Bagian Satu

3.9K 220 11
                                    

1 : First Love

“Aku tak memulai awal karena
Aku tak ingin ada akhir di kisah
Kita.”

Nata Admadika

***

Nata Admadika.

Si Penguping ulung yang membawanya pada takdirnya. Entahlah, Apa benar si Perempuan dengan Tingkat baper yang tinggi itu adalah Satu yang ia cari atau tidak, tapi karena ketidaksengajaan itu membawanya pada kisahnya.

Ketidaksengajaan yang ia senangi.

Ini sudah seminggu sejak Ia melihat Aira selalu menghindari Dirinya. Nata tentu sadar, ia selalu memperhatikan hal kecil dari Aira seperti Aira yang datang lebih awal, Aira yang pulang buru-buru, Aira yang menghindari berada di satu tempat yang sama dengannya, Dan Aira yang menghindari kontak mata dengannya.

Nata cukup paham untuk membiarkan perempuan itu terbiasa atas sikapnya, Karena Nata juga tak sadar ia akan melakukan hal seperti itu.

Pagi ini, Nata Hadir lebih cepat mengetahui Aira selalu datang awal untuk menghindarinya.

Tepat sasaran, Aira datang saat ia baru saja menelungkupkan kepalanya. Ia mengangkat pandangannya karena tak mendengar suara langkah kaki——Aira sedang mengendap-ngendap.

“Ngapain ngendap-ngendap?

Ia melihat wajah Aira yang terkejut lalu dengan cepat duduk kembali ke tempat duduknya.

Nata terkekeh kecil lalu menelungkupkan kepalanya lagi, menyusun rencana mengganggu Aira nantinya.

Kelas sudah agak ramai dan Nata berniat memulai aksinya.

Mengingat cerita yang dibuat oleh Aira, Nata berniat merealisasikannya. Nata duduk di belakang kursi Aira—memaksa yang punya bangku untuk bertukar—

“Misi?” ujar Nata.

“Iy-iya?”

Nata terkekeh melihat Aira terbata. Nata segera berpindah duduk di samping Aira. Nata menopang pipinya, menatap Aira dari samping.

“Gimana udah sama belum? Kayak di khayalan kamu..”

Nata selalu menatap Reaksi Aira yang tampak begitu lucu.

Nata biasanya tak pernah bicara formal. Tapi, Seminggu ini dia menemani ralat Dipaksa adik sepupunya—Refa untuk menonton film romansa terkenal di Indonesia.

Nata belajar pakai bahasa formal dari Natan-Salma, Dilan-Milea.

Tapi hal cheesy yang tak pernah dia lakukan pada siapapun itu harus rusak saat Vivi-Ketua kelas mereka memanggil Aira bahwa ada orang bernama Lita dan Ega yang mencarinya.

Nata ingat mereka berdua.

Lita—Teman Aira saat bercerita tentang karangan bebas penuh khayalan Aira tentang dirinya di perpustakaan. Nata juga ingat setiap nama orang yang dipakai Aira di khayalannya itu.

Dirimu Elegiku [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang