Delapan Belas~

17 3 0
                                    

Fey sampai duluan di lapangan futsal, memilih tempat duduk yang strategis agar bisa melihat pemain futsal dengan jelas. " Gue disini aja, dah kan? " kata Fey terlihat malas. " Hehe, iya. Doain gue ya biar menang. " kata Rey sambil cengengesan. Terlalu senang Fey menemaninya. " Alay. " kata Fey samar sambil memalingkan wajah.

Rey tak mendengarkan, terlalu senang karna Fey mau menemaninya. Rey langsung berlari kelapangan, berlatih bersama teman-temannya. Fey membuka hpnya, melanjutkan event game yang belum ia selesaikan.

Beberapa lama kemudian, terdengar suara dari lapangan. " Aduhhh!! Sakit!!! " teriak Rey karna disleding Patput. " Maaf, maaf. Gue ga sengaja. " kata Patput panik. " Lo gimana sih Pat! Sakit woi! " kata Rey yang berusaha berdiri dibantu teman-temannya. Rey dibawa kepinggir lapangan. Ia minta dibawa ketempat duduk Fey.

Saat sampai, Fey tak menoleh sedikit pun. " Udah selesai mainnya? " tanya Fey yang masih fokus pada hpnya. " Belom. Gue JATUH! " Rey menekan kata terakhirnya. Fey menoleh santai pada Rey. " Ohh, yaudah duduk aja. " katanya lalu kembali menatap gamenya.

" Ni cewek kenapa anj. Udah tau gue kayak gini diem aja. " dumel Rey dalam hati. Rey memijat kakinya yang terkilir karna disleding tadi. Tiba-tiba banyak perempuan yang mendatangi Rey, begitupun Dena dan Rena. Mereka memberi perhatian penuh pada Rey. Ada yang bilang " Mana yang sakit? " atau, " Gue beliin minum nih, minum dulu ya? " sampai " Mau ke UKS? Gue gendong? "

Tapi Rey menolak itu semua. " Eng.. Enggak.. Gausah, makasih " kata Rey sedikit tersenyum. Fey yang merasa ramai dan terganggupun langsung berdiri. " Gue balik. " katanya melihat Rey sesaat. Rey memandangi kepergian Fey. " Arghh! Udah sana pergi! Ngapain sih dateng kesini semua?! " seketika emosi Rey meningkat. Maklum saja, cewek yang tidak ia suka malah mendekatinya, sedangkan gebetannya sendiri pun tak peduli.

Dena yang kaget karna dimarahi pun angkat bicara. " Kita udah baik-baik sama lo Rey. Ngapain sih belain cabe itu terus! " omel Dena sambil melipat tangan kedepan dada. Rey yang kaget dengan kata " cabe " pun langsung menatap Dena tajam. " Siapa yang lo bilang cabe, hah?! Jangan pernah lo bilang dia cabe! Lo yang cabe Den! " kata Rey kasar. Dena yang kesal pun langsung meninggalkan Rey yang diikuti oleh Rena. " Udah, bubar semua! " Patput tiba-tiba datang lalu menyuruh mereka semua bubar.

Rey kembali duduk, merasa frustasi. " Udahlah Rey, ngejar cewek harus sabar. Usaha aja terus, hasil liat nanti " kata Patput menenangkan.

Live, Food, and Football. Lil Bit Love.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang