Fey sampai duluan di lapangan futsal, memilih tempat duduk yang strategis agar bisa melihat pemain futsal dengan jelas. " Gue disini aja, dah kan? " kata Fey terlihat malas. " Hehe, iya. Doain gue ya biar menang. " kata Rey sambil cengengesan. Terlalu senang Fey menemaninya. " Alay. " kata Fey samar sambil memalingkan wajah.
Rey tak mendengarkan, terlalu senang karna Fey mau menemaninya. Rey langsung berlari kelapangan, berlatih bersama teman-temannya. Fey membuka hpnya, melanjutkan event game yang belum ia selesaikan.
Beberapa lama kemudian, terdengar suara dari lapangan. " Aduhhh!! Sakit!!! " teriak Rey karna disleding Patput. " Maaf, maaf. Gue ga sengaja. " kata Patput panik. " Lo gimana sih Pat! Sakit woi! " kata Rey yang berusaha berdiri dibantu teman-temannya. Rey dibawa kepinggir lapangan. Ia minta dibawa ketempat duduk Fey.
Saat sampai, Fey tak menoleh sedikit pun. " Udah selesai mainnya? " tanya Fey yang masih fokus pada hpnya. " Belom. Gue JATUH! " Rey menekan kata terakhirnya. Fey menoleh santai pada Rey. " Ohh, yaudah duduk aja. " katanya lalu kembali menatap gamenya.
" Ni cewek kenapa anj. Udah tau gue kayak gini diem aja. " dumel Rey dalam hati. Rey memijat kakinya yang terkilir karna disleding tadi. Tiba-tiba banyak perempuan yang mendatangi Rey, begitupun Dena dan Rena. Mereka memberi perhatian penuh pada Rey. Ada yang bilang " Mana yang sakit? " atau, " Gue beliin minum nih, minum dulu ya? " sampai " Mau ke UKS? Gue gendong? "
Tapi Rey menolak itu semua. " Eng.. Enggak.. Gausah, makasih " kata Rey sedikit tersenyum. Fey yang merasa ramai dan terganggupun langsung berdiri. " Gue balik. " katanya melihat Rey sesaat. Rey memandangi kepergian Fey. " Arghh! Udah sana pergi! Ngapain sih dateng kesini semua?! " seketika emosi Rey meningkat. Maklum saja, cewek yang tidak ia suka malah mendekatinya, sedangkan gebetannya sendiri pun tak peduli.
Dena yang kaget karna dimarahi pun angkat bicara. " Kita udah baik-baik sama lo Rey. Ngapain sih belain cabe itu terus! " omel Dena sambil melipat tangan kedepan dada. Rey yang kaget dengan kata " cabe " pun langsung menatap Dena tajam. " Siapa yang lo bilang cabe, hah?! Jangan pernah lo bilang dia cabe! Lo yang cabe Den! " kata Rey kasar. Dena yang kesal pun langsung meninggalkan Rey yang diikuti oleh Rena. " Udah, bubar semua! " Patput tiba-tiba datang lalu menyuruh mereka semua bubar.
Rey kembali duduk, merasa frustasi. " Udahlah Rey, ngejar cewek harus sabar. Usaha aja terus, hasil liat nanti " kata Patput menenangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Live, Food, and Football. Lil Bit Love.
Teen FictionFeliyah Mei. Biasa dipanggil Fey agar terlihat "keren" Cewek tomboy yang menjadikan Real Madrid sebagai prioritasnya. Cewek ga peka, dingin, dan cuek, tapi ia sangat menghargai perempuan, entah kalau laki-laki. Menemui seorang Ketos ter-pede semasa...