Take Me Away from This Darkness

695 112 44
                                    

CTAR!

Suara petir di luar terdengar menggelegar seakan membelah langit. Aku sedang berada di rumah Hyunjoon, tetanggaku. Lebih tepatnya di kamarnya. Dan keadaan saat ini gelap karena aliran listrik terputus mungkin akibat sambaran petir.

Di saat yang bersamaan dengan petir itu, Hyunjoon yang sejak tadi sudah ketakutan, menarik lengan bajuku. Keadaan kami sekarang terduduk di pojok kamar, karena Hyunjoon yang ketakutan. Kepalanya ia sembunyikan di lututnya yang ia tekuk. Aku menoleh dan menatapnya.

"Hyunjoon?"

"Kak Hyunjae... Aku takut..." rintihnya seraya mulai menangis.

"Takut apa? Di luar cuma hujan dan memang mati lampu. Tapi kenapa nangis?"

"Aku nggak suka gelap. Karena kalau gelap, aku jadi nggak bisa ngapa-ngapain." Jawabnya dengan masih menangis. Aku tidak tahan lagi melihatnya menangis. Aku pun mencoba menenangkannya dengan menggenggam tangannya yang tadi berada di lenganku. Namun aku tidak mengatakan apa pun. Ia pun melanjutkan, "Kalau gelap, aku nggak bisa lihat apa-apa," kali ini ia menggantungkan kata-katanya. Aku kebingungan, jadi aku hanya dapat terus menatapnya, berharap ia akan melanjutkan kalimatnya. Tak lama, ia mengangkat kepalanya dan menoleh ke arahku. Kini dapat kulihat wajahnya yang imut itu sembab dan dipenuhi air mata.

"Kalau gelap, aku nggak bisa lihat kakak..."

//////////////

Normal POV

Matanya terbuka. Rupanya itu hanya mimpi masa lalu. Mimpi yang tak pernah bisa ia lupakan. Cinta pertamanya. Bahkan hingga kini usianya beranjak 19 tahun. Masih hanya sahabat kecilnya itu, Heo Hyunjoon, satu-satunya yang ia sayangi bahkan melebihi rasa sayangnya terhadap ibunya sendiri (A/N: Ini jangan ditiru ya, teman-teman^^).

Ia beranjak dari posisi berbaringnya, kemudian melihat ke arah jam dinding. Pukul 5.30 sore. Dan di luar hujan cukup lebat. Mungkin ini yang menyebabkan Hyunjae mendapati mimpi 13 tahun yang lalu itu.

Sebuah helaan nafas keluar dari mulut Hyunjae, sebelum ia dengar bel rumahnya berbunyi. Segera ia turun dari kamarnya dan membuka pintu depan. Di sanalah ia lihat sesosok malaikat –ini hanya bagi Hyunjae- berdiri di hadapannya.

"Hai, kak..."

"Oh, Hyunjoon, toh. Ada apa kemari?" tanya Hyunjae mencoba bertingkah biasa. Ya, dia tidak pernah menunjukkan perasaannya pada Hyunjoon. Hanya dirinya dan Tuhan yang tahu. (Oh, author juga tahu, deng. Hehe...)

Hyunjae mengisyaratkan Hyunjoon untuk masuk ke ruang tamu. Setelah memasuki ruang tamu dan membuka penutup kepala jas hujannya, barulah Hyunjoon menjawab. "Ibu nyuruh aku kasih kue ini buat tante. Tantenya ada?"

"Oh. Ibu sama kakak lagi pulang kampung. Cuma ada aku di rumah sampai beberapa hari ke depan."

"Oh... Ng... Ya udah, kalau gitu titip ke kak Hyunjae aja ya?" Hyunjae mengangguk dan mengambil paper bag yang Hyunjoon sodorkan. "Oke, aku pulang dulu, ya, kak. Makasih!"

Hyunjoon berbalik menghadap pintu sembari memakai kembali tutup kepalanya. Saat tangannya baru menyentuh kenop pintu, Hyunjae menghentikannya. "Kamu yakin? Hujannya makin deras, loh."

"Iya. Nggak apa-apa, kok..." Ucap Hyunjoon sembari membuka pintu.

CTAR! ZAAASSHHH~ (Ceritanya bunyi hujan deras -_-v)

BLAMM!

Dengan cepat, Hyunjoon kembali menutup pintu dan berbalik menghadap Hyunjae yang hanya menatapnya dengan tatapan 'Sudah kubilang, kan?'

[HYUNJAE X HWALL] Take Me Away from This DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang