Say My Name

21 2 0
                                    

Flash back
"aku tidak mengerti, mengapa kau selau menuruti kemauan mereka" gumam sang yeoja sembari tersenyum miris menatap sang namja. Bagaimana tidak? Baju yang kotor, kacamata yang pecah ia pakai. Dan yang paling iba adalah, ia memakan makanan yang sudah jatuh di tanah. Maklumlah jika itu makanan kering, tapi ini? sayur basah yang bercampur kerikil. Pasti sangat menjijikqn bukan?

"tenang saja hidupku akan berubah jika aku berada di negara skin care! "
Timpal namja itu
" skin care? M.. Maksudmu korea? "
Namja itu mengangguk
" kau sangat bodoh jun! Bagaimana bisa hidupmu aman di sana? Kau tidak pernah menonton drama hah? Disana pembullyan lebih parah dibanding negara tionghoa ini! "sungut yeoja itu dengan penuh amarah

" kau lihat saja! Hidupku akan jauh lebih baik disana. Aku akan bahagia! Dan kau,jika tidak tau apa apa berhentilah mengoces! Apa semua orang jepang sama menjengkelkannya dengan dirimu sana?"

Sana sedikit tersentak, ia tau bahwa orang yang telah membully jun adalah hoshi,orang jepang yang tidak lain sepupunya
"c.. Coba saja pergi kesana? Aku akan menelan omonganku jiga kau benar benar bahagia disana. Dan aku juga akan menelan omongan ku juga jika kau benar benar pergi ke sana! Mana mungkin bisa bisanya kau pergi ke sana. Hah? "

Akhirnya kata kata itu keluar dari mulut sana. Ia sangat bosan dengan ocehan sahabatnya itu. Selalu saja mengoceh ingin pergi ke korea. Bagaimana bisa? Ia hidup dengan seorang nenek paruh baya yang menemukanya di dasar hutan saat dirinya masih balita. Hidup serba kekurangan dan ehm maaf, ia kurang normal. Maksudnya ehm bisa dibilang autis

Entah angin apa yang mengibas sana agar bisa bersahabat dengan nya.mungkin iba,apalagi sepupunya selalu mengganggu namja itu, membuat ia ingin melindungi namja itu.kata kata ocehanya tentang negara skin care itu adalah salahnya. Salahnya memperkenalkan nya kedalam dunia kpop

"kau menangis sana? "tiba tiba ada rasa yang berbeda dari nada bicara sana. Yah walaupun cara keduanya berinteraksi lebih kekanak kanakan tapi percayalah, mereka tengah menginjak kelas 2 sma. Jadi kemungkinan bagi sana yang sedang masa masanya sensitif. Kau tau lah sana itu normal.

"kita ini sahabat!tapi kita seperti musuh, aku bosan berdebat setiap hari dengan mu.selalu saja seperti ini! " tangisan nya pecah, sementara jun hanya melongo kebingungan sembari melakukukan kebiasaanya yaitu menggaruk kepala sambil cengar cengir.

" sana menangis karena jun? Jun nakal! Jun gak akan ngomong ke sana tentang korea, jun gak akan pergi ke korea. Korea jelek! Bagusan negara sana di jepang.jun pergi ke jepang aja sama sana! "
Yah jun gak bisa ngehibur sana dia cuman bisa ngoceh gak jelas. Tapi itu pun bisa menghibur sana. Sana hanya bisa tertawa kecil.

" jun disini aja, jun jangan ke negara apapun. Bahaya! Jun janji jangan kemana mana! " timpal sana dengan nada seperti anak kecil. Karena hanya itu yang bisa sana lakukan padanya.
" jun janji! " sana pun senang mendengarnya dan mulai menghapus air matanya

Namun di balik itu jun bergumam dalam hati. Walaupun ia tidak normal tapi ia selalu bersi keras terhadap segala hal 'jun akan pergi ke korea'  monolog nya dalam hati.

Kalo mau lanjut vote and coment.... 😁😁😁😁😁😁😁

please remember me! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang