#1 Pembunuhan Pertama

3 0 0
                                    

dorr..dorr
Seorang mayat lelaki tergeletak tak berdaya di depan meja bartender. Tubuhnya penuh bersimbah darah.

"ay, kenapa kau membunuhnya?"tanya seorang lelaki lain sambil mendekati wanita yang baru saja mengeluarkan beberapa butir peluru dari sarangnya. Wajahnya terlihat cemas san khawatir

"Ayolah Bill, ini bukan pertama kalinya kau melihat ku membunuh seseorang kan. Si brengsek ini terus mencoba mengerayangi ku dan itu membuat risih jadi ya ku bunuh saja dia."jawab wanita itu santai. Ia kemudian meminum minuman yang baru saja diletak oleh bartender didepannya.

"thanks dude."ucapnya pada sang bartender. Si bartender dengan nametag William itu hanya membalas dengan anggukan ringan.

Billy mencoba melihat sekeliling bar. Tak ada yang peduli dengan kejadian yang baru saja terjadi. Mereka semua terus hanyut dalam iringan musik bar yang menghentak hentak. Billy menghela napas frustasi. Rekannya yang satu ini memang mudah sekali membunuh orang apalagi di negara yang sudah melegalkan kepemilikan senjata api ini. Seakan akan membunuh manusia itu hanya bagaikan membunuh nyamuk.

"oi Bill, malam ini kau yang menyetir ya. aku sedang malas."perintah wanita itu sambil melemparkan kunci mobil sportnya. Billy yang sedang melamun tak siap dengan lemparan kunci itu sehingga mengenai kepalanya. ia mengusap kepalanya yang terasa sedikit sakit.

"hey William, tolong kau urus mayat si brengsek ini. Mau kau buang dimana terserah asal jangan sampai ketahuan polisi." ucap wanita itu pada bartender. Ia memberikan beberapa dollar pada  bartender dan melangkah keluar bar.

Selama perjalanan pulang, Billy terus memperhatikan wanita yang berada disampingnya. Wanita yang bernama Ayane itu adalah rekannya sesama pembunuh bayaran. pria yang baru saja dibunuhnya adalah informan mereka untuk mencari orang yang menjadi target mereka selanjutnya. "apa yang harus ku katakan pada Boss dengan kejadian in?" keluh Billy pada dirinya.

Ayane yang dari tadi terus melihat keluar jendela terusik dengan keluhan Billy. "ini tanggungjawabku. Besok biar aku yang menjelaskan nanti pada Boss. kau menyetir saja dengan baik aku lelah malam ini," Ayane merubah posisi duduknya dan kemudian menutup matanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 08, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KILL HIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang