Luka

13.5K 931 218
                                    

Disclaimer: Masashi Kishimoto

.
.
.

Sakura berjalan dengan cepat kearah parkiran di kampusnya, Ia lupa kalau hari ini ada janji dengan Sasuke. kalau saja ia tidak mampir ke perpustakan dulu, mungkin ia sudah sampai disana. Dan ini juga kesempatan untuk memberitahukan sesuatu pada Sasuke.

Matanya menatap kearah pergelangan tangannya untuk melihat sudah jam berapa dan setelah mengetahuinya, Sakura hanya bisa mengerutuki bahwa ia sudah telat selama tiga puluh menit. Telat satu menit aja ia bisa di diamkan selama berhari-hari apalagi ini telat setengah jam. Kemungkinan yang terburuk adalah dirinya di putuskan oleh Sasuke.

Sakura berdoa dalam hati semoga saja ia tidak di diamkan atau di apakan, Sakura benar-benar mencintai Sasuke. Dengan tumpukan buku yang ada di depan dadanya, Sakura sangat berhati-hati sekali untuk berjalan di koridor kampus yang sudah sepi seperti ini.

Tangan kanannya ia gunakan untuk mengusap keningnya yang berkeringat akibat berlari dari perpustakaan yang ada di lantai tiga sampai lantai dasar. Bibirnya mulai merutuki bagaimana ia bisa melupakan janji dari Sasuke itu.
Sakura berhenti sebentar untuk menarik napasnya, ia lelah butuh beristirahat. Walaupun Sakura sangat menyukai olahraga tapi kalau di paksa lari seperti ini tetap saja akan memakan banyak tenaganya. Apalagi ia lupa untuk mengisi perutnya, itupun karena ia sibuk untuk mengerjakan tugas yang sangat mendadak dan harus di kumpulkan besok.

Betapa gilanya kehidupan mahasiswa yang ia jalani sekarang.

Setelah sampai di parkiran, Sakura tidak melihat adanya Sasuke disana. Sakura hanya bisa menghembuskan napasnya yang terengah-engah akibat ia berlari tadi. Dengan pelan Sakura berjongkok mengistirahatkan tubuhnya lagi. Hari ini ia terlalu banyak mengluarkan energinya.

Sudahlah, kalau Sasuke sudah tidak ada di kampus, lebih baik ia segera pergi menuju tempat kerjanya. Ia membatalkan izin tidak masuk kerjanya, daripada hanya diam seperti orang bodoh dirumah sederhana yang ia sewa satu tahun terakhir ini, lebih baik ia bekerja Sembilan untuk menambah uang jajannya.

Setelah merasa tenaganya bertambah, Sakura beranjak dari duduknya, berjalan keluar dari kampusnya. Hari ini mungkin ia akan pulang lebih larut dari biasanya.

.
.

Dengan rasa kantuk yang sangat berat, Sakura dengan tidak sabar untuk membuka pintu rumahnya. Dan saat ia berjalan lebih dalam lagi, ia sudah di sambut oleh adanya Sasuke yang sudah ada di ruang tamunya.

Sejak kapan Sasuke ada di dalam rumahnya. Dan Sakura hanya bisa menepuk keningnya pelan. Pasalnya ia baru ingat kalau Sasuke mempunyai kunci cadangan rumahnya yang kecil ini.

"Dari mana saja?" tanya Sasuke yang masih tidak menghadap kearahnya. Sakura yang melihat kearoganisme Sasuke hanya bisa mendengus dalam hati.

"Bekerja." Balasnya pelan sambil meletakan semua barang yang ia bawa di atas meja yang berdekatan dengan lemari kecil miliknya.

"Seharunya kau ingat waktu!" Sakura mengerutkan keningnya. Memangnya kenapa? Padahal ia bisanya juga akan pulang jam segini, kenapa ia malah dimarahi seperti ini?

"Biasanya aku juga pulang di jam-jam ini, memangnya kenapa?" tanya Sakura sambil mengambil air yang ada di dapur. Sedari tadi ia sudah sangat haus sekali.

"Ah! Kau memang menyebalkan!" ucap Sasuke sambil bangkit dari duduknya lalu pergi meninggalkan Sakura begitu saja di dalam rumahnya.

Sakura hanya bisa mengerutkan keningnya saja, kenapa ia bisa marah-marah seperti itu? Bukan kah dia tahu kalau dirinya selalu pulang lebih malam? Tapi kenapa sekarang Sasuke merasa keberatan dengan jam pulangnya?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 07, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Luka [SASUKE/SAKURA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang