Banyak yang bilang kalau punya pacar yang baik itu idaman banget. Siapa sih yang gak mau?
Termasuk Lucas. Tapi, entah kenapa ia sering merasa kesal setiap kali hyung kesayangannya berbuat baik pada siapapun.
Literally siapapun, termasuk orang-orang dan hewan yang pernah bahkan sering menyakitinya.
Dan di sanalah perannya sebagai kekasih sangat berpengaruh.
Contohnya saja, tiga atau empat hari lalu Jungwoo yang sudah kelas akhir pasti mengikuti banyak les untuk kelulusannya, tapi itu bukan poinnya.
Saat itu, Jungwoo menelponnya kalau tangannya berdarah karena di cakar dan di gigit seekor kucing di depan gedung Lesnya.
Lucas yang ada di pcbang a.k.a warnet tidak jauh dari sana melemparkan kakinya secepat mungkin.
Dan apa yang ia lihat.
Dengan mata berair seperti anak kecil, Jungwoo pasti menangis, hyung manisnya itu masih mencoba meraih kucing dan membelainya dengan sebelah tangannya yang lain.
"Hyung!" Lucas berlari mendekat dan menarik tangan Jungwoo dari kucing sialan itu. "Tangan mu sudah berdarah begini kau masih ingin menyentuhnya?" Lucas membawa hyungnya ke minimarket yang tidak jauh dari sana.
"Ta-tapi dia lucu Yukhei-ah." Jungwoo mendongak dan menatap Lucas dengan mata berairnya.
Arghh, ku mohon hentikan itu hyung. Apa kalian mendengar jeritan hati Lucas?
Yap, bocah itu benar-benar putus asa jika sudah seperti ini.
"Tanganmu berdarah hyung, ini bisa infeksi dan kau tidak akan bisa menulis lagi jika itu terjadi." Lucas menahan suaranya agar tidak memekik sedikitpun. Perasaan kekasihnya ini sangat lembut dan ia tidak mau membuat miliknya menangis sekali lagi.
"Kan ada kau, jadi aku akan baik-baik saja." Jungwoo tersenyum manis, sangat manis. Efek senyumannya mampu melenyapkan rasa dongkol Lucas seketika.
Bocah jangkung itu masuk ke minimarket membeli beberapa antiseptik dan plester.
Dalam diam, dan dengan lembut ia membubuhkan antiseptik dan obat merah pada luka cakar dan luka gigit itu, untungnya tidak dalam.
Di sisi lain, Jungwoo tersenyum. Merasa sangat beruntung Lucas masih mau menjadi kekasihnya, tidak ada yang pernah mau berdekatan dengannya yang lemah ini sampai Lucas datang.
Tanpa sadar Jungwoo mengusap kepala Lucas sayang.
"Kau harus potong rambut." Celetuknya spontan.
Lucas selesai dan merasa puas dengan hasil karyanya, beberapa plester kecil menepel di punggung tangan dan lengan Jungwoo.
"Dan kau harus lebih berhati-hati lagi hyungkuuu." Lukas menjawil kedua pipi hyungnya gemas.
"Terima kasih."
"Cha, ayo pulang." keduanya bangkit dan pulang sambil berpegangan tangan sampai Lucas mengantarkan Jungwoo dengan selamat.
💠💠💠
Suara debuman keras dari seorang yang di dorong ke pintu gudang sekolah menggema di koridor yang sepi.
"Menjauh dari Lucas dasar penjilat." Seorang gadi di gerombolan itu menampar pipi Jungwoo hingga merah.
Dan Jungwoo diam saja.
"Aku tidak pernah menyuruhnya dekat denganku."
"Cih, kau pikir bualanmu itu lucu? Kau pasti menggodanya kan? IYA KAN?"
Jungwoo memejamkan matanya takut. Ia memang laki-laki dan itu sebabnya ia tidak mau memukul wanita.
Lebih tepatnya tidak bisa.
"Menjauh darinya penjilat, hidupmu yang miskin itu sudah cukup membuatku muak jadi jangan buat masalah lagi padaku."
((Cih bukannya situ yang cari masalah ya mbak. Eh. Maap-maap authornya icemochi.))
"Kalian yang seharusnya pergi dari sana dasar jalang." Suara berat muncul dari arah belakang gadis-gadis itu.
"Lu-Lucas." Keempat gadis yang mengerumuni Jungwoo itu kaget sekaligus panik.
Lucas tahu siapa mereka, itu kakak kelasnya.
Yebin, Mina, Yuju, Dan Jihyo
Gadis-gadis dungu yang selalu menyulitkan Jungwoonya.
Karena, betapa tidak tahu malunya mereka yang Lucas lihat meminta contekan pr pada Jungwoo tadi pagi.
Dan sekarang membully kekasihnya.
"Pergi, karena aku bisa saja melukai wanita sekarang ini." Nada suaranya dingin. Dan keempat gadis itu terbirit pergi dari sana.
"Kau tidak boleh membentak wanita seperti itu." Omel Jungwoo, mengabaikan jika ia baru saja di tampar oleh wanita tadi.
"Hyung, Arrrggghhh berhenti baik pada semua orang, pipi merahmu itu sudah menjelaskan kalau mereka bahkan tidak pantas kau baikin." Lucak mengusap pipi kanan Jungwoo yang merah akibat ulah Jihyo.
"Hyung, mulai sekarang kau hanya boleh baik padaku. Kau kan bisa bela diri kenapa tidak melawan sih?"
"Bela diri tidak di pakai berkelahi Yukhei-ah."
"Tapi, setidaknya kau bisa mempertahankan dirimu hyungie."
"Tapi-"
"Hyung," Tatapan tajam Lucas membuatnya bungkam, dan akhirnya mengangguk.
"Bagus, ini" Lucas menyerahkan sekaleng soda dingin ia tempelkan di pipi Jungwoo yang merah.
"Aku mencarimu dari bel tadi tauk."
Jungwoo tersenyum dan mengecup kilat pipi Lucas.
"Terima kasih,"
"Sama-sama."
Lucas mencium bibir lembut Jungwoo dan sempat melumatnya sebentar sebelum berlari menjauhi kekasihnya.
"Yak, Wong Yukhei." Jungwoo berlalri mengejar kekasihnya yang sudah cukup jauh.
Ia tidak masalah dengan ciuman, tapi semua orang melihat mereka saat Lucas melakukan itu.
Jungwoo kan maluu >.<
Adooooh, aku bikin apaan sih ini.
Maap yah readernim, maksa banget ini tuh sebenernya.
Vomment yah
Kamsahamnida
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT + ONESHOOT✔
Fiksi PenggemarKumpulan oneshoot couple NCT Bucin-Bucin berhadiah ⚠YAOI AREA⚠ ⛔15+ cuz I put many kiss in every story⛔