong telah lama trainee di YG, sebenarnya ia telah dipersiapkan untuk debut berdua bersama temannya. Namun terjadi perubahan dan penambahan anggota. Karena terjadi perubahan mendadak itu Jiyong menjadi marah dan menolak untuk debut bersama anggota baru.

"Hah.. ternyata kehidupan trainee jauh lebih susah" pikir Jieun. Jieun sadar kalau pamannya itu mendadak menjadi lesu dan tidak bertenaga seperti agar-agar. Oleh karena itu, Jieun langsung merubah topik.

Jieun membahas berbagai hal yang ingin ia ketahui. Setelah puas mendapat jawaban yang ingin ia tahu, Jieun pun pamit untuk pulang.

Di depan gedung YG, Jieun melihat Jiyong masuk ke dalam mobil berwarna hitam yang biasanya di gunakan oleh idol-idol. Terlintas kembali kata-kata pamannya Jieun mengenai Jiyong.

Jieun mengambil notes di dalam tasnya. Ia merobek salah satu kertas lalu menuliskan sesuatu dengan cepat. Ia menghampiri mobil hitam itu lalu merekatkan surat yang ia tulis lalu pergi.

Di dalam mobil, Jiyong sedang mendengarkan lagu yang ia tulis. Lalu ia tersadar ada sesuatu yang melekat di jendela mobil disebelahnya. Ia pun keluar dan mengambil surat kecil itu.

'Ya! Hanya karena kau tidak suka dengan anggota kelompokmu kau tidak ingin debut dan menggerutu terus. Apa kau tidak tau semua orang jadi susah karena kekerasan kepalamu? Banyak trainee yang lain yang menunggu kesempatan untuk debut. Mengapa kau malah menyia-nyiakannya? Neo babo! Aku sudah mendengarkan karyamu dan juga bakat teman-temanmu. Aku yakin debut kalian akan sukses. Karena itu debutlah, aku juga akan berusaha agar dapat bisa debut sepertimu.!! Jangan menggerutu lagi!!!!!' C.L.O

"C.L.O? Dugun-e? Ah Mwoya.. Anti fans? Tapi bentar aku kan belum debut. Jadi, Siapa dia? Trainee Juga? Aish menyebalkan" gerutu Jiyong. Ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Yongbae masuk ke dalam mobil lalu menanyakan mengapa ia menggerutu lagi. Jiyong menggelengkan kepalanya lalu memasukkan catatan kecil tadi ke sakunya. Setelah seluruh anggota sudah masuk mobil pun melaju. Jiyong menutup matanya. Di kepalanya ia masih bingung tentang surat tadi.

I Love U (GD×IU Fanfic) || EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang