Bag. 26

3.8K 138 6
                                    

"Rinii.. hari ini gue gak masuk kantor yaa.. kalau ada yang nanya bilang aja gue sakit.. gue pengen berhibernasi dulu seharian sebelum besok gue kembali ke medan tempur.." ucapku pada Arini sehabis kami sholat subuh berjamaah.

"Kenapa lu??" tanyanya heran

"Lagi pengen jadi Hikikomori gue.. lagi bete.."jawabku dan langsung memasuki kamar dan menjatuhkan diri diatas kasur dan tertidur.

Rasanya lama sekali aku tertidur, dan benar saja aku tertidur sampai siang. Ketika membuka mataku yang rasanya cukup berat itu, aku melihat jam di dinding yang menunjukkan pukul 2 siang. Okey fiks aku tertidur hampir 10 jam dan itu menjawab rasa sakit di kepalaku. Dengan rasa lapar aku berjalan keluar kamar dan menuju kamar mandi untuk mencuci wajahku dan menyikat gigiku. Setelah merasa lebih segar, aku berjalan menuju kulkas dan melihat apa yang bisa kumakan.

Hmm.. tidak ada makanan yang menggugah seleraku. Akhirnya aku memilih untuk memesan go-food saja. Aku berjalan menuju kamar untuk mengambil hp yang sejak tadi malam kuabaikan. Ketika membuka hp, baru kusadari bahwa hp-ku sudah mati total. Bergegas aku mengambil charger dan men-charge-nya lalu menunggu beberapa saat sampai akhirnya hp-ku kembali hidup. Ketika makhluk itu kembali bernyawa hal pertama yang ditampilkannya adalah beberapa pesan di aplikasi pesan.

Kuabaikan pesan-pesan tersebut dan langsung menuju aplikasi go-jek. Sambil memilih restaurant apa yang ingin ku pesan, aku mendengarkan lagu dari laptop yang kutaruh di atas tempat tidur. Berkali-kali aku memilih restaurant yang ditawarkan, namun akhirnya pilihanku jatuh pada restaurant cepat saji Mcd. Setelah memilih pesanan dan mengkonfirmasi alamat rumah, aku memencet tombol pesan dan sedang menunggu driver menerima pesanananku. Tak lama kemudian ada driver yang menerima pesanan ku dan aku tinggal menunggu datangnya pesananku.

Selagi menunggu aku menyambungkan speaker portable ke laptopku dan menonton beberapa episode anime yang belum sempat ku tonton karena kesibukan yang lumayan menyita waktuku akhir-akhir ini. Begitu aku sampai di episode 3, chat dari babang gojek masuk menyatakan bahwa dia sudah ada di diluar. Segera saja aku menyambar cardigan dan kerudung langsung dan melesat keluar untuk mengambil pesananku tersebut.

"Makasih ya mas..." ucapku sebelum akhirnya masuk kembali ke dalam rumah dan memakan makananku sambil menonton didalam kamar.

Aku memakan makananku sampai 1 judul anime selesai ku tonton. Begitu aku melihat jam di dinding, waktu sudah menunjukkan pukul setengah 6 dan aku langsung bergegas mengambil wudhu untuk sholat ashar yang sangat terlambat. Selesai sholat aku mendengar suara pintu terbuka dan aku melihat melalui celah di pintuku. Ohh ternyata Arini baru saja pulang.

"Assalamualaikum.." ucapnya didepan pintu

"Waalaikumsalam.." sahutku tanpa keluar dari kamar. Hari ini aku benar-benar ingin mendedikasikan hidupku didalam kamarku dan tidak bersosialisasi dengan siapapun. Aku ingin sendiri asyik dengan hidupku.

"Arin.. gue bawa tamu buat lu.." ucapan itu menghancurkan hari bahagiaku

"Siapa Rin??" tanyaku dengan malas dan mencuri lihat dari balik pintu. Aku tak mau membuka pintu kamarku lebar-lebar.

"Mas Kiki Rin.." jawab suara cowok yang sangat kukenal tersebut. Mau tak mau aku keluar juga dari kamar dengan wajah bete

"Kenapa mas?" tanyaku dengan males

"Kamu ini.. hari ini kemana aja?? Mas hubungi gak nyambung-nyambung.. Julian juga ngubungi kamu gak nyambung.." tegurnya saat kami sudah duduk di ruang tengah

"Di rumah ajaa.. emang lagi istirahat aja mas.. emang kenapa sih??" ucapku sedikit kesal karena hari bahagiaku di ganggu

"Kamu lupa hari ini seharusnya kamu ngapain?" tanyanya sedikit marah

"Ha?? Emang ngapain??" bukannya menjawab aku malah balik bertanya dengan tampang bego.

"Kamu itu.. hari ini harusnya kamu ikutan fitting baju buat acara sabtu besok.. tadi siang Julian udah jemput kamu ke kantor, tapi katanya kamu gak masuk, dan mas baru bisa ketemu sama Arini sore ini.. kamu ada masalah apa sih sama Julian??" kali ini Mas Kiki benar-benar marah.

Sebenarnya aku lupa bukanlah sesuatu yang besar, tapi kenapa dia harus semarah ini sih? Kenapa semua kegiatanku minggu ini benar-benar menyebalkan?. Rasa aku ingin teriak dan bilang ke semua orang, 'gue lagi gak mau diusik, gue lagi gak mau di cari, tolong biarkan gue sendirian, khusus hari ini aja, tapi kenapa semua orang seakan-akan membutuhkanku, padahal biasanya juga mereka gak pernah peduli sama gue.'

"Maaf mas.. Rin bener-bener lupa... soalnya hari ini Rin sama sekali gak buka hp.. jadinya RIn gak ada baca pesan-pesan yang masuk.." ucapku mencoba untuk mengalah. Kembali.

"Mas bukannya marah tanpa alasan ya Rin.. Mas sayang sama kamu, mas mau kamu bahagia, makanya mas melakukan semua itu.. tapi kalau kamu gak koperatif kayak gini, gimana kamu mau bahagia? Cobalah untuk membuka hatimu Rin.." ucap Mas Kiki mulai memelan

"Okey.. Rin akan mulai mencoba mengubah sikap Rin.. Rin gak akan kayak gini lagi.. janji.." ucapku sambil memaksakan senyumku.

"Maaf kalau Mas kayak maksa kamu.. tapi ini semua untuk kebaikanmu... besok siang kamu dijemput Julian dan dia nanti yang nganterin kamu ke butik buat fitting baju.. Nana udah mulai cuti jadi dia bisa nemenin kamu seharian besok.. dan jangan lupa malamnya kamu udah nginep di hotel.. pulangnya minggu sore.. yaa.." ucap Mas Kiki sebelum akhirnya dia pamit pulang.

Sepulangnya dia, aku langsung masuk kamar dan berteriak sekencangnya di atas bantal yang berfungsi untuk menahan suaraku. Tak lama kemudian, akhirnya aku lelah sendiri dan membalikkan badan melihat langit-langit kamar. Aku kembali mengatur napas yang terengah-engah akibat kekurangan oksigen sementara.

"Rin.. gwenchana??" tanya Arini di depan pintuku

"You think?" jawabku lemas

"Not really.. wanna grean tea?" tawarnya ketika melihatku siap untuk menangis kembali

"Wanna.." jawabku dan dia langsung memberiku secangkir hangat grean tea favoritku.

"Maaf ya Rin.. lu jadi harus ngeliat gue kayak gini.." ucapku ketika emosi sudah mulai stabil.

"Santai ajaa lagii.. jadii.. besok lu gak balik ke kontrakan dong?"

"Nope.. seems like that.. mungkin minggu malam atau senin sore gue balik ke kontrakannya..."

"Okeeyy kalau gitu.. sampai ketemu hari sabtu yaa.. selamat malam.."

"Selamat malam.."

Setelah saling mengucapkan selamat malam, aku menutup pintu dan kembali tiduran di atas tempat tidur. Beberapa menit kuhabiskan untuk menatap kosong kearah langit-langit kamar hingga akhirnya aku kembali tertidur.


つずく

Arin's Love Story (END)Where stories live. Discover now